How Do I Tell You?

1.8K 52 1
                                    

A/N: Okey, jadi ini semacam weird pairing. Yang gak suka bisa skip aja :) Jadi ini pairingnya Steve x Wanda (Scarletamerica). Pernah denger ship ini? Jujur, dari semua orang yang dipasangkan dengan Steve Rogers, cuman Wanda, Tony dan Peggy yang aku suka. Steve dan Wanda sudah aku suka dari awal aku nonton Avengers (BTW, aku mulai suka Avengers dari Civil War dan of course Spider-Man). So, enjoy... :)

~~~

Seems like a part of me will always have to lose
Every single time I have to choose
Swore that it felt right, but was I wrong?

Hari ini adalah hari yang paling ditunggu untuk-nya. Namun dia menunggunya bukan dalam maksud sebagai hari yang baik. Namun dia menunggunya karena ini merupakan hari yang paling menyedihkan baginya. Yap, Wanda Maximoff. Wanita itu sedang duduk di sebuah bangku taman, merenungi apa yang akan terjadi hari ini. Matanya terus menatap kebawah dan tangannya terus dia mainkan. Setelah kepergian saudara kembarnya, Pietro dan kedua orang tuanya, dia hanya tinggal seorang diri. Satu-satunya Maximoff yang ada. Namun didalam keterpurukan itu, dia menemukan secercah cahaya yang datang dan membawa kembali kehidupannya. Cahaya itu bagai memegang tangannya dan mengajaknya untuk bangkit bersama-sama. Tapi sayangnya, cahaya itu harus pergi, hari ini juga.

Handphone-nya berdering, menunjukkan sebuah notifikasi telepon dari Sam. Wanda hanya diam sambil memperhatikan Handphone-nya. Dia tahu apa yang akan Sam bahas. Setelah membuang nafas kasar, akhirnya dia mengangkat telepon dari Sam.

"Halo Wanda, kau dimana? Kami akan segera pergi ke Gereja." Ucap Sam di seberang sana.

"A-aku akan datang sendiri. Kau pergi saja duluan." Jawab Wanda dengan suara yang berusaha dia buat agar tidak bergetar. Entah Sam menyadarinya atau tidak, tetapi Wanda sedang menyembunyikan kesedihannya.

"Baiklah. Wanda, kuatkan dirimu." Ucap Sam memberi semangat kepada Wanda. Tanpa disadari, setetes air mata berani-beraninya jatuh begitu saja. Wanda langsung menyeka air mata itu lalu menutup sambungan telepon.

Jujur, dia sebenarnya tidak ingin kesana. Disana, dia hanya akan merasa semakin menderita. Dia akan merindukan cahaya nya, Steve Rogers. Sang Captain America. Orang pertama yang berada di pihaknya, dan dengan bijaksananya menerimanya setelah apapun yang Wanda lakukan untuk menyakiti para Avengers saat invasi para robot. Apapun yang akan terjadi hari ini, harus terjadi. Wanda sendiri tidak bisa menghentikannya.

.
.
.

I don’t have the answers, not today
It's like nothing makes the questions go away

Wanda akhirnya sampai ke Gereja. Dengan berat hati, dia menginjakkan kakinya kesana. Suasana Gereja cukup ramai. Banyak orang-orang dari aparat penegak negara, dan para Avengers. Para laki-laki mengenakan tuxedo mereka, sedangkan para wanita mengenakan gaun mereka. Gaun putih. Wanda memilih untuk mengenakan gaun putih pendek tanpa lengan dengan beberapa berlian sebagai pelengkap. Walau suasana hatinya tidak bercahaya seterang berliannya. Dia langsung berjalan menuju kerumunan para Avengers. Disana ada Tony, Sam, Clint, dan T'Challa. Oh, disana ada Pepper juga yang sudah berstatus sebagai istri dari Tony Stark. Dan jangan lupa, si kecil Morgan yang sedang berada di gendongan sang ibu.

"Hey semuanya!" Sapa Wanda riang. Dia sedang berpura-pura bahagia dihadapan semuanya. Lagipula, hanya Sam yang tahu mengenai perasaan Wanda.

"Hey Wanda! Sial, kau terlambat." Ucap Sam sambil memeluk lembut Wanda. Wanda membalas pelukan Sam juga. Yang lain hanya tertawa dengan senyuman bahagia mereka. Yang tulus.

"Maafkan aku. Aku kesulitan mencari taksi." Jawabnya bohong. Padahal, dia hanya ingin mempersiapkan dirinya untuk apa yang akan terjadi.

