Stain

1.1K 70 2
                                    

Setelah sekian lamanya, Peter akhirnya bebas. Bebas dari kuasa para HYDRA yang mencoba membuatnya sebagai mesin pembunuh. Peter berumur 17 tahun dan menjalani kehidupannya di sebuah apartement biasa. Walau begitu, dia menjalankan pekerjaannya sebagai intern di Stark Industries. Aneh rasanya bisa menjalani hubungan yang dekat dengan para Avengers dimana dia dulu memiliki nafsu yang berat untuk membunuh mereka. Walau mereka tidak mengenal ataupun bertemu Peter, beberapa dari mereka seperti Natasha dan Bucky menaruh curiga padanya. Tony yang tidak mengetahui bahkan merasakan hal itu, hanya menganggap bahwa  Nat dan Bucky membuat Peter merasa tidak nyaman. Ya, walau benar sih.

Selama ini hidup Peter hanya diisi dengan penderitaan dan kesakitan. Peter sudah diambil oleh HYDRA saat umurnya 10 tahun. Hal itu dikarenakan dia memiliki keturunan dari Mary dan Richard Parker, yaitu mata-mata dan ilmuwan jenius yang sempat dibanggakan oleh SHIELD. SHIELD menjadikan Richard dan Mary sebagai member kembanggaan mereka, sehingga HYDRA tidak memiliki kesempatan untuk menghancurkan SHIELD. Sekarang, mereka sudah tidak ada, dan sekarang merupakan kesempatan HYDRA mengambil Peter, atau penerus mereka.

Tapi sebelum Peter diambil HYDRA, kehidupannya memang tidak stabil. Dia diasuh oleh paman dan bibinya saat umurnya 5 tahun. Selama dia tinggal bersama paman dan bibinya, dia selalu merasakan child abuse yang diberikan paman dan bibinya. Tidak diberi makan, ditendang, dipukul, Peter sudah merasakan semua itu. Jika Ben sedang mabuk, dia tak segan-segan akan langsung memukul dan menendang Peter habis-habisan sehingga tubuh kecil anak itu tidak sanggup berdiri lagi. Jika Peter berbuat nakal, May akan langsung menyiramnya, mencambuknya, atau mencubitnya. Intinya, mereka tidak akan memberi Peter istirahat dari segala pukulan dan abuse lainnya.

Saat Peter berumur 10 tahun, para anggota HYDRA menawarkan kebebasan dan kekuatan tak terbatas untuk Peter. Kekuatan yang membuat orang-orang bodoh tak berperikemanusiaan seperti May dan Ben itu tidak akan menyiksanya lagi. Tentu saja, Peter yang baru berumur 10 tahun itu hanya ingin kebahagiaan. Dia pikir penderitaannya akan berakhir. Dia pikir semua yang ia inginkan benar-benar akan terjadi, tetapi kenyataannya, dia ditipu. Penyiksaannya jauh lebih buruk. Mereka tak segan-segan menggunakan pisau, obat-obatan, dan alat setrum lainnya yang bisa kapan saja membuat Peter mati.

Ia sangat ingat dimana orang-orang itu menyuntikan DNA laba-laba kedalam DNA nya. Tubuh Peter terasa terbakar. Kepalanya sakit, dan persendian tubuhnya terasa nyeri. Entah berapa lama Peter harus merasakan segala penderitaan itu, akhirnya berakhir. Selain penderitaan menjadi subjek percobaan yang mentakdirkannya menjadi manusia laba-laba, dia juga harus menjalani pendertiaan sebagai mesin pembunuh. Dia hanya menggunakan kekuatannya bukan untuk kebaikan, tetapi untuk membunuh. Sesuatu yang tidak pernah ia pikirkan dalam dirinya. Sesuatu yang tidak pernah terjerumus dari jiwa sucinya itu. Peter hanya dapat menjalankan perintah mereka. Segara command dan kebencian yang ditanamkan HYDRA benar-benar merubah dirinya. Apalagi Implant di matanya yang membuat Peter tidak bisa menjadi 'dirinya sendiri'.

Dengan segala tekad yang ia kumpulkan dan niat yang ia yakini, akhirnya dia berhasil kabur dari markas keji itu saat umurnya 16 tahun. Setelah kabur, dia menjalani kehidupan biasanya sebagai anak remaja yang tidak memiliki segala program, implant, atau apapun itu di dalam dirinya. Dia tahu mungkin memang tidak mudah, tetapi dia tetap berpikir untuk menjalankannya. Dia kadang juga masih brutal dan menjadi berandalan, tetapi dia melakukannya untuk menolong orang lain. Seperti membunuh para pencuri toko kelontong, dan membunuh orang yang akan memerkosa perempuan. Ya, mungkin dia masih harus mengendalikan kontrolnya akan membunuh walau sulit.

Saat ia menjalankan kehidupan biasa nya dengan makan seadanya, membayar apartement kecilnya, sekolah, dan lain sebagainya, tiba-tiba saja Tony Stark masuk ke dalam kehidupannya. Dia bilang, ia tertarik dengan kecerdasan Peter dan hal itu membuat Peter berhasil bekerja di Stark Industries. Tidak hanya itu, Tony tahu mengenainya. Mengenai dirinya yang ternyata adalah Spider-Man. Ya, dia sudah memiliki nama pahlawannya sendiri, walau dia merasa agak kurang pantas disebut sebagai pahlawan. Karena dirinya yang berperan sebagai Spider-Man, dia jadi dekat dengan para Avengers. Mereka baik. Mereka memperlakukan Peter seperti keluarga mereka. Peter juga tidak berperilaku macam-macam. Dan ya, Peter bahagia untuk saat ini.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang