Cupid~5

2K 224 9
                                    

Malam, cintaaa

Anaknya pak Arif datang lagiii

Klik bintang di pojok dulu, coba!!!

Ada typo? Kasih aku tahu!

Happy reading🫶

~

Klek!
Klek!
Silva menurunkan gagang pintu, dia sedang mengetes apa pintu rumah terkunci dengan benar.

"Silva pesen taksi online dulu ya, Yah."
Jemari lentik Silva menggulir layar ponsel, dengan lincah tangan itu membuka aplikasi taksi online berwarna hijau.

"Enggak usah, Va!"

"Ha?"
"Ayah, ih! Kan, enggak mungkin pakai motor, Yah!" Sudah berulang kali Silva katakan, dia tidak mungkin membawa ayahnya ke rumah sakit dengan mengendarai motor.

"Tenang, Yah! Silva lagi banyak promo ini."

"Enggak usah, udah ada yang mau anter."

Silva menatap ayahnya yang duduk di kursi teras. Tak lama deru mobil terdengar memasuki pagar rumah.

"Nah, itu dia!" Arif tersenyum lebar, lelaki itu mengkode Silva agar mengikuti arah pandangnya.

"Kak Sam?"
Silva menatap lelaki yang baru saja turun dari mobil hitam, parfum lelaki itu menyebar, menyeruak sampai Silva yang berjarak dua meter darinya bisa mencium wangi aromanya.

"Assalamualaikum. Om, sudah siap?"

"Waalaikumusalam."
"Sudah, Nak Sam. Terima kasih ya sudah mau antar, Om."
Arif menepuk pundak lelaki muda yang tengah menyalaminya. Wajah bangga begitu kentara.

"Mari saya bantu naik ke mobil, Om."

Arif mengangguk, dengan menggenggam erat tangan Sam, beliau berjalan menuju mobil. "Om di belakang saja, biar Silva yang ada di sebelah kamu," ucap Arif ketika Sam membuka pintu jok samping kemudi.

Sam mengulum senyum, lelaki itu menurut dan membuka pintu belakang untuk Arif. Memastikan Arif sudah duduk nyaman di kursi belakang, kini Sam beralih ke Silva yang sejak tadi mengamati interaksinya dengan Arif.

"Ngapain lu ke sini?"

Sam menaikkan sebelah alis, melirik sekilas Arif yang tak menatap ke arah mereka. "Mau nganterin om, emang mau ngapain? Mau ajak lu jalan takut ditolak."

Silva merengut, tangannya bersedekap. "Gak usah aneh-aneh. Perjanjian awal kita enggak begini ya!"

"Oh ya? Terus lu ngapain kemarin ke rumah?"

Refleks, Silva menegakkan badan, dia tak lagi bersedekap, bola matanya beredar mencari objek selain lelaki di depannya. "Kepo! Serah gue!"
Silva bergegas menuju mobil, baru saja tangannya akan membuka pintu, Sam datang dan langsung menyerobot gagang pintu untuk dibuka.

"Silakan!" Sam menaikkan kedua alis, senyum manis terukir di wajahnya.

Silva tertegun sebentar, tapi dengan cepat gadis itu menguasai keadaan. Hell! Lelaki ini terlalu berlebihan!
'Ingat, Va! Nih orang belum move on!'

"Ck! Gue bisa sendiri!"

***

"Bapak Arif Suseno."

Silva beranjak dari duduknya, dengan langkah pelan, gadis itu menuju loket pembayaran.

"Bapak Suseno, Kota Baru?"

"Iya, Mbak."

Petugas menyerahkan slip pembayaran pada Silva, karena tidak dicover oleh asuransi, tentu Silva harus membayar mandiri. Silva mengeluarkan sejumlah uang dari dalam dompet.

Short Story: Our WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang