The Truth Never Be The Truth For Now

663 27 2
                                    

Random Ship

A/N: Title: "The Truth Never Be The Truth For Now. But I Just Want To Let It Go."

Seri ke-3 dari "All About Avengers (03)".

Song: "Don't Speak- Glee Version"

~~~

Bucky dan Wanda. Ya, semua orang tahu itu. Terima kasih kepada teman-teman mereka yang kurang ajar dan memilih untuk membocorkan hal itu. Tetapi, apa ada masalah dengan itu? Mereka rasa... tidak.

Semuanya berjalan dengan baik-baik saja. Tidak ada pertengkaran, tidak ada rasa canggung di antara mereka berdua, seperti hal nya pasangan romantis lainnya yang benar-benar bersungguh-sungguh akan hubungan mereka. Bahkan mereka tidak pernah berpikir akan jatuh hati pada satu sama lain. Wanda, seorang wanita berpikiran positif yang selalu mengejar Steve secara buta, berakhir dengan pernikahan Steve yang hanya menyisakan rasa sakit di dadanya. Tak ada yang tahu, sungguh. Tetapi Steve? Ya, dia sudah tahu. Dan beruntunglah, Steve mengerti. Dan Steve adalah orang yang sangat baik untuk memotovasinya walau Wanda yakin dirinya sudah menjadi seorang idiot yang mencintainya secara diam-diam. Terdengar lebih seperti stalker jika bisa dikatakan. Di sisi lain, ada Bucky. Seorang mantan Winter Soilder yang membunuh banyak orang sepanjang masanya sebagai HYDRA. Seorang pria brutal dengan sarkasme dan tatapan mematikannya yang sangat menyeramkan jika hanya orang biasa yang melihatnya. Bahkan dirinya memiliki nasib yang sama akan gagalnya di dunia percintaan membawakan nasib yang kurang beruntung di mana Natasha berakhir dengan menikahi Bruce Banner. Kesendirian mereka berakhir dengan rasa senasib yang Wanda dan Bucky rasakan. Motif yang aneh, tetapi dari situlah semua berjalan.

Wanda tinggal di Avengers Compound bersama Bucky dan terkadang ada Sam di sana. Tapi jika tidak ada, hanya ada mereka berdua, karena yang lainnya memilih untuk tetap di Penthouse. Waktu yang mereka luangkan terkesan banyak, dan terkadang, mereka mendapat misi yang sama. Bucky tak pernah merasa risih dekat Wanda, begitu pun sebaliknya. Bahkan mereka bisa merasakan kenyamanan yang sama ketika mereka berpelukan- mencoba memberi kehangatan akan satu sama lain.

Ketika Wanda tidak bisa tidur karena mimpi buruknya, dia akan pergi ke kamar Bucky dan memeluknya seakan-akan Bucky adalah boneka pribadinya. Tetapi Bucky tidak keberatan. Dia kembali memeluk Wanda dengan erat, berusaha menyalurkan kenyamanan kepada Wanda yang tengah menangis. Memberinya bisikan kecil bahwa semua akan baik-baik saja, dan mengelus rambut blonde-coklat nya itu dengan lembut. Wanda selalu terbuai di dalam elusannya. Dengan air mata yang masih mengalir sedikit demi sedikit, Wanda menaikkan wajahnya dan mengecup singkat bibir Bucky yang selalu bisa membawanya ke dalam ciuman yang menyenangkan baginya. Bucky tersenyum kecil ketika mendapatkan Wanda yang menciumnya dengan lembut itu, dan membawanya kembali ke dalam ciuman yang kini jauh lebih lama daripada sebelumnya. Mereka berdua menikmatinya. Hanya kenyamanan yang bisa mereka rasakan satu sama lain.

Tetapi bagaimana jika semua itu... hanya formalitas?

.
.
.

Siang itu, Wanda baru saja pulang dari misinya bersama Steve dan Natasha. Dia membaringkan tubuhnya di atas sofa, sambil mencari keberadaan Bucky dengan kedua matanya. Tetapi setelah melihat sekitar, dia tidak menemukan Bucky di mana pun. Maka Wanda berpikir, 'mungkin Bucky sedang pergi keluar'. Wanda sangat tahu akan kekasihnya itu. Bucky tidak akan ada di ruangan lain selain dapur, ruang makan, ruang keluarga, atau mungkin kamarnya. Tapi dia jarang di kamarnya ketika siang hari. Mungkin memang Bucky sedang pergi. Dan di situlah Wanda, merasa bosan tanpa pacarnya di dalam markas mewah itu untuk menemaninya. Menemukan dirinya yang bosan, Wanda berpikir untuk berjalan-jalan ke luar untuk mencari udara segar. Lagi pula, dia juga merasa lapar. Dia ingin mencari makan di luar sambil merasakan udara musim gugur yang pasti menyenangkan.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang