Sepenggal kisah dari Golden Child.
Penasaran dengan keseharian Golden Child? Merana karena setiap ingin menonton video tentang Golden Child tetapi Woollim Entertainment tidak pernah menyediakan Engsub apalagi Indosub?
Kesal karena beberapa video yan...
"Karena kami sudah berbicara banyak hal sedari tadi, adakah hal baru yang ingin kita bicarakan?" Tanya Jibeom.
"Aku. Bukankah penampilan kita sudah selesai hari ini? Tapi kemarin kita ada gladi resik."
"Benar, sampai larut malam."
"Meskipun sampai larut malam itu menyenangkan."
"Benar. Kami banyak tertawa."
"Alasannya adalah ... Lantainya yang sangat licin. Dan ada sedikit air. Saat kita menampilkan DamDadi itu sangat-sangat licin."
"Bahkan seseorang sampai seperti ini," kata Jibeom sambil memperagakan gaya orang akan jatuh.
"Donghyun melakukan split."
"Itu benar-benar licin."
"TAG hyung juga melakukan push up."
"Benar. Saat kita melakukan tarian bagian tubuh belakang, kaki kita perlahan melebar."
"Tapi Joochan tidak goyang sama sekali," puji Donghyun.
"Tapi aku juga sempat terpeleset. Penampilan itu memang membutuhkan banyak usaha."
"Seperti di kolam renang."
"Walaupun kita sudah selesai tampil, tapi aku masih sedikit merasa licin."
"Mungkin karena aku terlalu menikmati panggung jadi aku tidak terlalu merasakannya."
"Dan juga, hari ini kita berganti seragam. Apa kita bisa menjelaskannya?" Tanya Jibeom dan diiyakan GooGoo.
"Biasanya kami mengenakan sp ... sprite?"
Donghyun hanya bisa tertawa dan bertepuk tangan keras, Joochan menahan tawa dan mengkonfirmasi perkataan Jibeom sementara Jaehyun hanya tersenyum manis.
"Itu stripes," kata Donghyun mengoreksi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Biasanya kami menggunakan kaos bergaris. Tapi sekarang kami menggunakan seragam baseball. Warna apa ini? Apakah mint? Kamu suka mint, bukan?"
"Ani, walaupun aku suka mint tapi aku lebih menyukai hitam," jawab Donghyun, "Dan juga, dibanding mint ini lebih condong kepada biru langit."
"Biru langit."
"Tapi poin seragam ini bukan terletak pada warna biru langitnya. Merah, merah, merah, merah," kata Joochan menunjuk tepian kerah, bordir tulisan Golden Child, nomor punggung dan juga tepi lengan.
"Bukankah ini juga putih?" Tanya Donghyun.
"Tolong tunggu sebentar."
"Ah, ne."
"Poin hari ini adalah. Hana, dul, set. Ayo kita angkat bersama."
"Pyung!!" GooGoo Child mengangkat salah satu kaki mereka yang ternyata ada kaos kaki merah yang cukup panjang.
"Poin penting kami hari ini adalah kaos kaki ini."
"Warnanya sangat mencolok."
"Jaehyun-ah, katakan sesuatu," bujuk Jibeom memegang pundak Jaehyun dan menariknya mendekat.
"Aku akan bicara."
"Lalu kenapa kamu tidak membaca komentar dari penggemar?"
"Mataku sakit."
"Ah, karena warna koas kaki ini yang terlalu mencolok?"
"Aku baru saja membaca dan komentar ini kebetulan muncul begitu saja."
"Warnanya memang mencolok."
"Warna yang muncul agak aneh karena menggunakan filter," tambah Joochan.
"Jaehyun-ah, bicaralah lebih keras."
"Baiklah, aku akan berbicara lebih keras."
"Komentar, 'Mataku sakit,' muncul lagi," kata Jaehyun membuat yang lain kembali tertawa.
"Pasta cabai? Yeorobun, ini adalah warna yang cantik," tunjuk Joochan mengangkat kakinya lagi.
"Lepaskan kaos kakinya!"
"Aku menyukainya. Aku mencintainya."
"Kenapa kamu membaca komentar seperti itu?" Protes Donghyun.
"Semua komentarnya seperti ini."
"Oh, seseorang mengatakan bahwa suara Jaehyun bagus."
"Di mana komentar itu?" Tanya Joochan kepada Donghyun.
"Suara Jaehyun memang seperti itu, kan? Suara yang bagus saat malam. Tolong ceritakan hal itu."
"Dahulu kala ... "
"Sebelum Bongvely muncul," potong Jibeom.
"Ne, sebelum Bongvely muncul. Pada saat aku masih menjadi siswa pelatihan. Saat itu sedang ada evaluasi bulanan yang dilakukan tiap akhir bulan. Kami selalu memulainya dengan perkenalan. Aku tidak memiliki kata untuk menyelamatkan diriku sendiri. Lalu aku berkata, 'Annyeonghaseyo. Lelaki berusia 19 tahun yang memiliki suara yang bagus saat malam hari, Jaehyun imnida.' Aku memperkenalkan diriku seperti itu."
"Ceritakan lebih pada kami," desak Jibeom, "Annyeonghaseyo, Jaehyun imnida." Menirukan nada bicara Jaehyun.
Jaehyun segera berdiri dari duduknya dan mendekat ke arah Jibeom. Jaehyun berpura-pura ingin menarik kerah baju Jibeom, untunglah Donghyun melerai dan Jibeom juga meminta maaf.
"Seperti itulah."
"Benar, aku juga sangat menyukai suaramu saat itu," puji Jibeom menyampirkan tangannya ke bahu Jaehyun.
"Jinjja?" Ganti Jaehyun menyentuh tangan Jibeom yang sedang memegang ponsel.
"Hem."
Joochan juga ikut mengapai tangan Jibeom untuk mengatakan sesuatu tapi Donghyun segera menghalaunya.
"Jika seperti ini, kenapa kita tidak membicarakan kesan pertama kita?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Thanks for reading. Jangan lupa klik bintang dan tinggalkan komentar. Terimakasih. 😘😘😘