Suddenly Indigo~4

1.6K 181 21
                                    

Malaam, Vika datang kembali

Jan lupa klik bintang di pojok yaa🫰

Typo? Kasih tahu aku

Happy reading👐

~

"Setelah jam makan siang, Bapak tidak memiliki jadwal meeting apa pun."

Nathan berjalan diikuti Andra yang sedang memeriksa jadwal lelaki itu. Kantor kembali sibuk karena minggu depan dilakukan rekrutmen besar-besaran untuk mengisi kekosongan posisi.

Pemimpin yang baru memimpin kurang dari satu bulan itu baru saja meninjau proyek. Lelaki itu sedang menyusuri lorong kantor menuju ruangannya, dia melewati divisi yang Vika tempati.

Langkah Nathan terhenti, hampir saja Andra menabrak atasannya itu karena beliau berhenti mendadak. Tampak kepala Nathan celingukan menatap meja tempat Vika biasa duduk.

"Dia enggak masuk lagi?" tanya Nathan lirih, matanya tak lepas menatap meja kosong itu.

"Apa jangan-jangan sakit? Bagian personalia tidak menerima izin apa pun." Andra menimpali. Windi yang biasa bersama gadis itu sedang ke luar kota untuk urusan perusahaan, jadi Nathan tak bisa mengorek informasi lebih tentang keabsenan Vika.

"Cari informasi di mana Vika tinggal!"

Andra mengerjap, tumben?
"Baik, Pak." Andra berlalu menuju bagian personalia. Sejak kapan Nathan sangat peduli dengan pekerja yang ketahuan bolos. Biasanya, jika ada karyawan yang meliburkan diri sendiri tanpa keterangan, di hari pertama saja karyawan itu akan mendapat surat peringatan kedua!

Agaknya yang satu ini berbeda, tapi Andra tak yakin karena beberapa waktu belakangan Nathan terlihat dekat dengan Septia.

Nathan berbalik, lelaki itu meneruskan langkah menuju ruangannya. Dia memang tak memiliki jadwal bertemu klien, tapi nanti sore Septia memintanya untuk memjemput gadis itu, Nathan hanya nurut saja.

Kling!
Drrt!

Getaran di saku jas membuat Nathan kembali menghentikan langkah, kening lelaki itu mengerut dalam menatap siapa yang baru saja mengirim pesan. Astaga, kenapa Nathan sampai lupa jika dia memiliki nomer ponsel Vika.

Vika kantor

Maaf, Pak, saya tidak bisa masuk. Beberapa hari ini ada yang salah dengan badan saya.

Secepat kilat, Nathan membalas pesan tersebut. Suatu kebetulan, saat dia mencari keberadaan Vika, gadis itu mengirim pesan padanya.

Nathan bersandar pada dinding lorong perusahaan, jemari lelaki itu mengetuk pinggiran ponsel mahalnya. Tak ada satu menit, balasan dari Vika masuk. Mata tajam Nathan membaca rentetan pesan yang Vika kirimkan. Lelaki itu berbalik, pergi dari tempatnya berdiri.

Tidak, tidak lagi menuju ruangannya, justru lelaki itu berjalan menuju lobby perusahaan. Saking fokus dengan langkahnya, panggilan Andra tak didengar oleh lelaki itu.

"Pak!"
"Pak Nathan!"

Brum!
Andra berdecak karena tak berhasil menghentikan Nathan, dia hanya bisa menatap mobil yang Nathan kendarai keluar dari area perusahaan.

"Mau ke mana coba?"
Andra melirik selembar kertas yang ada di tangan kanan, di kertas itu terdapat informasi lengkap tentang Vika Herawati.

***

"Oh, temannya Vika?"
Wanita paruh baya itu melongok ke arah belakang Nathan. Sedikit ragu, bagaimana bisa gadis biasa-biasa saja macam Vika mempunyai kenalan secakep, dan setajir ini.

Short Story: Our WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang