I Remember It. All Too Well

534 37 0
                                    

(PDS)

A/N: [SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT!]

Ada unsur Spider-Man: No Way Home nya, tapi seperti biasa, udah di modifikasi. Mohon kalau belum tonton, jangan dibaca, okay? Karena percayalah, udah tahu ceritanya baru nonton itu bener-bener gak enak dan gak exciting. Author memberi nasihat sesuai pengalaman :') Bukannya mau 'sok paling Marvel'.

~~~

SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT!


Ini menakutkan. Sebuah mimpi buruk yang tak pernah Peter bayangkan sebelumnya. Aunt May sudah tiada, Ned dan MJ sudah melupakannya, Happy, Tony, mereka semua sudah tidak ada. Pada akhirnya, hanya ada dirinya sendiri di apartment lusuh ini yang bahkan tidak bisa ia sebut 'rumah'. Tidak ada orang yang ia sayangi, tak ada kehangatan dari keluarga, atau... apa pun itu. Dia tidak menyesali keputusannya, bagaimanapun. Semua orang selamat, dan itu yang terpenting. Semua memori dari 'hari itu' akan selalu berada di otaknya, dan hanya dia yang mengingatnya. All too well.

Peter mengepak barang-barangnya lagi. Tidak ada banyak yang bisa di keluarkan dari kardus lusuh itu. Hanya beberapa hal penting yang jatuhnya lebih kepada memori. Setelah kejadian traumatis itu, dia memilih untuk berhenti menjadi Spider-Man. Menolong orang mungkin bukan bagian dari dirinya. Kostum yang selama ini ia miliki hanya ia bawa sebagai kenang-kenangan semata, dan tidak ada maksud baginya untuk menjadi salah satu dari freak show itu lagi. Tidak setelah dia kehilangan semuanya.

Tidak ada Peter Paker, tidak ada Spider-Man. Semua itu hanya ilusi atau mungkin sekedar bunga mimpi di pikiran orang-orang yang masih sedikit mengingatnya. Pasalnya, pahlawan berkostum laba-laba itu sudah kian tidak muncul dalam beberapa bulan lamanya- menutup telinganya rapat-rapat mengenai kasus kejahatan yang terjadi. Well, kejahatan akan selalu terjadi. Mungkin menanganinya bukan merupakan solusi satu-satunya. Lagi pula, ada orang sial ini bernama 'Deadpool' yang tampak aneh dan tidak membantu sama sekali. Jika si orang aneh itu bisa menjadi orang yang 'seperti itu', maka Peter juga bisa.

Ia fokus mengeluarkan barang-barang rongsoknya keluar dari kardus yang ia bawa dan mensortir beberapa di antaranya. Buku-bukunya, beberapa alat-alat canggihnya yang hanya menjadi masa lalu, dan... kostum Spider-Mannya. Yang tentu tidak bisa ia sembarang buang. Dia memilih untuk memasukkannya ke dalam koper coklat tua milik mendiang ayahnya dan berencana untuk menguburnya dalam-dalam di dalam lemari pakaiannya yang terlihat akan roboh dalam beberapa minggu ia menggunakannya. Mungkin ada baiknya dia tidak menggunakan lemari itu sama sekali- melihat kondisinya yang sudah rapuh karena lembapnya tembok di apartment itu.

Ketika ia tengah fokus melihat-lihat barang yang ia masukkan secara acak ke dalam kardus itu, mata Peter tertarik pada salah satu barang yang tidak terlalu asing untuk pengelihatannya. Sebuah barang yang benar-benar membuat matanya terbelalak akan kehadirannya yang tidak diundang itu. Salah satu barang peninggalan bersejarah yang sebenarnya sudah lama ia tidak lihat lagi. Sebuah Handy-Cam yang ia gunakan untuk merekam vlog pribadinya di hari pertama ia magang sebagai Spider-Man. Hari yang sama dimana dia harus membantu Tony melawan Captain America di bandara itu. Peter mengeluskan tangannya pada benda yang agak berdebu itu dan berusaha keras untuk mencari charger nya yang tertumpuk entah di mana. Beruntungnya, setelah pencariannya yang seperti selamanya, dengan segala keberuntungannya; dia berhasil menemukan charger dari Handy-Cam itu. Lampu kecil dari kamera itu menyala- menandakan bahwa proses pengisian daya mulai berjalan.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang