95. Terjebak Permainan Sendiri

13.9K 1.1K 47
                                    

Akhirnya Lily pun masuk sambil menekuk wajahnya. Ia kesal karena Joe tidak pernah takut padanya.

"Kamu tuh kenapa begitu, sih? Perasaan sama Papih, Mamih dan Kak Nik, kamu selalu nurut. Kenapa kalau sama aku malah sebaliknya?" keluh Lily.

"Aku digaji untuk bekerja, bukan untuk main," ucap Joe. Kemudian ia melajukan kendaraannya.

Lily pun mendengus kasar. Ia kesal karena Joe tidak pernah bersikap manis padanya. Anehnya meski begitu ia tetap senang pergi bersama pria tersebut.

Saat sedang kesal, tiba-tiba Lily tersenyum. "Aku mau bawa mobil, dong!" ucapnya.

Joe tak menjawab. Ia tidak mungkin memberikan mobil itu pada Lily. Joe tak mau disalahkan jika sampai terjadi sesuatu pada gadis itu.

"Joe! Kamu tuh punya telinga gak, sih? Aku mau bawa mobil!" bentak Lily.

"Gak boleh!" sahut Joe, singkat.

"Kenapa? Aku kan udah punya sim. Sini biar aku aja yang bawa!" Lily memaksa. Akhirnya Joe pun menepikan mobilnya.

"Silakan! Tapi kalau kamu bisa bawa mobil sendiri, artinya saya tidak diperlukan lagi. Kalau begitu saya akan kembali ke kantor," ancam Joe.

"Joooooooooe!" teriak Lily. Ia emosi karena tidak pernah bisa menang dari pria itu.

"Gimana? Masih mau nyetir sendiri?" tanya Joe.

"Enggak!" ucap Lily, ketus.

Akhirnya Joe melajukan mobilnya kembali.

Di tempat lain, Nick sudah berada di kantornya. Ia dibantu oleh asisten Haris yang saat ini sedang free karena Haris tidak masuk ke kantor.

Pagi itu mereka mengadakan rapat sampai jam makan siang. Rapat pun berlangsung dengan lancar.

Saat rapat selesai, Nick belum keluar dari ruangan. Ia sedang fokus membalas pesan dari istrinya. Nick sampai tidak sadar bahwa saat ini di ruangan itu hanya ada dirinya dan seorang staf baru, wanita.

Asisten Haris sendiri sedang menyiapkan makan siang untuk Nick. Sehingga ia tidak ada di ruangan tersebut.

Beberapa saat kemudian, Nick sadar bahwa di ruangan itu sudah sepi. Namun ia dikejutkan oleh seorang wanita yang mendekat ke arahnya dalam kondisi pakaian yang sudah berantakan. Bahkan kancing kemeja wanita itu pun sudah lepas semua.

Nick langsung memalingkan wajah. "Pakai bajumu atau akan saya pecat!" ancam Nick.

Staf itu pantang menyerah. Ia sangat tergila-gila pada Nick, sehingga nekat melakukan hal tersebut.

"Kalau Tuan mengancam, saya bisa teriak. Saya yakin mereka semua akan percaya bahwa Tuan hendak melakukan pelecehan," ujar wanita itu.

Akhirnya Nick berdiri dan hendak meninggalkan wanita itu. "Bitch!" cibir Nick. Ia berjalan sambil memalingkan wajah. Sehingga Nick tidak sadar bahwa wanita itu mendekat dan langsung menariknya.

Greb!

"Jangan, Tuan! Jangan!" ucap wanita itu sambil memeluk Nick.

Nick tidak mengatakan apa pun. 'Dasar sinting!' makinya dalam hati.

"Tolooongg! Toloongg!" teriak wanita itu. Kebetulan ia sudah membuka sedikit pintu ruangan tersebut.

"Lepas atau kamu akan menyesal!" ancam Nick lagi. Ia enggan menyentuh wanita itu. Sehingga Nick hanya berdiri sambil mengangkat kedua tangannya.

"Gak akan! Saya mau lepas kalau Tuan mau bercinta sama saya," ucap wanita itu. Kemudian ia kembali berteriak.

"Mimpi!" ucap Nick. Akhirnya ia diam sampai menunggu orang-orang datang.

Tak lama kemudian, wanita itu pun berhasil mengundang orang ke ruangan tersebut. "Ada apa ini?" tanya mereka. Mereka sangat terkejut melihat pemandangan yang kurang mengenakan itu.

Saat mendengar ada orang datang, wanita itu pun melepaskan pelukannya. Kemudian ia berakting seolah Nick yang sedang memaksanya.

"T-tolong! Tuan Nick ingin memperkosa aku," ucap wanita itu. Ia pura-pura gugup supaya meyakinkan.

Mereka semua ternganga. Tak menyanga Nick yang sangat dingin itu bisa melakukan hal rendah tersebut.

"Kalau kamu merasa diperkosa, silakan lapor polisi!" ucap Nick. Kemudian ia berlalu dengan santai.

Semua orang tidak ada yang berani berkomentar. Nick pun malas untuk menjelaskan. Entah apa rencananya. Setelah terbebas dari wanita tersebut, ia pergi begitu saja, seolah tak terjadi apa pun.

Wanita tadi masih berakting. "Aku takut banget. Tadi Pak Nick bilang mau mecat aku kalau berusaha nolak. Tapi aku gak bisa ngelakuin hal itu," lirih wanita itu. Ia berusaha meyakinkan mereka agar percaya.

Melihat penampilan wanita itu yang berantakan dan tadi Nick sedang berhadapan dengannya, para karyawan pun percaya begitu saja. "Aku gak nyangka Tuan Nick seperti itu. Jadi takut," gumam para karyawan wanita.

Staf tadi pun senang karena bisa membuat mereka semua percaya begitu saja. Ia merasa menang dan yakin bisa memperdaya Nick. Apalagi kalau sampai istri Nick mendengar, ia berharap rumah tangganya akan bermasalah.

Akhirnya kejadian itu membuat heboh seluruh penghuni gedung tersebut. Nick tidak terpengaruh oleh hal itu sama sekali. Bahkan ia telah menjelaskan pada Ima.

Setelah jam istirahat selesai, mereka semua pun kembali bekerja. Termasuk wanita tadi. Ia bekerja seperti biasa tanpa merasa takut karena yakin dirinya telah berhasil menjebak Nick.

Namun, siapa sangka. Tiba-tiba di layar komputer seluruh staf yang ada di perusahaan itu, muncul sebuah video.

"Apa, nih?" tanya mereka. Video itu langsung diputar begitu saja tanpa bisa dihentikan. Bahkan mereka tidak bisa menggunakan komputernya untuk sementara waktu.

Mereka semua terkejut saat melihat videonya. Tak menyangka ternyata wanita itu yang melepaskan kancing bajunya sendiri. Bahkan ia mengacak-acak rambutnya dan menarik Nick.

Di dalam video tersebut, Nick tak menyentuh wanita itu sama sekali. Sehingga sangat jelas siapa yang memaksa. Alhasil kondisi pun berubah 180 derajat. Mereka yang tadinya sempat mencibir Nick sebagai bos bejad, justru berbalik menyerang wanita tadi.

"Dasar wanita murahan! Bisa-bisanya dia ngelakuin hal rendah seperti itu!" cibir salah seorang staf.

"Awalnya juga aku gak yakin. Masa iya Tuan Nick mau sama dia. Ternyata bener aja."

"Berani banget ya, dia. Kayaknya udah bosan kerja di sini."

"Kalau cuma dipecat sih bagus. Takutnya besok tiba-tiba hilang."

"Dia gak tau siapa istri Tuan Nick. Mana mau beliau sama cabe busuk begitu. Istrinya aja cantik dan sempurna," ucap seseorang yang pernah melihat Ima.

Akhirnya mereka malah sibuk membicarakan Ima. Mereka pensaran seperti apa sosok istri dari pria hebat nan tampan itu.

Melihat video itu sudah tersebar, Nick hanya menyunggingkan sebelah ujung bibirnya. Saat itu ia baru selesai mandi. "Semoga najisnya hilang," gumam Nick.

Ia langsung mandi setelah disentuh oleh wanita tadi. Bahkan Nick membilas tubuhnya berkali-kali. Ia merasa jijik disentuh oleh wanita murahan seperti itu.

Tak lama kemudian, Ima tiba di kantor Nick. Ia dijemput oleh asisten Haris dan beberapa pengawal.

Nick sengaja memintanya datang untuk memamerkan pada seluruh karyawan di perusahaan itu. Ia berharap dengan begitu mereka semua sadar bahwa dirinya tidak dapat diganggu lagi.

Ima pun tidak keberatan. Meski sedang hamil besar, Ima rela datang ke kantor itu demi melindungi harga diri suaminya tersebut.

Hal itu membuat heboh seluruh staf.

"Eh! Itu siapa? Kok dikawal sama asisten Pak Haris, ya?" tanya salah seorang staf, saat melihat Ima turun dari mobil.

Mengetahui istrinya sudah tiba, Nick pun turun untuk menjemputnya. "Mereka semua harus tahu siapa istriku!" gumam Nick, bangga.

Ustadzah Dinikahi Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang