Tim Jalur Berbunga keluar dari ruangan nyaman sebelumnya dan mencoba memanggil lumba-lumba. Tapi seperti sudah bisa ditebak tidak ada satupun lumba-lumba yang datang.
Kembali ke dalam, Daeyeol memainkan mesin Karaoke dan menyanyikan lagu The Blue Night of Jeju Island dengan suara yang lembut dan tenang. Jibeom dan Donghyun terlihat sangat puas dengan nyanyian Daeyeol.
"Siapa yang akan bernyanyi berikutnya?" Tanya Daeyeol.
"Perutku sakit," kata Joochan meringis sambil memegangi perutnya.
"Oke mari kita dengar main vocal bernyanyi," kata Daeyeol tidak mendengar perkataan Joochan.
"Hyung, aku bilang perutku sakit."
"Hm?" Daeyeol menatap Joochan terkejut, "Bukan karena kuminta bernyanyi kan?"
Sebelum keberangkatan.
Bomin izin keluar sebentar meninggalkan lima kakaknya.
"Bagaimana kalau kita melakukan prank untuk Bomin? Aku akan mengatakan kalau perutku sakit. Mari kita lihat bagaimana reaksi Bomin."
Anggota yang lain hanya tersenyum dan menanggukkan kepala tanda setuju dengan ide Joochan.
"Apa yang terjadi, coba aku lihat."
Jibeom memegang lengan Joochan dan berpura-pura memeriksanya.
"Ini seperti ruam," kata Joochan melihat lengannya.
"Itu mulai memerah," kata Daeyeol menunjuk leher Joochan dari jauh.
Bomin yang ada di sebelah Joochan langsung memeriksa bagian leher Joochan yang ditunjuk Daeyeol.
"Itu baik-baik saja."
Karena takut ketahuan Joochan melarikan diri dan menjauh dari Bomin.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Mungkin dia ingin muntah," kata Daeyeol.
Yang disangka akan muntah hanya duduk di atas pinggiran bath up sambil tersenyum dan menyerangai lucu. Ia harus berakting lebih keras untuk prank kali ini.
"Kamu baik-baik saja Joochan-ah?"
Donghyun diikuti Daeyeol menuju kamar mandi, tempat Joochan berada. Yang dipanggil hanya bisa mengeluarkan suara erangan palsu.
"Aku rasa aku ingin muntah."
"Apa yang harus kita lakukan? Bukankah itu cukup serius?" Tanya Donghyun khawatir.
Baru dua kali Jibeom mengeluarkan kata, ia sudah membuat suasana menjadi canggung dan aneh. Jaeseok sampai terkikik mendengarnya.
"Kamu harusnya merawatnya," kata Daeyeol menyalahkan Bomin yang duduk di sebelah Joochan saat mereka makan, "Dia pasti sangat kesakitan."
"Aku tidak tahu," jawab Bomin dengan senyum di wajahnya tapi dari suaranya terdengar ia sangat gugup.
Baru saja Bomin akan menambahi Jaeseok turun tangan seolah ingin menengahi. Wajah Bomin terlihat lebih suram dari sebelumnya.
Tidak lama Bomin mengusap matanya dan memalingkan muka ke belakang. Lalu mengusap bawah hidungnya sesaat kemudian.
Semua sadar bahwa Bomin menangis saat Bomin menarik nafas panjang dan terdengar berat di telinga.
Daeyeol yang paling terkejut hanya bisa terpaku melihat adiknya menangis. Jaeseok terlihat ringan dan tersenyum lepas tangan karena dari awal dia sama sekali tidak memojokkan Bomin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Child - All Day
FanfictionSepenggal kisah dari Golden Child. Penasaran dengan keseharian Golden Child? Merana karena setiap ingin menonton video tentang Golden Child tetapi Woollim Entertainment tidak pernah menyediakan Engsub apalagi Indosub? Kesal karena beberapa video yan...