Setelah misi bangun pagi selesai dan diakhiri dengan datangnya anggota yang terakhir yaitu Seungmin, maka staff mengumumkan bahwa mereka dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan waktu kedatangan mereka. Enam orang berada pada jalur bunga dan lima orang pada jalur lumpur. Perbedaan keduanya terletak pada jumlah biaya anggaran.
Tim Jalur Berbunga terlihat senang dan Tim Jalur Berlumpur merasa sebaliknya.
"Aku merasa kasihan kepada Jaehyun," kata Jaeseok.
"Dia mendorongku di sana," adu Jaehyun tentang apa yang terjadi tadi sambil memegang lengan Jibeom, "Nappeun saram."
"Itu sudah takdirmu," kata Jibeom tenang seraya menepuk pundak Jaehyun pelan.
Daeyeol dan Y sebagai yang tertua diantara dua tim mengambil uang dari staff.
Y mendapat 50.000 won yang artinya tiap orang mendapat 10.000 won sementara Daeyeol mendapat 600.000 won, masing-masing orang 100.000 won.
Kedua tim terkaget melihat jumlah uang itu. Tim Jalur Berbunga kaget karena senang dan tak menyangka dan Tim Jalur Berlumpur merasa sedih karena sudah melewatkan sesuatu yang besar.
Tim Jalur Berbunga pergi ke dermaga untuk menaiki kapal pesiar mewah. Mereka tidak menyangka bahwa di kapal itu juga ada mesin karaoke dan sudah disiapkan pula berbagai makanan lengkap dengan buah.
"Ini seperti yang ada di film," gumam Donghyun.
"Tapi aku juga merasa canggung. Rasanya baru kemarin kita memancing dan sekarang kita sudah diperbolehkan menaiki kapal pesiar mewah ini," kata Daeyeol masih tak percaya, "Mungkin Tim Jalur Berlumpur sedang makan lumpur sekarang."
"Dan mungkin saja mereka minum air hujan," tambah Bomin.
"Atau mereka menaiki gunung tanpa makan apapun," kata Jaeseok ikut meramaikan.
"Minum air hujan pengganti air, makan lumpur pengganti nasi," tutup Daeyeol jahat. Yang lain hanya tersenyum dan mulai memakan hidang yang ada.
Tim Jalur Berlumpur sudah berjalan beriringan dengan menggunakan jas hujan plastik berwarna biru. Mereka harus berjalan diatas lumpur di kala turun hujan kecil.
"TAG hyung bukankah itu hebat?" Tanya Jaehyun.
TAG tidak banyak memberikan respon dan hanya mengiyakan saja. Ternyata mereka akan menuju Seongsang Ilchubong setelah membeli tiket untuk lima orang.
"Bagaimana penampilanku?"
TAG merapikan jas hujannya dan menatap Jaehyun serius.
"Kamu terlihat sama seperti biasanya," jawab Jangjun.
"Kenapa kamu mengenakan kacamata?" Tanya Y penasaran melihat Jaehyun.
"Dahulu kala, Jaehyun pernah mengatakan bahwa ia mirip Harry Potter," ungkap Jangjun.
Jaehyun tertawa malu mendengar penjelasan Jangjun.
"Bisakah kamu mengucapkan satu mantra?" Minta Seungmin.
"Anggap saja tongkat kamera itu adalah tongkat sihirmu," bantu Jangjun.
Jaehyun mengiyakan, "Expectro Petronum."
Ia menggerakkan tangannya persis seperti seorang penyihir, yang lain tidak ada pilihan selain tertawa melihat kekonyolan Jaehyun.
Mereka mulai berjalan mendaki. Kanan kirinya hanya ada rerumputan hijau pendek. Ada banyak pengunjung lain selain mereka. Pemandangan Jeju sangat bagus jika tidak ada kabut. Kamera bahkan tidak bisa merekam wajah mereka karena tertutup oleh tudung jas.
"Ini adalah salah satu cara 'menyembuhkan'. Jadi hyung optimislah seperti yang aku lakukan."
"Apakah aku negatif!!" Tanya TAG saat berbalik menjawab perkataan Jaehyun.
"Bukan begitu maksudku, tapi aku mengatakan bahwa hyung harus relaks."
"Aku sudah relaks," jawab TAG masih dengan nada negatif.
"Apa yang sedang dikerjakan oleh Tim Jalur Berbunga?" Tanya Y penasaran.
"Hyung, jika hyung mengatakan itu, mereka (tim produksi) akan memperlihatkan Tim Jalur Berbunga," kata TAG menimpali.
Thanks for reading. Jangan lupa klik bintang dan tinggalkan komentar. Terimakasih 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Child - All Day
Fiksi PenggemarSepenggal kisah dari Golden Child. Penasaran dengan keseharian Golden Child? Merana karena setiap ingin menonton video tentang Golden Child tetapi Woollim Entertainment tidak pernah menyediakan Engsub apalagi Indosub? Kesal karena beberapa video yan...