"Jangan dengarkan Sam! Lagipula acaranya belum dimulai. Tunggu sebentar lagi," Kali ini Natasha yang berbicara. Dia datang dari arah belakang Wanda. Wanda hanya tersenyum lalu memeluk Natasha. Natasha memang bukan sehebat Wanda yang bisa membaca pikiran orang lain, namun dia tahu bahwa Wanda sedang merasa sedih. Entah karena apa.

.
.
.

On the other side of all I’ve had and lost
Would it be enough or would I still be wondering?

Semua orang sudah duduk. Semua orang disana bisa melihat sang pendeta sudah berdiri di altar pernikahan, begitupun sang pengantin pria, Steve Rogers. Ya, ini adalah pernikaha Steve. Tapi dengan siapa? Semua ada disana, Tony sudah menikah, sedangkan Bucky sedang duduk disamping Natasha. Namun siapa pengantin perempuan?

"Lihat, dia datang!"

"Wah, cantiknya..."

"Jujur, aku sangat iri,"

Kini para perempuan mulai berbisik. Wanda bisa melihat kearah pintu masuk gereja, dimana orang yang mereka bicarakan sedang berdiri disana dengan ball gown putihnya yang terlihat menawan. Wanita itu-- Peggy Carter, mulai berjalan memasuki gereja dan akan menginjakan kakinya ke atas altar yang sama dengan Steve. Wanda berusaha agar tidak terlihat hancur. Dia berusaha memancing pikirannya ke yang lain, namun sayangnya semuanya sia-sia.

If I could go back and change the past
Be a little braver than I had
And bet against the odds
Would I still be lost?

Peggy sudah berdiri diatas altar yang sama dengan Steve dan saling berhadapan. Mereka berdua terlihat sangat bahagia. Senyuman tidak terlihat pudar diantara keduanya. Mata keduanya saling melekat dan tidak pernah lepas. Kini, inti acara dimulai. Steve dan Peggy saling menguntarkan janji pernikahan mereka. Janji pernikahan yang suci dan sakral. Tapi tunggu, kenapa Peggy?

Begini, SHIELD membawa Peggy Carter dari HYDRA saat mereka mengetahui bahwa Peggy juga dibekukan oleh HYDRA. Sebelum pengaruh buruk HYDRA menguasai pikirannya, mereka berinisiatif untuk mengurus Peggy. Intinya, Peggy mengalami hal yang dialami Steve dan lihatlah, mereka bersama di masa depan. Sesuatu yang Steve inginkan sejak lama. Mereka terlihat sama seperti saat mereka terakhir kali bertemu.

"May you kiss the bride?" Ucap sang pendeta. Steve menatap Peggy beberapa detik hingga akhirnya dia memutuskan untuk mencium Peggy di bibirnya. Sebuah ciuman singkat yang cukup untuk membuat yang lainnya ber- 'aww' ria. Dan cukup, untuk membuat seseorang patah hati. Wanda pikir, Steve memiliki rasa padanya. Dia pikir, segala perhatian yang Steve berikan padanya adalah cinta. Dia pikir, Steve mencintainya. Namun semuanya salah. Semua itu hanya ada dalam pikirannya. Semua itu hanya ada dalam dirinya. Hanya dia yang mencintai Steve, namun Steve tidak.

.
.
.

Even if I woke up in my dreams
Would there still be something I'm missing?
If I had everything, would it mean anything to me?

Sekarang saatnya berjabat tangan dengan para tamu. Well, Wanda tidak akan kuat menatap mata Steve yang sekarang lebih berbinar daripada saat bersamanya. Dia tidak akan sanggup. Dia memilih untuk memisahkan diri lalu berlari keluar. Dia tidak akan bisa menahan tangisnya yang akan pecah sekarang juga. Namun saat dia membuka pintu gereja, sesuatu terjadi. Dia melihat sebuah robot berbentuk badak yang terpental tepat di depan matanya. Pandangan yang dia lihat sekarang juga menjadi penontonan semua orang sekarang. Karena suara benturan yang cukup keras, perhatian mereka teralihkan. Para Avengers langsung berada dalam mode 'pertahanan' mereka.

"Hey everyone,"

~~~

Do you understood that refrence? Karena kalau kalian tahu, maka anda beruntung :D

Jujur, sebenarnya aku mau bikin ini jadi sedih. Kayak, menggambarkan sakit hatinya Wanda karena Steve menikah dengan Peggy. Tapi sayangnya malah jadi 'Wanda Broken Heart Daily Activity.' :( aku akan berusaha lebih lagi.

Semoga kalian suka...

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang