Guilty or Innocent? (2)

288 25 0
                                    

Sudah 3 minggu semenjak kejadian itu. Berita kematian 2 orang penjahat itu tersiar dan menjadi perbincangan yang cukup hangat belakangan ini. Tetap, Peter maupun Wade tidak mengatakan apa-apa soal malam itu. Mereka tidak tahu apa-apa. Peter menutupi kesalahan Wade ataupun Deadpool. Peter tahu itu salah, tetapi dia juga tidak bisa membiarkan Wade berhenti mencoba. Dia ingin melatih Wade, agar dia bisa memberantas kejahatan dengan cara yang sehat. Dengan opsi lain selain kematian. Sesuatu yang tidak Peter sukai.

Dan... ya. 3 minggu ini cukup baik. Setelah berita kematian 2 orang itu tersiarkan, orang-orang mulai menjauhi Peter. Spider-Man adalah pahlawan favorite mereka pada saat itu. Dan mengetahui 2 orang meninggal tetapi Spider-Man tidak melakukan apa-apa benar-benar membuat teman-temannya geram. 'Jika saja Spider-Man bisa menolong orang itu' kata mereka. Tetapi dia tidak terlalu memedulikan kata-kata orang-orang itu. Setidaknya, ada Wade di sisinya. Dan hal itu sudah membuatnya nyaman. Sayangnya, Wade kurang nyaman mendengar orang-orang berkomentar buruk soal Peter. Dia berkali-kali ingin memukul wajah mereka begitu saja. Untunglah, Peter ada di situ untuk menghentikannya tepat waktu- sebelum hal buruk terjadi.

Dalam 3 minggu itu, Peter dan Wade mengitari New York bersama untuk memberantas musuh. Wade masih berusaha untuk tidak membunuh siapa pun, dan Peter adalah guru yang luar biasa- bisa dia katakan. Wade menahan dirinya. Entah karena Peter memerhatikannya, atau entah karena dia benar-benar berubah. Well, 3 minggu tentu tidak memengaruhi orang begitu banyak. Tetapi dia cukup bangga dengan usaha Wade yang patut di apresiasi. Ketika patroli mereka selesai, mereka akan kembali pukul 12 malam menuju rumah Wade untuk beristirahat. Well, mungkin berbaring sambil berpelukan dan berciuman satu sama lain. Hal itu membuat mereka merasa hangat dan aman. Rasanya seperti dunia tak akan pernah bisa menghancurkan mereka. Bahkan realita sekalipun. Tetapi setelah kejadian 3 minggu lalu, rasanya mereka sudah tidak menikmati hari sebagai layaknya remaja berumur 17 tahun lagi. Menyelamatkan orang-orang, bertarung antara hidup dan mati (literally) bukanlah hal yang dilakukan remaja 17 tahun. Tetapi setelah Wade benar-benar bisa mengontrol emosinya, mereka akan dan harus kembali ke aktivitas semula. Di mana semua ini tak pernah terjadi. Mereka hanya Wade dan Peter, bukan Deadpool dan Spider-Man.

Di sekolah, mereka adalah remaja. Dan hari itu adalah saat ini. Mereka tak melakukan apa-apa. Hanya berjalan bersama sambil berpegangan tangan. Mungkin murid-murid lain bukan homophobic. Tetapi mereka menatap Peter dan Wade dengan tatapan jijik ketika mereka berjalan. Mungkin karena perbedaan kasta yang cukup signifikan antara Wade dan Peter. Peter adalah anak popular dengan latar belakangnya yang membuat orang-orang iri, sedangkan Wade hanyalah... Wade. Tetapi ketika mereka berpisah karena perbedaan kelas, orang-orang mulai mengerumuninya dan mulai berbicara soal statusnya yang menurun karena Wade dan berita itu. Peter hanya tertawa dan mengatakan bahwa mereka terlalu overreacting.

Ya, itulah hal biasa yang terjadi belakangan ini. Tetapi hari ini, semua itu tidak terjadi. Hari ini berbeda. Ketika para atlete membawa Peter pergi ke suatu tempat, Peter hanya berharap bahwa mereka tidak akan merokok atau melakukan narkoba di belakang gedung sekolah. Kedua ayahnya tidak bisa menerimanya melakukan narkoba. Tetapi tanpa Peter ketahui apa yang akan terjadi, tiba-tiba saja ada yang mendorongnya dengan kencang.

"Kau tahu, bergaul dengan pecundang seperti Wade itu memiliki konsekuensi." Ucap salah satu atlete yang tadi bersikap sok manis di depannya. Hal itu membuat Peter merasa jijik.

"Aku tidak ingin mencari masalah."

"Sepertinya kau perlu mempelajari apa yang kau dapatkan jika kau bersama dengan Wade." Dan dengan begitu, salah satu atlete paling depan mulai memukul pipinya dengan kencang. Dia yakin pasti akan ada memar yang mengkhawatirkan di pipinya. Walau dia Spider-Man, dia tidak boleh menggunakan kekuatannya untuk memukul orang-orang ini. Jika dia kehilangan kesabarannya, mungkin dia mau. Tetapi tidak. Dia tidak boleh menjadi orang seperti itu. "Ternyata Spider-Man tidak sekuat yang orang-orang katakan." Ucapnya sambil melayangkan tendangannya ke arah perutnya. Dia hanya berharap bahwa ayah dan papanya tidak akan menemukan memar ini di tubuhnya. Dan... oh, Wade. Wade pasti akan kehilangan akalnya.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang