Kneel After Your King

871 44 6
                                    

A/N: Selamat pagi... and this is a sad morning isn't it? Today, I'm dreamed about Avengers as it should be. Tapi... gak ada Black Panther.

Okay...Jangan anggap ini sebagai cerita okay? This is something that I can do to our one and only King of Wakanda, T'Challa/ Black Panther/ Chadwick Boseman. Aku baru dengar beritanya malam ini, dari postingannya Chris Evans. And I'm crying a lot. Walau aku bukan salah satu fans berat nya, aku tetap respect dia, dan aku suka acting nya.

So... repeat after me. WAKANDA FOREVER!

~~~

Malam ini adalah malam yang indah. Bintang jatuh tampak dengan indah di atas barrier tebal yang menjaga Wakanda agar tetap aman. Rumput-rumput hijau nya bergerak seiring arah angin yang berhembus. Rasa angin malam yang dingin cukup menusuk kulit. Rasanya aneh melihat langit yang sekali lagi berbintang. Sudah lama ia tak melihatnya. Setelah berubah menjadi debu selama 5 tahun, akhirnya ia bisa melihat bintang dan langit malam lagi. Thanos sudah dikalahkan. Hal itu membawakan keheningan yang amat damai di sana. Tak ada pesta, tak ada perayaan sebagaimana seharusnya. Ia hanya ingin menunggu sampai para Avengers bisa sembuh kembali.

Setelah perang besar yang terjadi di New York yang mengharuskan Tony menahan rasa sakit akan radiasi dari keenam Infinity Stones, mereka semua dibawa ke Wakanda dengan sinyal urgent. Untung lah, Wakanda bukan bangsa kuno. Mereka memiliki teknologi yang canggih sehingga nyawa Tony bisa diselamatkan. Steve, Thor, Tony, dan yang lainnya juga tengah beristirahat. Bisa dibilang, mereka sedang mengadakan pesta menginap. Yang tengah dirawat, maupun yang tidak. Mungkin agak rusuh, seperti sebagaimana nya para Avengers. Tetapi suasana diluar istana ini cukup menyenangkan.

T'Challa tengah berdiri di sana, di hamparan rumput-rumput yang tidak terlalu panjang. Rumput nya masih bergoyang, menandakan angin alam masih berhembus dengan dingin. Dia tidak melakukan apapun selain berdiri tenang sambil menatap langit yang indah bertabur bintang. Dia tidak menyadari, bahwa seseorang tengah berjalan perlahan menuju ke arah nya. Orang tersebut menepuk pundaknya kasar dan tiba-tiba, membuat T'Challa terkejut. Sebenarnya, orang tersebut sengaja. Dia mengeluarkan tawa puasnya dengan melihat kakaknya tersentak seperti itu.

"Bagaimana huh? Bagaimana rasanya kembali melihat dunia?" Tanya wanita itu, Shuri. T'Challa kembali tertawa puas ketika ia melihat Shuri yang ada di sana. Well, dia berpikir akan ada kejutan lain yang tidak dia sadari.

"You too. How's your feel?" Si pahlawan tersebut kembali bertanya. Shuri hanya mengangkat kedua pundaknya. Justru, ia merasa lega, tetapi tidak juga. Rasanya... seperti ia hanya tertidur selama beberapa menit.

"Biasa saja. Tapi aku tetap bersyukur. Aku masih bisa menaruh jari jemari ku di atas komputer canggih ku. Peter juga membantu ku dalam membuat lengan prosthetic untuk Tony Stark. He's cool. And smart." T'Challa ikut tertawa mendengarnya. Jujur saja, Shuri jarang memiliki teman yang memiliki sifat dan kepintaran yang sama dengannya. Dia menggelengkan kepalanya sambil menghapus air mata di pelupuk matanya yang ia dapatkan dari tertawa.

"Glad to know you have a rival."

"Yeah. A cool one." Tiba-tiba saja, kediaman menyergap. Shuri memperhatikan langit itu tiba-tiba ketika ia menyadari keindahannya. Dia sedikit terkesima dengannya. Pada akhirnya, ia melihat langit indah dari padang rumput Wakanda yang menenangkan itu. "Aku harap aku melihatnya dari tadi. Terlihat seperti surga."

"It is. Tempat kita nanti." (Aamiin) Shuri tertawa kecil mendengarnya. Dia tahu itu bukan candaan, melainkan seperti sebuah doa. Tetapi dia tidak ingin memikirkan kematian saat ini. Memori akan perang besar beberapa jam yang lalu itu masih terpampang dengan jelas di ingatannya. Dia agak merasa trauma dengan hal itu. Dia bisa terbunuh kapan saja dan tidak akan memiliki kesempatan untuk menemui kakaknya lagi. Tapi untung lah, mereka menang, dan tidak ada yang mati.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang