Arumi dan Dito kembali🔥
Vote jangan lupa, cintaaa!!!~
Arumi menatap hamparan gaun di depannya. Sungguh memanjakan mata melihat motif dan desain gaun-gaun mahal itu. Kaki Arumi mendekat ke arah kebaya simple berwarna putih yang sejak dia datang telah mencuri perhatian.
Tangan Arumi terulur untuk menyentuh detail kebaya putih itu. Mungkin untuk gadis lain, kebaya ini terlalu polos tapi untuk Arumi justru kebaya ini penggambaran yang pas untuk gaun impiannya.
"Astaga!" Arumi segera melepas kebaya itu. Harga kebaya itu bisa untuk makan berbulan-bulan.
"Arumi? Sini deh!"
"Ah, iya sebentar." Arumi mendekat ke arah Sahira dan dua teman gadis itu.
"MasyaAllah, cantik sekali."
Sahira tersenyum, dia memutar badan membuat gaun rose gold yang dipakai ikut berputar di bagian bawah.
"Pastilah, orangnya cantik pakai gaun yang cantik juga jadi double cantiknya," ucap Icha. Gadis keturunan Tionghoa yang menurut Arumi tak kalah cantik itu tidak berhenti memuji sang sahabat.
"Kalian juga pilih dress sekalian." Sudah menjadi niat Sahira untuk membelikan dress yang akan dipakai sahabatnya di acara pertunangan nanti.
"Asyik! Yuk, Cha!" Anindya merangkul Icha. Menurut Arumi, Icha lebih bisa menerima keikutsertaannya pada persiapan acara pertunangan Sahira dan Dito.
"Rum? Kok diem, ayo dong pilih juga."
"Em-"
"Udah sana, pilih!" Sahira mendorong punggung Arumi pelan.
Arumi menurut saja, jika dia diberi kesempatan untuk memilih tentu pilihannya akan jatuh di dress yang tidak terlalu mahal. Tapi sayangnya harga produk di butik ini tidak ada yang kurang dari satu juta.
Arumi melihat ke arah Icha dan Anindya yang sibuk memilih dress.
"Rum, sini deh!"
Arumi mengerjap, tapi tak urung dia mendekat ke arah Icha yang baru saya memanggilnya."Ini bagus buat kamu, panjangnya pas. Terus juga enggak bikin pucat di kulit kamu." Icha menempelkan dress lengan tiga perempat itu ke badan Arumi.
Arumi mengangguk, dia juga merasa gaun ini cocok dipakai di tubuhnya yang mungil.
"Duh, dia nanti dulu aja, Cha. Kamu cari dress kamu sendiri aja. Kayak enggak punya tangan aja harus dicariin orang lain," sinis Anindya. Gadis itu juga merebut dress yang dipegang Icha tadi dan menyerahkannya ke Arumi.
Setelah itu, Anindya menarik tangan Icha untuk menjauh dari Arumi.
Entah kenapa saat pertama bertemu Arumi bisa melihat tatapan tidak suka di mata Anindya. Padahal Arumi rasa tidak melakukan kesalahan.
Tidak mau ambil pusing, Arumi kembali memilih dress-nya.
"Astaga, vitamin." Arumi menepuk jidat pelan. Dia lupa untuk minum vitamin yang sudah dokter resepkan.
Berbicara tentang dokter, jantung Arumi hampir lompat ke ginjal ketika mengetahui fakta bahwa Samuel, dokter yang menangani Arumi ketika di rumah sakit adalah kekasih Diana.
Kalimat berbunyi dunia itu sempit langsung terealisasikan. Dari sekian banyak dokter, mengapa harus Samuel yang menanganinya? Untung saat itu Arumi bisa menepi, dan segera bersembunyi.
Arumi menaruh kembali dress yang sempat Icha pilihkan. Dia berjalan ke arah kamar mandi. Butik dengan kualitas bintang lima ini tidak hanya menyuguhkan aneka koleksi yang menawan, tapi pelayanan juga memuaskan. Sembari menunggu tadi, Arumi diberi air mineral.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story: Our World
Short StoryKumpulan cerita pendek warning!!! area dewasa #1 Short Story 4/4/2023 #1 Short Story 5/4/2023 #1 Short Story 6/4/2023 #1 Cerpen 30/9/2023 #4 Oneshoot 5/4/2023