73. Hadiah untuk Nick

17.8K 1.2K 53
                                    

"Maaf ya Mas kalau aku ganggu istirahat kamu. Tapi aku ingat, dulu kamu sering bilang kalau lagi capek, obatnya cuma itu," gumam Ima.

Ia menghela napas karena merasa gugup. Sebab ini kali pertama Ima melakukan hal seperti itu. Awalnya ia ingin meminta pada suaminya besok. Namun ia pikir mungkin Nick akan lebih bersemangat jika diberi hari ini juga.

Ima turun dari tempat tidur, kemudian ia berganti pakaian menggunakan pakaian kesukaan suaminya. Kebetulan saat Nick sedang ngojek tadi, Ima sempat meminta Bi Mar untuk mengambilkan pakaian kesukaan Nick tersebut.

Awalnya Ima malu. Namun ia merasa perlu menyenangkan suaminya. Sehingga Ima mengesampingkan rasa malunya demi kesenangan Nick.

Tak lupa ia mengenakan parfum agar tubuhnya lebih harum dan menggairahkan. Ia pun merias sedikit wajahnya supaya terlihat lebih segar.

"Semoga kamu suka, Mas," gumam Ima, sambil tersenyum. Kemudian ia menghampiri Nick yang sedang berada di tempat tidur.

Ima duduk di samping suaminya, sambil menghadap ke arah Nick. Ia mengusap wajah suaminya dengan begitu lembut. Kemudian mengecup pipi, lalu bibirnya secara perlahan.

Setelah itu, ia pun bergeser ke arah kaki suaminya. Ima memutuskan untuk memulainya dari sana. Ia melepaskan celana Nick dan memberikan treatment untuk senjata suaminya itu.

"Ya ampun, belum apa-apa udah bangun aja," gumam Ima sambil tersenyum. Ia senang karena ternyata meski sedang tidur, tubuh suaminya itu sudah siap untuk bertempur.

Sudah hampir setengah tahun menikah dengan Nick. Ima banyak belajar dari suaminya itu. Sehingga kini ia tahu bagaimana cara menyenangkan suami.

Dulu, Nick tak sungkan untuk memberi tahu Ima apa saja yang ia sukai. Ia pun selalu mengarahkan istrinya itu.

Saat Ima sedang asik melahap senjatanya, Nick mulai tersadar. Ia merasakan tubuhnya semakin panas. Nick pun mengerejapkan matanya.

"Ahhh," desah Nick. Ia mengerutkan kening kala melihat wanita cantik dan sangat seksi sedang memanjakan senjatanya. Sontak saja aliran darahnya semakin deras dan gairahnya pun semakin memuncak.

Kesadarannya belum penuh. Sehingga Nick harus berpikir keras untuk menyadari siapa wanita itu. Hatinya langsung berdebar kala mengetahui itu adalah wanita yang ia cintai.

"Sayang," ucap Nick dengan suara parau. Ia merasa seperti sedang bermimpi.

Deg!

Ima sedikit terkejut. Namun ia yang sudah bertekad itu melanjutkan niatnya. Sambil menggenggam senjata Nick dan memainkannya, Ima menatap suaminya itu.

"Maaf ya, Mas. Aku sedang ingin," ucap Ima. Ia sengaja mengatakan hal itu agar suaminya bangga karena merasa diinginkan.

Tubuh Nick meremang kala mendengar ucapan Ima barusan. Ia pun langsung tersenyum. Apalagi Ima mulai beranjak naik ke tubuh suaminya itu.

"Kalau Mas keberatan, aku gak akan melanjutkannya," ucap Ima, dengan tatapan nakal. Ia pun mengelus pipi suaminya lagi.

"Mana mungkin aku keberatan, Sayang," sahut Nick. Sambil mengelus lengan Ima, menjalar hingga ke tangan dan mengecup tangan tersebut.

"Jadi aku boleh lanjut?" tanya Ima, genit.

"Dengan senang hati," sahut Nick.

Ia yang kelelahan dan sedang banyak pikiran itu memang sempat lupa. Namun tubuhnya tidak pernah melupakan hal itu. Sehingga ia begitu bersemangat kala Ima menawarkan diri.

Akhirnya mereka pun melakukan pergulatan panas. Hingga tubuh mereka bercucuran keringat karena di rumah itu tidak ada AC.

"Huuh! Terima kasih, Sayang. Tubuhku jadi ringan sekali," ucap Nick, setelah permainan mereka selesai. Lalu ia mengecup istrinya.

Ustadzah Dinikahi Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang