Golden Child sudah kembali ke lapangan setelah gagal menyelesaikan misi 110 detik.
"Kerja bagus. Kami sudah melewati banyak masalah hari ini," kata Daeyeol disambut tepuk tangan meriah, "Ayo kita ungkapkan apa yang kita rasakan hari ini."
"Hari ini terlewati dengan sangaaaaaaaaaaaaaaaaaat cepat," ucap Jaeseok mengucapkan 'neomu' dengan nada panjang, "Sangat sedih karena sudah berakhir. Ini siaran pertama kita. Tapi aku menantikan siaran kita selanjutnya."
Ungkapan Jaeseok disetujui oleh anggota yang lain.
"Ya aku sangat gugup hari ini ... " ucapan TAG terhenti karena kehadiran M PD secara tiba-tiba.
"Saya M PD. Bagaimana siaran pertamamu?"
"Aku sangat gugup dan berharap kita mendapatkan kesempatan lain," jawab Daeyeol.
"Bagaimana kamu akan mengakhiri seluruh permainannya?"
Kata 'seluruh' membuat Golden Child makin dilanda kebingungan.
"Ini belum selesai?" Tanya Jangjun ke arah staff.
"Lihatlah ke belakang."
Ucapan M PD membuat semua pandangan Golden Child teralih ke arah belakang.
"Tidak ada apa-apa," gumam TAG bingung.
Saat Golden Child memandang arah belakang, di sana memang tidak ada apa-apa. Tapi kemudian muncul 10 wanita berlari ke arah Golden Child.
"Mari kita mainkan permainan utama kita. Bersama dengan para wanita dari Fakultas Pendidikan Jasmani Universitas Dankook. Kalian akan melakukan tendangan penalti dengan menggunakan karpet pijat."
Penjelasan M PD membuat Golden Child kompak menjerit tidak percaya. Mereka berpikir keras bagaimana caranya mereka bisa memenangkan pertandingan.
"Sepak bola untuk permainan terakhir hari ini. Mempunyai peraturan yang luar biasa. Kalau kalian memenangkan pertandingan sepak bola ini, kalian semua akan mendapatkan lencana. Sebaliknya, kalau kalian kalah. Kalian harus mengembalikan semua lencana yang sudah kalian dapat."
"Semuanya?" Tanya orang-orang yang sudah mendapatkan lencana dengan kaget. Sementara yang belum mendapatkan lencana beringan hati karena tidak akan kehilangan apapun.
"Kita tidak akan rugi," ucap Jaehyun sambil memegang tangan Seungmin senang.
"Yeorobun. Bukankan kalian sangat bersemangat?" Tanya M PD.
Sorakan 'ya' menggema menggambarkan semangat mereka.
"Kita tidak boleh kalah. Hwaiting."
Tendangan penalti menggunakan karpet pijat. Lima pemain dari setiap team. Team dengan jumlah gol terbanyak akan menang. Karpet pijat diletakkan di depan gawang (untuk penendang bola) dan di antara tiang gawang (untuk penjaga gawang).
Yel-yel disorakkan oleh para wanita dari Universitas Dankook dan Golden Child sebelum memulai permainan.
Perwakilan dari Golden Child adalah Jaehyun, Jibeom, TAG, Jaeseok dan Daeyeol serta Y sebagai penjaga gawang. Sementara dari pihak Universitas Dankook ada Sohyun, Yerim, Jooeun, Minji, Hyunkyung dan Hyerim.
Y sudah berdiri di depan gawang. Kakinya langsung perih saat tak sengaja menginjak karpet pijat.
Permainan baru dimulai tapi perwakilan Universitas Dankook langsung membuat gol dengan cepat.
Berganti Golden Child yang menendang bola. Tendangan Jaehyun ditangkap dengan mudah.
"Jigeum mwohanengeoya?" Tanya TAG tak percaya.
"Jinjja apeuda," keluh Jaehyun sambil tersenyum malu.
Tendangan kedua dari Universitas Dankook meleset jauh dari gawang. Tendangan lemah Jibeom dengan mudah dihalau. Sebelum menendang Jibeom berjalan tertatih-tatih melewati karpet pijat yang menyebabkan tendangannya tidak ada kekuatan sama sekali.
"Apa itu tadi?!" Teriak anggota lain melihat tendangan Jibeom.
Universitas Dankook kembali mencetak skor untuk yang kedua kali. Sementara TAG juga mencetak skor yang pertama untuk Golden Child meskipun harus jatuh terlebih dahulu di rerumputan sambil menahan sakit di kakinya.
Skor kembali bertambah untuk Universitas Dankook. Jaeseok, bunga dari Golden Child sekaligus pemilik kaki panjang juga menambah skor untuk Golden Child.
"Ini adalah kesempatan terakhir. Jika perwakilan Universitas Dankook bisa mencetak skor berarti Golden Child kalah," ucap Jangjun selaku penyiar pertandingan.
Hasilnya Unviersitas Dankook memenangkan pertandingan sebelum Daeyeol memperlihatkan kemampuannya.
"Permainan sudah selesai. Sayang sekali."
"Mungkin aku tidak bisa melakukannya diatas karpet pijat," aku Y mendekati tempat anggotanya berada.
===================
"Sekarang kalian harus mengembalikan semua lencana kalian seperti yang sudah disepakati."
M PD mendekati satu persatu anggota dan membantu melepaskan lencana.
"Anda sangat kejam," ucap Jangjun saat M PD mengambil semua lencana.
"Kalian sudah berusaha keras hari ini. Aku M PD akan kembali untuk permainan selanjutnya. Terimakasih kerjasamanya," ucap M PD meninggalkan Golden Child.
"Ne. Kamsahamnida," jawab anggota Golden Child bersamaan.
"Sebelum kita berbagi kesan permainan hari ini, kami akan mengakui kekalahan kami. Dan mengakhirinya dengan melangkah di sini. Ayo kita akhiri dengan melangkah ke sini dalam hitungan satu sampai tiga. Hana! Dul! Set! Jump!" Teriak Daeyeol.
Semua melompat ke atas karpet pijat sesuai aba-aba. Satu detik kemudian mereka semua berteriak kesakitan hingga beberapa terguling di tanah.
"Golden Child akan menunjukkan perkembangan kami kedepannya dan juga kerja keras kami. Jadi kami mengharapkan perhatian dan cinta dari kalian," ucap Daeyeol menatap teman-temannya.
"Golden Child, hwaiting!!" Teriak mereka bersamaan menutup acara.
===================
Thanks for reading. Jangan lupa klik bintang dan tinggalkan komentar. Terimakasih. 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Child - All Day
Fiksi PenggemarSepenggal kisah dari Golden Child. Penasaran dengan keseharian Golden Child? Merana karena setiap ingin menonton video tentang Golden Child tetapi Woollim Entertainment tidak pernah menyediakan Engsub apalagi Indosub? Kesal karena beberapa video yan...