The Mystery

656 22 1
                                    

Random Ship

A/N: Masuk kembali ke Universe Avengers Chat dengan tema: "All About Avengers (02)"

Huaaa udah lama gak update, kangen juga. Aku lagi agak sedikit berpaling dari Marvel, kalaupun begitu lagi suka sama STONY lebih daripada Peter, jadi... mungkin chapter STONY akan datang jauh lebih banyak daripada Peter.
Dan lagi... aku lagi addicted banget sama Les Misèrables, dengan OTP Enjonine (EnjolrasxEponine). Ah, itu gak penting sih. Tapi intinya, itulah salah dua alasan aku udah lama gak update lagi, karena aku lagi suka kedua itu, dan masih frustasi akan kehidupan nyata dan... Author ingin membuat sesuatu yang berhubungan dengan Fantasy, tapi gatau apa :'

Oh ya, dan setelah ini, aku akan hiatus sampai kurang lebih tanggal 9 Desember. Karena Author mau PAS. Sangat sibuk 😭 mau naikin nilai biar bisa masuk FK.

Sampai ketemu tanggal 9 ya, Byee....

~~~

Tak disangka Bucky dan Wanda yang mabuk berhasil memukul mundur Doc Ock yang tengah bekerja. Peter datang di saat yang tepat but... nothing personal. Mereka memukul mundurnya bersama, seperti sebagaimana Avengers selalu melakukannya. Bucky dan Wanda dibawa pulang oleh Sam ke rumahnya dan membiarkan mereka menginap di sana. Mereka tidak mungkin dibiarkan begitu saja tinggal di Compound kan? Orang yang mabuk tidak diizinkan untuk merawat orang mabuk lainnya. Sam membantu mereka dan tentu saja, dia tidak begitu keberatan. Bucky dan Wanda cukup menurut kata-katanya. Hanya sedikit omongan random tak jelas dan sedikit bergerak. Mereka cerdas, walau mereka mabuk.

Well, Steve tidak perlu repot-repot ke sana kan? Tapi dia mau. Saat ia tengah melakukan rutinitas lari pagi favorit nya itu, dia berpikir... mungkin ia akan mampir sebentar untuk mengecek keadaan mereka. Ya, walau ketika Steve datang, Wanda dan Bucky belum bangun. Bisa dimengerti. Mereka mabuk berat dan mungkin mereka butuh waktu untuk beristirahat agak lama. