45. Menyiksa Amber

22.9K 1.2K 120
                                    

Ima mengerutkan keningnya setelah membaca pesan dari Amber.

"Apa iya?" gumam Ima. Kemudian ia menoleh ke arah jendela kamarnya.

"Kalau sampai apa yang dia katakan benar adanya. Mungkin aku memang harus pergi dari rumah ini," lirih Ima.

Tak lama kemudian, terdengar suara notifikasi lagi. Sebenarnya Amber sedang kesal karena Ima tak merespon pesannya. Sehingga Amber melakukan berbagai cara untuk memprovokasi Ima.

Baginya, jika ia tidak bisa mendapatkan Nick. Maka Ima pun tidak boleh hidup bersama Nick. Ia sudah tak peduli meski nanti Nick membunuhnya.

"Apa lagi ini?" gumam Ima saat melihat ada pesan suara. Akhirnya Ima pun memutar rekaman suara itu dengan ragu.

"Kamu jangan khawatir, cintaku hanya untuk kamu. Aku menikahi dia hanya karena ingin mengendalikannya agar dia tidak membongkar rahasiaku, Sayang," suara Nick.

Dunia Ima terasa gelap. Hatinya sangat hancur mendengar suara rekaman itu. Itu memang suara suaminya. Ternyata Amber sempat merekamnya kala mereka bertemu di hotel setelah akad nikah waktu itu.

Ima tidak tahu bahwa Nick mengatakan hal itu saat belum mencintainya. Padahal sekarnag cintanya hanya untuk Ima.

Sontak air mata Ima kembali mengalir. Dari kata-kata Nick barusan terdengar jelas bahwa kalimat itu dikatakan setelah mereka menikah.

"Oke, aku harus membuktikannya," lirih Ima. Ia ingat bahwa dirinya harus tabayyun. Sehingga Ima ingin membuktikan apa yang Amber katakan. Ia tidak ingin gegabah dan percaya pada ucapan Amber begitu saja.

Sementara itu, Nick yang sudah rapi hendak berpamitan pada Ima. Namun ia tidak berani menghampiri istrinya. Sehingga Nick mengurungkan niatnya.

"Bukannya aku gak mau pamit. Tapi kalau aku nemuin kamu, nanti kamu malah makin benci sama aku," gumam Nick sambil menatap Ima dari jendela kamar.

Akhirnya Nick pergi tanpa pamit.

Mendengar suara mobil Nick sudah meninggalkan rumahnya, Ima pun bergegas masuk. Ia bersiap untuk pergi ke apartemen Amber. Ima tidak perlu membuntuti Nick karena sudah mendapatkan alamat apartemen Amber.

Sementara itu, Nick sudah tidak sabar ingin melabrak Amber. Darahnya mendidih karena Amber sudah sangat keterlaluan. Ia bahkan melajukan kendaraan dengan kecepatan sangat tinggi.

Tak butuh waktu lama, Nick sudah tiba di apartemen Amber. Ia tidak tahu bahwa Amber sudah siap di sana dengan pakaian seksinya.

Seandainya Nick tahu bahwa Amber telah mengirim pesan pada Ima. Pasti ia tidak mungkin datang ke apartemen Amber. Namun ia yang tidak tahu itu sudah sangat geram. Sehingga tidak ingin menundanya lagi.

Setibanya di apartemen Amber, Nick langsung menggedor pintunya. Ia bahkan lupa bagaimana cara menekan bel.

Amber sudah siap dengan kenyataan terpahit. Namun ia tersenyum karena ia yakin itu adalah Nick.

"Setidaknya kalaupun aku mati saat ini, Nick tidak akan bisa hidup dengan wanita sialan itu. Sebab, dia pasti akan sangat marah padanya," gumam Amber, licik.

Tanpa dosa, Amber pun membuka pintunya.

Ceklek!

"Sayang," ucap Amber, manja.

Kala itu bola mata Nick menatap tajam ke arahnya. Kemudian ia langsung mencekik Amber dan mendorongnya mundur.

Brug!

Nick membanting pintu dari dalam. Sehingga mereka berdua terkunci di dalam kamar itu. Sedangkan anak buah Nick masih berdiri di sana.

"Berani sekali kamu mengganggu istriku?" desis Nick.

Ustadzah Dinikahi Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang