You Will Be Found

686 47 9
                                    

《SupFam》

A/N: Aku dapat inspirasi ini when I caught on depression, dan seusai aku nonton Dear Evan Hansen. You should watch it. I watch the Broadway version and I'm literally cried like a river.

Hehe... aku telat come back nya. Harusnya kemarin, tapi kuota ku abis dan Wifi mati. Jadi mau gak mau tahan dulu :) and Anxiety

~~~

Morgan Stark-Rogers adalah satu-satunya anak perempuan dari pasangan Tony Stark dan Steve Rogers. Mereka mengadopsi nya dari usia Morgan yang masih 6 bulan. Anak yang malang ini harus tinggal di Panti Asuhan tanpa merasakan kasih sayang dari orang tua yang sebenarnya. Maka dari itu, timbul lah di pikiran mereka seperti 'oh, mari kita adopsi dia'. Ya, memang sulit menjadi orang tua lagi untuk seorang anak yang berusia 6 bulan. Maksudku, mereka punya seorang anak. Anak pertama yang mereka adopsi ketika usianya 5 tahun. Namanya Peter Stark-Rogers. Satu-satunya anak laki-laki dari pasangan Tony Stark dan Steve Rogers. Pas sekali kan? Saat Morgan diadopsi, usia Peter hanya berusia 8 tahun. Lihatlah sekarang, Peter sudah pre-remaja. Usianya sudah menginjak 15 tahun, dan dia tumbuh menjadi anak yang menggemaskan dan juga sangat baik terhadap orang-orang.

Kehadiran Morgan memang sangat menyenangkan dan membuat orang-orang merasa gemas ketika melihatnya. Usia Morgan sudah berusia 7 tahun sekarang dan orang-orang tampak sangat menyayangi nya. Dia anak yang lucu dan juga manis. Semua orang menggemari nya. Ya, semuanya kecuali Peter. Entah dia merasa sikapnya sangat egois atau apapun itu, tetapi dia tidak menyukai Morgan. Morgan... terlalu di sayang oleh orang-orang. Dia ingat, sebelum Morgan hadir dalam kehidupannya, dia selalu mendapatkan banyak kasih sayang dan juga pujian dari para Avengers maupun kedua orang tuanya. Semua itu hanya berlangsung selama 3 tahun, lalu semuanya berubah. Dia tidak ingin menyalahkan Morgan untuk hal ini, tapi dia... jadi merasa sendiri. Dia kesepian. Semua pujian manis selalu tertuju padanya. Dia salah maupun tidak, Morgan akan selalu menjadi kesayangan mereka. Semua hal itu membuat Peter merasa kesepian dan sendirian. Dia mengunci dirinya sendiri di kamar dan tidak ada satupun yang peduli untuk mengetuk pintunya dan memintanya untuk keluar dan mengobrol bersama yang lainnya. Morgan sudah cukup bagi mereka dan hal itu membuat Peter merasa terpukul.

Mengesampingkan hal itu, Peter juga punya satu rahasia yang tidak pernah ia ceritakan bahkan kepada orang tuanya. Bahwa dia melakukan perawatan kejiwaan pada seorang therapist. Kenapa hal itu rahasia? Well, jika Steve dan Tony tahu, mereka pasti akan merasa malu akan Peter. Mereka akan membuat Peter kembali, sama seperti dua orang tua kandungnya melakukannya padanya. Dia hanya merasa depresi, kesepian, dan di diagnosa dengan Anxiety Disorder. Mungkin akan jauh lebih baik jika dia menyembunyikan hal itu dari semua orang, since mereka hanya memerdulikan Morgan kan? Dia kesepian, dan itu sudah bagian dari hidupnya. Biarkan saja.

Dia selalu di bully di sekolah. Ya, Flash, that kid. Anak itu tidak akan pernah meninggalkannya sendiri. Dia selalu menyakiti Peter di setiap kesempatan yang ia miliki. Dia menganggap Peter aneh, tak punya teman dan menjijikkan. Seluruh kata-kata itu sudah sering ia katakan dan Peter sudah terbiasa, mengingat mungkin kata-kata itu benar. Setidaknya, Flash satu-satunya orang yang jujur mengenai siapa dirinya kan?

Hari-hari berjalan seperti biasanya. Ya, sangat normal. Menyenangkan, wooho! Dia menikmatinya. Tidak, dia berbohong pada dirinya sendiri. Morgan harus dilarikan ke rumah sakit karena dia tidak sengaja ter-tabrak mobil ketika mereka sedang mengadakan piknik di taman. Beruntung lah, Morgan baik-baik saja. Tidak ada luka yang cukup serius dan membuat suasana benar-benar menegangkan. Terdengar menyenangkan kan? Haha, tidak. Tidak untuk Peter. Dia dimarahi habis-habisan karena dianggap tidak bisa melakukan tanggung jawabnya dengan benar untuk menjaga Morgan. Dia harus dihukum karena hal itu. Dia tidak diizinkan untuk ikut makan malam dengan mereka dan harus tetap berada di kamar dan tidak boleh melakukan hal apapun di luar kamarnya sampai besok pagi. Semua karena Morgan. Ya. Dia memanfaatkannya untuk menggambarkan kondisi hatinya saat ini. Sebuah tugas sederhana dari sang therapist, dan Peter cukup menyukai nya. Dia memang tidak terlalu ahli menggambar, tetapi dia tetap menggambar kan kesedihan nya dengan cukup baik. Dia menggambarkan situasinya seakan-akan berada di dalam lukisan 'Scream' dimana depresi adalah sesuatu yang terdengar 'diam' tetapi ingin didengar. Dia hanya ingin di dengar, tetapi tak ada yang bisa mendengarnya.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang