They Left You. But I Don't

460 32 4
                                    

《Iron-Dad》

~~~

Tony melihatnya dengan jelas di layar Televisinya. Sebuah Breaking News yang menampilkan sebuah gedung yang hancur dan terbakar, beserta foto Spider-Man yang menjadi tersangka. Dan lebih parahnya lagi, foto dari anak didiknya; Peter Parker, juga ada di berita tersebut. Sudah lama sekali dia tidak melihat berita. Apalagi setelah perang besar-besaran melawan Thanos demi menyelamatkan setengah populasi manusia di bumi. Tony pun harus kehilangan salah satu tangannya dan juga luka bakar yang masih terlihat jelas di kulitnya. Beruntunglah dia selamat. Beruntunglah dia bisa menghabiskan seluruh usianya di kabin pinggir sungai ini, bersama putrinya dan juga istrinya yang dia sayangi. Dan karena itulah, dia tidak terlalu mengontrol berita di kota lagi.

Morgan selalu berharap agar ia bisa pergi ke kota- merasakan keindahan gedung-gedung tinggi yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Tony mengerti dengan keinginan putrinya. Rumput tetangga jauh lebih hijau pada akhirnya. Dan Tony tidak bisa mematahkan keinginan putrinya untuk melihat suasana kota. Ah... bahkan Morgan tidak tahu bahwa ayahnya adalah seorang billionaire terkenal yang selalu diikuti oleh paparazzi. Sebuah kepolosan anak kecil.

Kembali ke Peter, rasanya Tony tidak tega melihat anak itu. Ketika ia datang untuk mengunjungi Tony setelah ia mulai sehat, Peter menangis dan mengaku bahwa ia takut kehilangan mentornya- father figure nya. Dan rasanya, Tony seperti mengadopsi anak lain. Jika mengingat hal itu, Tony jadi merasa kasihan dengan Peter. Sudah berapa lama ia mengalami masalah seperti ini tanpa ia ketahui? Sudah berapa lama Tony berhenti bertemu dengan Peter? Sudah berapa lama kejadian perang besar itu terjadi? Dia sudah tidak ingat apa-apa.

Tiba-tiba saja, teleponnya berdering- menampilkan nama 'Happy' di layar Handphonenya. Agak aneh untuknya. Happy tidak akan meneleponnya kecuali jika sesuatu yang sangat buruk benar-benar terjadi. Tony memercayai Happy untuk mengurus hal-hal yang harusnya menjadi tanggung jawabnya di kota. Dia menyerahkan Peter pada Happy. Dan jika telepon ini berbunyi, maka akan ada hubungannya dengan Peter. Maka dari itu, Tony langsung mengangkatnya tanpa memikirkannya dua kali.

"Hey, Tony! How's your holiday?" Dan tentu saja, Tony tahu bahwa Happy tengah berbasa-basi. Happy tidak akan menelepon hanya untuk menanyakan kabar. Pasti ada hal lain, lebih daripada itu. Suaranya yang gugup, desah-desus tidak jelas di background, serta suara sirine. Entah itu untuk Ambulance, atau polisi. Tetapi tentu saja, kedua dapertment itu tidak terdengar bagus.

"Cut the crap, Happy. What happen?" Dengan begitu, Tony bisa mendengar suara lesuh dari pria yang mulai bertambah tua itu. Sepertinya dia juga harus memberi Happy liburan. Tetapi sepertinya liburan sebentar tidak akan terlalu membantu- mengingat seberapa banyak masalah yang terjadi jika Happy tinggal.

"Ini soal Peter. That kid."

"Identitasnya terbongkar. Aku harusnya tidak menaruh harapan banyak pada anak itu. Kau tahu, ketika identitas seorang vigilante sudah terbongkar, maka hanya hal buruk yang akan mengikuti. Terutama jika-"

"Sir, itu... bukan masalah yang terpenting sekarang." Tony menghentikan ucapannya. Dia mengerutkan dahinya. Apa masalah yang lebih penting daripada ini? Sebelum Tony bisa bertanya, Happy mulai melanjutkan ucapannya. "Ini soal May- bibinya Peter. Dia... menjadi korban dari hancurnya gedung itu." Dan seketika, waktu tengah berhenti. Bibinya Peter. Satu-satunya orang yang Peter miliki. Satu-satunya orang dewasa- keluarganya yang ia sayangi. Dan May pergi begitu saja meninggalkan keponakannya yang tengah berjuang sendirian di dunia yang kejam ini. Rasanya Tony ingin berlari dan memeluk Peter sekarang. Dia ingin mencarinya dan memastikan bahwa ia baik-baik saja. "Spider-Man berada di lokasi ketika hal itu terjadi. Dia mencoba untuk menghentikan salah-satu penjahat yang akan menyerang May. Tetapi sayangnya, Peter gagal." Gagal. Peter gagal. Peter selalu gagal. Dan kemudian, dia bangkit menjadi lebih kuat. Tetapi kenapa kegagalannya kali ini harus menumbangkan nyawa dari orang yang ia sayang?

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang