《Random Ship》
A/N: Hari ini, Scarletamerica okey? I'm edited it myself.
~~~
"Dia meninggal dalam tidurnya."
Rasanya horor. Dia melihat pesan itu dengan perasaan yang kacau. Apalagi mengingat fakta bahwa ia mendapatkan pesan itu ketika ia tengah tertawa beberapa detik yang lalu. Ia ingin berteriak dan memaki kehidupannya yang menyebalkan itu. Menjadi pahlawan dan mengikuti dunia kemiliteran adalah mimpinya sejak kecil. Walau penyakit pernafasannya bisa menjatuhkan keinginannya, setidaknya ia siap mencoba. Tetapi jika ketika ia berhasil dan malah kehilangan orang-orang tersayangnya seperti ini, maka untuk apa semua ini? Dia tidak bisa menahannya. Dia tidak ingin mengganggu suasana menyenangkan ini dengan masalahnya.
"Permisi." Steve membalikkan badannya sesegera mungkin dan berpisah dari teman-temannya yang tengah menatapnya bingung. Walau Steve tidak mengatakan apa-apa, tetap saja mereka mengerti. Wajah kaku Steve selalu mengartikan sesuatu. Ada yang salah dalam dirinya dan instingnya. Apalagi ketika kedua mata biru memberikan sorot kekhawatiran dibanding sorot kepedulian di dalamnya. Jika Natasha tidak salah, ia sempat melihat mata Steve yang sedikit berkaca-kaca. Pengelihatannya jeli. Itulah salah satu penyebab ia menjadi mata-mata. Karena ketelitiannya dalam suatu hal.
Di luar hal itu, kini Steve sedang bersender pada pegangan tangga yang ada di Avengers Compound. Ia menangis secara perlahan di sana. Kenangannya dengan Peggy cukup banyak. Dengan kesederhanaannya, dia berhasil menarik hati Peggy. Awalnya ia pikir, ia tidak akan melepaskannya dengan mudah. Ia akan pergi berperang sebentar lalu kembali pulang untuk berkencan dengan Peggy. Meresmikan ciuman terakhir mereka menjadi sebuah hubungan yang luar biasa. Tetapi sayangnya, semua itu tak terjadi. Semua berjalan diluar harapan Steve. Dia harus merelakan dirinya untuk semua orang. Meninggalkan masa lalunya dan mencoba untuk tetap bertahan hidup. Ya, dia selalu begitu.
'I keep telling everybody they should move on'. Ya, dia selalu melakukannya. Lupakan masa lalu, buat masa depan yang lebih bahagia. Karena semua itu selalu terjadi dalam kehidupannya. Pertama ayahnya, lalu ibunya, kemudian Bucky, sekarang Peggy. Maka siapa lagi selanjutnya? Ia tidak pernah lelah maupun menyerah karena ia masih percaya akan adanya masa depan yang baru. Yang menunggunya. Tetapi jika yang bisa ia rasakan hanyalah kehilangan, maka apa tujuannya tetap menanti? Senyumannya yang paling bahagia ia pampangkan dihadapan teman-temannya. Sikap baiknya yang menutupi perasaan sepinya ia berikan pada orang-orang yang membutuhkan dirinya. Bahkan dibalik luka yang ia dapati, ia selalu mencoba untuk menjadi pria terkuat yang orang-orang bayangkan. Ia tidak ingin terlihat rapuh. Ia tidak ingin mengecewakan siapapun.
Ia melakukannya untuk melindungi keluarga yang ia miliki sekarang.
.
.
.Upacara pemakaman dimulai. Banyak orang penting yang datang. Bahkan Steve merupakan salah satu orang yang membawa peti itu. Aneh rasanya, mengingat wanita yang berani dan penuh semangat itu bisa terlihat tua dan akhirnya berubah menjadi sekedar nama. Jika saja ia bisa ikut tumbuh tua bersama Peggy, dan meninggal di hari yang sama dengannya... mungkin rasanya jauh lebih berarti. Bahkan Peggy bagaikan malaikat yang tidak pernah bisa ia miliki.
Semua bagian dari acara pemakaman itu selesai. Steve kini tinggal seorang diri di gereja. Ia tidak bisa menbayangkan begitu saja, bahwa orang yang baru ia temui kembali itu meninggal begitu saja bak dibawa angin. Nyawanya sangat ringan dan rapuh ketika Steve menjenguknya di Rumah Sakit. Seakan-akan dia bisa pergi kapan saja saat ia sedang mengobrol dengan Steve. Mereka berbagi banyak cerita, bahkan mereka saling melepaskan beban mereka ketika mereka saling menyadari bahwa mereka masih bisa saling bertemu walau kini mereka telah berbeda dari terakhir kali mereka bertemu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Fanfiction[BAHASA INDONESIA] (HIATUS) Kumpulan Avengers AU. - More of Peter Parker - STONY - and Irondad Story that will be forever. Semoga longlast sampai 2 tahun, dan semoga kalian suka tiap partnya. Jangan lupa untuk tetap setia dan tetap mau menunggu kela...