"Baiklah, selagi menunggu, aku ingin memperkenalkan salah satu agent terbaikku." Jelas Fury. Mereka semua saling berpandangan bingung dengan apa yang Fury katakan. Natasha pikir semua agent terbaik SHIELD sudah ada disitu. Maksudku, Maria Hill, Natasha Rumanoff, Clint Barton, siapa lagi yang akan meragukan mereka? Apa semua anggota SHIELD dianggap terbaik untuk Fury? "Dia yang selalu menjadi favoritku. Dia sudah bergabung dengan SHIELD dari umurnya 10 tahun. Aku sudah melatihnya agar menjadi agent termuda yang patuh dan hebat." Lanjut Fury. Mereka semakin bingung sekaligus terkejut. 10 tahun? Itu adalah umur yang sangat cocok untuk merengek meminta donat pada orang tuanya. Tetapi ini? 10 tahun dan sudah menjadi agent terbaik SHIELD?
"Sup' guys..." Ucap seseorang yang sangat familiar bagi mereka. Mereka semua menoleh keasal suara tepatnya dibelakang mereka. Betapa mereka sangat terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya. Mereka sangat terbelalak dibuatnya. Mereka menemukan seseorang dengan Iron-Spider Suit nya dan tentu saja pemiliknya adalah orang yang sangat familiar untuk mereka. Itu Peter Parker. Peter yang mereka kenal. Peter kesayangan mereka.
"Peter? Kau sedang apa disini?" Tanya Tony yang mulai pada mode 'Overprotactive Dad'. Nick langsung menepuk pundak Tony pelan.
"Dia adalah agent terbaik ku. Dia sudah bekerja sama untuk SHIELD dari umurnya 10 tahun." Jawab Nick santai membuat emosi yang lainnya semakin menjadi-jadi. Peter menampakkan wajahnya dan akhirnya mereka benar-benar yakin itu adalah Peter.
"Bagaimana bisa? A-aku tidak tahu ada agent yang berumur 10 tahun?" Jawab Natasha bingung karena saat ini, keponakan kesayangannya sedang berdiri di depannya dan dianggap sebagai agent SHIELD. Yang mana artinya berbahaya.
"Dia yang meminta aku untuk menjaga privasinya. Dia kami utuskan diam-diam agar tidak mengganggu pekerjaannya selama menjadi anggota SHIELD." Jelas Nick. Tony hanya terlihat sangat marah dan kaku.
"Ya, dan aku tidak ingin kau disini. Kau penumpang gelap, pulang lah." Peter terbelalak dibuatnya. Ya, dia tahu menjelaskan dirinya sebagai agent SHIELD adalah hal yang sulit. Mereka tahu lebih banyak mengenai pertarungkan sedangkan dia? Dia masih terlalu muda dan keputusannya saat ini sangat salah.
"Dengar dad, I know it seems weird tapi aku bisa menjaga diriku. A- aku sudah mengikuti banyak pertarungan sendiri dan aku baik-baik saja. Almost." Jawab Peter yang tahu bahwa ayahnya tidak setuju dengan tindakannya. Peter lalu mengehela nafasnya. Dia sadar sepertinya semua orang menunggu jawaban aslinya mengenai keputusannya untuk bergabung di SHIELD "Dad, Pops, aku terpaksa bergabung di SHIELD karena ayah dan ibuku dulu adalah orang yang ikut bekerja sama dengan SHIELD sebagai peneliti. Mereka mencantumkan namaku sebagai penerus dari Mary dan Richard Parker. Dan disinilah aku. A-aku harus melunasi hutang mereka." Jawab Peter bergetar. Dia yakin saat ini dia bisa saja menangis. Tetapi dia tidak ingin menangis di depan keluarganya. Dia hanya berusaha tegar namun kesedihan masih berada di mata bocah tersebut. Para Avengers mentapnya iba. Tony bahkan menyesal akan memarahinya. Tony dan Steve langsung berjalan perlahan menuju tempat dimana Peter berdiri dan memeluk tubuh bocah itu yang bergetar menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Okay Peter, it's alright. I'm sorry." Jawab Tony kepada anak itu. Peter mulai menoleh kearah ayahnya.
"We are sorry." Tambah Steve. Akhirnya dia bisa mendapatkan kepercayaan kedua orang tuanya dan bisa ikut membantu para Avengers.
Setelah beberapa menit yang emosional, akhirnya mereka memutuskan untuk fokus pada pekerjaan mereka. Mereka sudah tahu Peter merupakan salah satu Agent SHIELD yang cukup berpengalaman dan merupakan favorite Fury. Merekapun diarahkan ke Pennsylvania, tempat dimana mereka akan memulai pengisian daya misil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Fanfiction[BAHASA INDONESIA] (HIATUS) Kumpulan Avengers AU. - More of Peter Parker - STONY - and Irondad Story that will be forever. Semoga longlast sampai 2 tahun, dan semoga kalian suka tiap partnya. Jangan lupa untuk tetap setia dan tetap mau menunggu kela...