Hate to Love~2

2.5K 269 15
                                    

Assalamualaikum👐

Selamat Idul Fitri 1445 H
Mohon maaf lahir batin ya manteman🙏

Semoga kita dipertemukan lagi dengan Ramadhan, dan Idul Fitri🙏

Special pakai telor niih, satu bab tapi puanjaaaang pol

Typo? Kasih tahu aku ya!

Heppi reading!

Eh, klik bintang di pojok duluu

~

"Kirana!"
Suara melengking itu membuat Kirana menoleh. Tentu dia sudah hapal dengan si pemilik suara.

"Na! Lu sendiri lagi? Mana kembaran lu?" tanya Silva begitu berhasil menyamakan langkah dengan Kirana yang baru saja akan memasuki ruang kelas.

"Di rumah dia," jawab Kirana pelan.

"Loh? Engga, masuk lagi?"

Kirana menggeleng. Gadis itu mengulum senyum. Jangankan ke sekolah, ke dapur untuk mengambil makan saja tidak diperbolehkan. Kirana tidak bisa menahan senyumannya mengingat hal itu, ah, akhirnya gadis paling manja yang pernah Kirana jumpai itu merasakan kesengsaraan.

"Enggak sakit, kan?"

Kirana menghentikan langkah, gadis itu menatap Silva. "Kenapa lu jadi perhatian sama dia?"

Silva menghela napas, dia mengambil sesuatu dari tas selempangnya. "Nih, lihat! Ini tuh harusnya aku kasih ke dia dari kemarin lusa. Mana makin banyak yang nitip lagi!"

Amplop kecil yang didominasi warna merah hati itu terpampang nyata di depan Kirana. "Ck! Lu juga sih, kenapa mau maunya disuruh ngasi surat alay kayak gini. Bilangin sama si pemuja Clara, enggak bakal dibaca, jangankan dibaca, dipegang aja kagak!"

"Tap-"

"Sstt! Pokoknya enggak usah buka jastip! Si Clara mau jadi bini orang!" Kirana berlalu setelah mengatakan hal itu. Meninggalkan Silva yang kebingungan.

"Eh! Maksud lu apa, Na?"

Kirana mengibaskan rambutnya pelan, dia hanya memberi senyum tipis kala Silva terus mendesaknya untuk membuka mulut.

Ya! Setelah sore itu, di mana mama Clara memberitahu perihal perjodohan, Clara diperlakukan bak tahanan. Makanan, minuman selalu diantar oleh pelayan ke dalam kamar, di luar kamar terdapat dua penjaga bertubuh kekar, dan ini adalah hari ketiga Clara tidak masuk sekolah.

Pertemuan dua keluarga telah dilakukan, mereka membicarakan pertunangan resmi yang akan dilaksanakan nanti malam! Nanti malam! Nanti malam, sekaligus pertemuan pertama Clara dengan calonnya.

Sejak subuh tadi, beberapa orang datang untuk mempersiapkan pertunangan yang akan diadakan di rumahnya, Kirana bahkan ikut membantu persiapan pertunangan sebelum berangkat sekolah tadi. Dia menyambut antusias acara ini, sebab setelah menikah nanti, Clara pasti diboyong oleh sang suami, dan orang yang menyebalkan di rumah itu akan berkurang.

***

Jika dipikir-pikir, perjodohan Clara dengan anak laki-laki dari keluarga Pawirojoyo cukup mendadak. Entah alasan apa yang membuat nyonya rumah ini menjodohkan anak kesayangannya dengan lelaki yang memiliki citra buruk. Bahkan Kirana baru tahu jika calon iparnya itu juga masih menempuh pendidikan menengah atas.

"Uang kali ya," gumam Kirana. Apalagi yang bisa membuat hati wanita itu tergerak kalau bukan uang. Sungguh miris, mengorbankan kebahagiaan sang anak hanya demi uang.

"Non, calonnya non Clara sudah datang!"

"Oke, Mbak!" Kirana meletakkan sisirnya, gadis itu bergegas keluar dari kamar demi menyambut calon kakak ipar beserta keluarga. Hem, apa lelaki itu semenyeramkan yang orang-orang katakan? Mereka bilang calon ipar Kirana ini memiliki banyak tato, tindik, dan bekas luka.

Short Story: Our WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang