"Lalu bagaimana dengan TAG?"
"Oh, kesanku tentang kalian berdua? Untuk Seungmin, dia bergabung paling terakhir dan saat dia datang, dia menarik koper yang berukuran sebesar tubuhnya," jelas TAG tidak bisa menahan tawa.
"TAGeu-ya, koper itu kamar untuk Seungmin."
"Ah benar, dia benar-benar masuk ke dalamnya."
"Bukankah kalian juga sudah melihatnya?"
"Lalu di pergi ke ruangan dengan membawa 'kamar'nya. Dia pergi ke ruangan Rookie Development Team. Dan saat pertama kali aku melihatnya, leader dari Rookie Development Team mengenalkan Seungmin sebagai siswa baru dan beliau juga berkata bahwa Seungmin seusia denganku jadi ia berharap kami bisa berteman dengan baik. Lalu kami saling menyapa. Karena saat itu dia belum tahu di mana loker berada jadi aku menarik kopernya dan mengantarnya ke ruangan loker. Tapi ekspresi Seungmin tidak bagus awalnya. Aku tidak tahu kenapa dia berekspresi seperti itu. Bahkan saat pelatihan dasar kelas tari dia masuk kelas pertama dan dia mendapat banyak masalah."
"Itu benar-benar waktu yang sulit untukku."
"Itu adalah kesan pertama Seungmin untukku. Jujur saja menurutku itu tidak bagus."
"Tapi dia mengakui bahwa kesan pertamanya tentangmu baik."
"Maksudku tentang ekspresinya. Kenapa kamu berekspresi seperti itu?"
"Itu secara alami. Saat aku berada di situasi yang tidak aku kenal ekspresiku akan menjadi sedikit lebih kaku."
"Mm."
"Jadi itu bukan karena aku marah atau tidak nyaman. Tapi karena aku malu dan tidak terbiasa dengan situasinya, aku pikir itulah kenapa aku berekspresi seperti itu."
"Lalu bagaimana kita bisa berteman satu sama lain?"
"Pertama, itu karena Youngtaek menyukaiku."
"Benar," aku TAG.
"Dia sangat menyukaiku," canda Seungmin.
"Itu karena kami seumuran. Kami membagi masalah kami, kami saling memberi nasehat dan saran sebagai sesama siswa pelatihan. Untungnya kami berada di tim yang sama. Aku sangat menyukainya. Lalu selanjutnya, aku akan membicarakan tentang kesan pertamaku untuk Jangjun hyung. Saat pertama kali aku bertemu dengannya ... Apakah di asrama?"
"Ne. Di asrama."
"Saat aku pergi pertama kali ke asrama, aku berpikir bahwa Jangjun hyung sudah tahu aku akan ke sana jadi ia berkata, 'OH ANNYEONG!!'. Aku sangat bingung karena itu pertama kalinya aku bertemu dengan Jangjun hyung. Aku berpikir apa yang sebenarnya terjadi. Secara fisik, Jangjun hyung sangat tampan saat tersenyum jadi aku pikir dia sangat periang. Tapi kemudian, aku tidak tahu apakah aku boleh mengatakan ini atau tidak, tapi saat aku duduk di ruang tamu, Jangjun hyung datang menggunakan kaos bergaris dan berkata, 'Wah ini sangat bagus dan dingin,'."
"Yak!! Kamu tidak boleh mengatakannya."
"Hyung apa kamu seorang ahjussi?" Ledek Seungmin.
"Tidak semuanya, tapi dia melepas bagian atas dari kaosnya karena dia bilang cuacanya sedang panas. Jadi aku cukup takjub."
"Jadi menurutmu aku seorang lelaki lucu yang melepas pakaiannya?"
"Oh, aku teringat satu cerita lagi. 2 minggu setelah aku bergabung dengan perusahaan, kami mengadakan penilaian dan jangjun hyung melakukannya dengan baik."
"Apa yang aku lakukan?"
"Hyung membuat lirik rap sendiri. Dan itu sangat bagus. Itu pertama kalinya aku melihat gerakan sekeren itu dan ekspresinya juga bagus. Dia adalah hyung yang aku hormati."
"Lalu bagaimana dengan sekarang?"
"Bahkan sekarangpun aku masih berpikir seperti itu, dan juga ... Bagaimana aku mengatakannya? Tetaplah Jangjun hyung," kata TAG menggerakkan tangannya.
"Apa itu?"
"Kita menjadi lebih dekat. Kembali pada kesan pertama saat aku melihatmu, aku sangat kagum dan takjub kepada kemampuanmu."
"Jadi dulu kamu kagum kepadaku karena bakatku lalu sekarang aku lebih menjadi hyung yang bersahabat?"
"Benar sekali."
"Lalu bisakah kamu menceritakan kesan pertamamu tentang member lain?"
"Siapa?"
"Siapapun! Donghyun!"
TAG tertawa, "Ah Donghyun. Aku bertemu dengannya saat ia menggunakan seragam sekolah. Dan dia menyapa dengan sopan, 'Annyeonghaseyo, Kim Donghyun imnida,' saat pertama kali aku bertemu dengannya. Jadi aku juga menyapanya dengan formal. Aku berpikir mungkinkah dia menyukaiku. Semuanya berjalan lancar tapi tiba-tiba dia mulai menjahiliku. Dia memukulku lalu berlari atau dia yang menjadiku bahan bercanda. Aku pernah marah dan mengajak Donghyun membicarakan masalah itu, tapi dia berekpresi seolah dia tidak tahu apa yang ia lakukan lalu dia minta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dan itu membuat kami menjadi lebih dekat."
"Kejahilan Donghyun lebih menyakitkan dari yang kami bayangkan. Itu seperti lebah. Kalian tahu bagaimana lelaki dewasa berkelahi satu sama lain, bukankah itu pukulan keras? Tapi Donghyun memukulnya dengan ringan lalu jarinya mencuat dan mencubit," jelas Jangjun.
"Seperti penusuk."
"Saat kami bermain ttakbam, itu terasa sakit lalu muncul benjolan kecil. Tapi Donghyun berbeda, itu seperti jarum yang menusuk tubuhmu dan itu sangat sakit."
"Itulah kesanku tentang Donghyun."
Thanks for reading. Jangan lupa klik bintang dan tinggalkan komentar. Terima kasih. 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Child - All Day
FanfictionSepenggal kisah dari Golden Child. Penasaran dengan keseharian Golden Child? Merana karena setiap ingin menonton video tentang Golden Child tetapi Woollim Entertainment tidak pernah menyediakan Engsub apalagi Indosub? Kesal karena beberapa video yan...