Dalam segmen Golden Time kali ini Jaeseok sudah menunggu untuk diajak pergi berkencan.
Jaeseok yang mengenakan kemeja pink tersenyum cerah ke arahmu.
Kamu berlari menuju kafe pingggir jalan, sesaat setelah membuka pintu kafe matamu menyisir setiap meja dan bangku mencari keberadaan Jaeseok.
'Ah, ternyata dia sudah menungguku.'
Jaeseok di sana, duduk manis dengan melihat ke luar jendela.
'Kenapa dia sangat tampan?'
"Hei, kamu sudah datang?" Sapa Jaeseok dengan senyum manis diwajahnya, "Kamu datang lebih cepat dari perkiraanku."
"Itu karena aku sangat merindukanmu," ucapmu malu.
"Bukankah cuaca hari ini panas?"
Kamu hanya mengangguk, mengiyakan perkataan kekasihmu.
"Maka dari itu aku sudah memesankan minuman untukmu."
Kamu yang malu dengan perhatian Jaeseok hanya bisa memalingkan pandanganmu dan melihat ke luar jendela, di sana banyak pepohonan hijau yang lebat dan asri.
'Cuaca hari ini bagus, haruskah aku mengajaknya jalan-jalan?'
"Haruskah kita jalan-jalan, hari ini cuacanya sangat bagus?"
Wah, kamu sungguh beruntung. Baru saja kamu memikirkan untuk bertanya padanya, tapi dia sudah menawarkannya terlebih dahulu.
"Ayo."
Jaeseok berdiri dari kursinya dan menyodorkan tangannya untuk kamu gapai.
Apa? Hatimu berdetak keras? Benarkah?
'Aku tidak menyangka bisa berjalan-jalan dengannya.'
"Aku senang bisa berjalan-jalan meski sebentar. Aku menyukai cuacanya. Aku juga menyukaimu."
Jaeseok mengatakan kalimat terakhir dengan malu dan menghindari menatap matamu.
Jaeseok mengajakmu duduk beristirahat di bawah pohon, ia duduk di sampingmu tapi wajahnya menghadap ke arahmu, seolah tak ingin melewatkannya sedikitpun.
"Ah, segarnya. Oh.. Tunggu sebentar."
Wajah Jaeseok perlahan mendekat ke arahmu.
Dug...
Dug...
Dug...
"Chan..."
Jaeseok memperlihatkan bunga kecil yang seolah-olah ia dapatkan dari rambutmu.
'Apa yang sudah aku pikirkan. Tapi tak apa, itu sudah cukup.'
"Aku akan menyimpannya, terimakasih."
Malam sudah tiba dan Jaeseok mengajakmu untuk makan malam terlebih dahulu.
"Wow, apa ini?"
"Aku memesan makanan favoritmu. Kamu pasti lapar."
"Kamu sangat pengertian."
"Mau aku suapi?" Tawar Jaeseok.
"Boleh."
Tanpa menunggu lama tangan Jaeseok yang memegang sendok sudah terisi makanan yang menuju ke arah mulutmu.
Makan malam kali ini terasa spesial karena Jaeseok yang menyiapkannya untukmu. Kamu bahkan tidak bisa mengalihkan perhatian dari dirinya, saat dia makan, saat dia minum, apapun itu.
"Tunggu sebentar, ada sesuatu dibibirmu."
Kamu rasakan tangan Jaeseok menyentuh bibirmu lembut dan mengusapnya pelan. Entah kenapa kamu malah malu setengah mati diperlakukan seperti itu.
"Aigoo. Makanlah pelan-pelan," katanya lucu.
Kalian berjalan bersisihan di bawah langit malam. Tak terasa kencan hari ini akan segera berakhir.
Jaeseok berhenti dan membentangkan tangannya. Memberimu kesempatan untuk memeluknya.
"Hari ini sangat menyenangkan, beristirahatlah. Aku akan menghubungimu nanti."
Kamu yang agak tidak rela hanya menganggukkan kepala dengan terpaksa.
Kamu berbalik ke arah Jaeseok sesaat sebelum menyentuh pintu pagar rumah.
"Kamu ingin aku pergi terlebih dahulu? Aku akan pergi setelah aku memastikanmu masuk ke dalam rumah."
Dia hanya melambaikan tangan dan tak lupa mengucapkan selamat tinggal.
Jangan pernah berpikir sekalipun untuk menyesalinya. Hari ini kamu mencintainya, begitupun seterusnya. Walau suatu saat mungkin kalian tak bisa lagi bersama.
Thanks for reading. Jangan lupa klik bintang dan tinggalkan komentar. Terimakasih. 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Child - All Day
FanfictionSepenggal kisah dari Golden Child. Penasaran dengan keseharian Golden Child? Merana karena setiap ingin menonton video tentang Golden Child tetapi Woollim Entertainment tidak pernah menyediakan Engsub apalagi Indosub? Kesal karena beberapa video yan...