"Siapa yang punya kenangan saat menjadi siswa pelatihan?"
"Aku punya."
"Itu akan bagus jika kamu mengatakannya kepadaku, kan?"
"Aku memang tidak ingat bagaimana kesan pertamaku tentang Daeyeol hyung. Tapi aku ingat saat mengajarinya latihan dasar saat yang lain baru datang. Aku bagus dalam latihan dasar."
"Baiklah," kata Daeyeol pasrah.
"Tapi hyung sangat bekerja keras. Lalu Daeyeol hyung memberi disiplin kemiliteran. Saat pertama kali aku ke sini, aku sedikit takut kepada Daeyeol hyung."
"Hyung, kamu berkeringat," ledek Y.
"Aku sedikit takut, tapi ternyata Daeyeol adalah orang yang baik."
"Sebenarnya ada yang harus diklarifikasi di sini. Saat pertama aku bertemu anak-anak, aku harus memberi sedikit kedisiplinan dasar dan juga latihan yang agak berat. Bahkan sampai sekarang aku masih merasa tidak nyaman. Saat pesta harusnya kita bersenang-senang dengan sedikit berolahraga, tapi aku malah membuatnya seperti pelatihan kemiliteran karena aku sudah terlalu banyak berolahraga. Apa olahraga terbaik yang kamu ingat?"
"Itu ... Saat kita mengangkat satu kaki kita," kata Jaeseok sulit menjelaskan.
"Olahraga nomor 3? Aku akan memperagakannya sedikit, rentangkan tangan seperti ini dan angkat lalu turun satu kaki secara bergantian. Itu akan membuat kaki menjadi lebih kuat," jelas Daeyeol.
"Aku melakukannya selama 2 tahun."
"Benar, kita melakukannya bersama."
"Cerita selanjutnya?"
"Pertama, aku pikir kehidupan sehari-hari menjadi cerita yang sedikit lucu," jeda Y, "Aku pergi keluar dan bermain. Aku tidak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya. Aku ingin bersenang-senang dan mematikan lampu di ruang latihan. Aku menata kursi dan menaikinya lalu berolahraga sambil mendengarkan musik. Saat itu sesuai ritme itu menjadi sangat menyenangkan."
"Saat itu aku pikir Jangjun itu 4D. Dia tiba-tiba naik ke atas kursi dan melakukan hal itu. Tapi kalian tahu siapa yang ada di sampingnya? Itu Jaeseok. Mereka berpegangan tangan dan melakukan itu bersama."
Perkataan Daeyeol membuat Y dan Jaeseok larut dalam tawa. Siapa yang menyangka Jaeseok yang pendiam bisa menggila bersama Jangjun yang kelebihan vitamin saat masih kecil.
"Kalian harus jujur hari ini karena aku sudah membagi cerita ini sekarang."
"Kita melakukan itu untuk melepaskan stres dan juga itu hal yang menarik."
"Benar. Aku juga ingin mengatakan ini, sekarang kita lebih sering makan dan berbicara di ruang latihan. Kadang itu terasa membosankan jadi kita pergi ke atap. Kami ke atap hanya untuk makan. Apa kalian ingat?"
"Aku ingat karena aku selalu melakukannya. Kami membeli daging dan makanan ringan lalu memakannya di atap," jawab Y, "Lalu saat olahraga berlari menyusuri sungai Han, aku akan berhenti untuk memakan cookies atau makanan ringan. Aku sering melakukannya."
"Bukankah kalian berteman?"
"Ne!"
"Cerita apa yang kalian miliki?"
"Aku punya cerita. Itu adalah hari sebelum libur kita. Tapi selama latihan, tiba-tiba aku ingin bermain-main."
"Selama latihan?" Tanya Daeyeol tegas seolah menunjukkan posisinya sebagai leader.
Jaeseok menggeleng, "A-ani."
"Tapi sebenarnya itu aku rencanakan selama latihan."
"Kamu merencakannya selama latihan?"
Giliran Y yang mendapat tatapan tajam dari Daeyeol.
"Selama jam istirahat," bantu Jaeseok menyelamatkan Y dari Daeyeol.
"Antara latihan dan berkeringat aku tiba-tiba aku terpikirkan sesuatu. Aku bisa pulang ke rumah tapi aku tidak ingin pulang. 'Haruskah kita pergi bermain?' Itulah asalnya. Hyung, bukankah kamu juga ada?"
"Tidak, aku tidak ada."
"Aku bertanya kepada Daeyeol hyung, tapi dia bilang ingin beristirahat."
"Itu adalah masa lalu. Lama sekali. Jadi aku dan Jaeseok pergi bermain."
"Kami naik bus."
"Benarkah? Tanpaku?"
"Itu karena hyung menolaknya?"
"Karena aku terlalu lelah?"
"Kami benar-benar senang saat itu. Kami makan dan minum."
"Oh, ada yang komentar bahwa Jaeseok mirip dengan L sunbaenim. Lagi, dia malu lagi."
"Ah, jangan mengatakan hal seperti itu," kesal Jaeseok malu lalu menenggelamkan wajahnya hingga tidak terlihat.
"Jaeseok benar-benar tampan."
"Jaeseok yang terbaik."
"Bagaimana denganku?" Tanya Daeyeol merajuk.
"Hyung, hari ini cukup sulit untukmu," canda Y menyampirkan tangannya di bahu Daeyeol.
"Leluhur Emas"
"Setiap hari Selasa pukul 7 malam, reality show kami Ring It! Golden Child ditayangkan. Apa kalian melihatnya?"
"Kemarin, aku tidak yakin kalau aku cukup baik," kata Y sedih, "Kemarin aku bodoh sekali. 1FA, 2FA muncul. Tapi saat aku melihatnya, aku terlihat bodoh."
"Tidak apa-apa, kamu cukup lucu."
"Tapi hatiku sedikit terluka. Dan untuk kalian yang melihatnya lagi minggu depan, kami akan mengapresiasinya. Episode selanjutnya kami yakin itu akan sangat lucu. Tolong nantikanlah. Karena nanti masih ada banyak pertanyaan selanjutnya."
"Benarkah?"
"Ne."
"Apa kamu aktif berpartisipasi?"
"Ne, aku bekerja keras untuk itu."
"Dia mungkin lemah di Bahasa Inggris, tapi dia pintar di idiom," puji Daeyeol kepada Y, "Kalian bisa melihat kerja keras Y minggu depan. Di luar dari pembicaraan ini, aku teringat kepada tugasku sebagai leader untuk mengawasi 10 member. Saat pertama-tama aku melihat kalian, aku pikir kalian menggemaskan. Aku pikir bisa mendeskripsikannya hanya dengan satu kata, 'Lucu'. Seperti adik pada umumnya."
"Apa kamu kembali untuk membahasa kesan pertama?"
"Ne."
"Kembali ke masa sebelumnya."
"Dengan mesin waktu. Aku adalah pembawa acara, jadi aku yang menentukan waktunya," canda Daeyeol.
"Baiklah, kami akan mengikutimu."
"Jadi semua dongsaeng itu menggemaskan. Sangat lucu hingga mengalami kesulitan untuk latihan dasar. Mari kita berpindah ke poin selanjutnya."
Thnaks for reading. Jangan lupa klik bintang dan tinggalkan komentar. Terimakasih. 😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Child - All Day
FanfictionSepenggal kisah dari Golden Child. Penasaran dengan keseharian Golden Child? Merana karena setiap ingin menonton video tentang Golden Child tetapi Woollim Entertainment tidak pernah menyediakan Engsub apalagi Indosub? Kesal karena beberapa video yan...