I Love You 3.000

1.1K 74 2
                                    

A/N: Don't expect this have much words.

~~~

Morgan kembali menghembuskan nafasnya. Bocah berumur 7 tahun itu tengah duduk di bangku taman kanak-kanaknya sendirian sambil memandangi teman-temannya yang sedang bermain. Dia tidak punya teman. Dia hanya sendirian. Dia selalu di bully oleh teman-temannya dan terlalu berkhayal mengenai ayahnya yang merupakan pahlawan super.

Disaat dia tengah sibuk dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba saja ada seseorang yang melemparkan bola pingpong padanya.

"Hey aneh! Lemparkan itu!" Morgan mencoba untuk tidak menangis. Dia mengambil bola itu lalu melemparkannya pada anak laki-laki yang tengah berdiri tidak jauh darinya. Setelah Morgan melemparkannya, secara tiba-tiba bola itu kembali terlempar ke arahnya. Semua orang tertawa.

"Aneh..."

"Bodoh..."

"Mati saja..."

Ya, kata-kata yang terlalu menyakitkan untuk anak TK. Morgan berlari menuju kamar mandi dan menangis disitu. Dia berjongkok dan menyembunyikan wajahnya diantara kedua kakinya.

"Kenapa semua orang membenciku?" Gumamnya sambil terus terisak.

.
.
.

Bel waktu pulang sekolah sudah berbunyi. Morgan langsung mengemas barang-barangnya dan berjalan menuju parkiran dimana Happy, personal security ayahnya, sudah menunggu. Happy menyunggingkan senyumannya begitupun Morgan. Morgan langsung masuk ke dalam mobil lalu Happy mengantarnya pulang.

20 menit sudah berlalu dengan keheningan. Tidak ada bicara soal 'hari sekolah yang baik' hari ini. Happy agak sedikit terkejut, tetapi dia tidak berusaha bertanya. Sesampainya di Avengers Tower, Morgan langsung berlari dari elevator menuju pelukan ayahnya yang sudah menunggu disitu.

"Ayah!" Teriaknya. Tony langsung menggendongnya dan mencium segala permukaan pipinya.

"How's your school today princess?" Tanya Tony dengan nada yang dibuat menggemaskan.

"Great!" Balas Morgam. Tony yang gemas langsung mengacak rambut putrinya membuat putrinya kesal.

"Kau tidak melihat ada kejutan untuk mu?" Ucap Natasha yang diberi tatapan tak percaya dari Morgan.

"Kejutan?" Mereka serentak mengangguk dan melihat seseorang dibelakang Morgan dan Tony. Secercah senyuman lebar langsung terukir di wajahnya saat orang itu perlahan keluar dari lab.

"Hey Moguna!" Sapanya. Morgan langsung minta diturunkan lalu berlari ke arah orang itu. Yep, Peter Parker. Peter langsung menyambut pelukannya lalu memeluknya dengan erat.

"Yeay! Kau datang! Aku harus menunggu 2 minggu baru bisa bermain dengan mu? Kau curang!" Protes Morgan yang hanya diberikan tawa dari Peter.

"Dia juga punya kesibukan Morgan. Ayah memanggilnya kesini karena dia akan membantu ayah di project kali ini." Balas Tony membela Peter. Peter memberikan senyuman bangganya.

"Tapi dia akan bermain dengan ku!" Balasnya tak mau kalah. Baiklah, sekarang adalah perang antara ayah dan anak perihal 'siapa yang akan mendapatkan Peter?'.

"Dia akan bermain setelah selesai dengan ayah." Balas Tony tak mau kalah juga.

"Ayah terlalu lama! Setelah bermain saja..." Morgan terlihat memohon. Peter juga disitu hanya berdiri cengo tidak mengerti harus apa. Kalau dia memilih Tony, Morgan akan marah padanya. Jika dia memilih Morgan, Tony akan marah padanya. Ini membingungkan.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang