Apalagi yang bisa lebih menyedihkan daripada keadaannya saat ini? Peter Benjamin Rogers sedang terbaring lemah dengan luka disekujur tubuhnya yang terlihat serius. Matanya terlihat kosong dan darah dimana-mana. Tangannya tampak di ikat menggunakan rantai besi yang sangat kuat, bahkan seorang Spider-Man pun tidak bisa melepaskan dirinya. Tapi tidak hanya Peter. Saat ini tepat disampingnya, ayahnya, Steve Rogers sedang terkulai lemah juga. Baiklah, katakan luka Peter lebih banyak daripada Steve, tetapi... hey, Steve juga terluka. Darah juga tampak hadir disekujur tubuhnya.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Well, saat mereka sedang menjalani misi bersama, tiba-tiba seseorang menghantam kepala mereka dan menculik Steve dan Peter. Maksud dari penculikan itu, adalah untuk mendapatkan darah dari Spider-Man, dan memanfaatkan Steve Rogers untuk menghancurkan Avengers. Classic? Memang, tapi keadaannya sangat serius. Steve membuka matanya perlahan saat mendengar desahan kecil dari seseorang disebelahnya. Ya, siapa lagi? Peter.
"Pete? Ugh-- baby?" Steve mulai memalingkan pandangannya kepada putra satu-satunya. Satu-satunya berlian yang harus dia lindungi. Satu-satunya orang paling berharga yang dia miliki.
"Papa? A-aku takut. Apa yang akan mereka lakukan pada kita?" Peter mulai berjalan tertatih-tatih kearah Steve, tetapi sayang rantai sialan itu menghalangi.
"Hey sayang jangan khawatir. Dan ingat? Aunt Nat pasti akan menemukan kita. Me-Mereka para Avengers, mereka bisa melakukan apapun." Ucap Steve berusaha menenangkan putranya yang ketakutan sambil menunjukkan senyum menjajikannya. Peter sedikit tenang melihat senyum itu.
"Wow! Momen yang berharga bukan!" Suara itu datang begitu saja dari pintu depan. Orang itu perlahan maju kearah dua orang yang sedang kebingungan itu. "You must be Spider-Man." Suara itu sangat familiar. Wajahnya mulai terpampang dibalik kegelapan. Peter mulai melongo dibuatnya karena orang yang menemuinya saat ini, adalah orang yang sangat familiar untuknya. Dia mengenalnya, itu Beck.
"B-Beck?" Tanya Peter memastikan. Dia hanya diberikan dengusan mengejek serta tawanya sebagai jawaban.
"Kau mengenalnya?" Tanya Steve kebingungan.
"Ya! Aku bertarung dengannya di Eropa." Orang didepannya kembali tertawa. "Dan Aku pikir kau sudah mati." Tambahnya dengan tatapan tajamnya. Orang itu mendesis kesal. Tatapan keduanya sangat tajam. Mereka pernah bertarung sebelumnya hah? Tak heran jika dia membutuhkan darah Spider-Man.
"Tidak semudah itu bocah Rogers. Kau pikir kau siapa hah? You are just a scared little kid in a sweatsuit." Jawabnya meremehkan. Steve ikut memberikannya tatapan tajam kepada Beck. Sungguh, dia membencinya.
"I'm not. I'm Spider-Man." Jawab Peter dingin. Mendengar itu Beck langsung berjalan cepat kearah Peter sambil mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Sebuah pisau.
"Apa yang akan kau lakukan?! Lepaskan dia!" Teriak Steve yang berusaha melepaskan rantai itu. Dia memang kuat. Tetapi rantai itu jauh lebih kuat untuk menahannya.
"Semoga ini membantu Spider-Man." Sakit. Peter merasakan sesuatu di perutnya. Seperti... tusukan. Tidak lama kemudian, sebuah cairan merah ikut keluar seiring lubang yang ikut berbekas di perut Peter. Sayangnya tidak hanya sekali, tetapi dua kali, tiga kali, dan empat kali. Empat kali tusukan yang membuat Beck puas. Peter terjatuh dengan darah yang terus keluar dari perutnya. "Don't mess with me. I'll be right back." Ucap Beck sebelum akhirnya meninggalkan ruangan tersebut.
"No! No, no, no, no Peter! Bertahanlah Baby Bear." Hanya itu yang bisa Steve katakan. Dia tidak bisa menjanjikan apa-apa pada putranya yang terlihat sekarat itu. Peter mulai terlihat semakin lemah. Nafasnya mulai tak karuan. Yang bisa Steve lakukan sekarang, adalah menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Fanfiction[BAHASA INDONESIA] (HIATUS) Kumpulan Avengers AU. - More of Peter Parker - STONY - and Irondad Story that will be forever. Semoga longlast sampai 2 tahun, dan semoga kalian suka tiap partnya. Jangan lupa untuk tetap setia dan tetap mau menunggu kela...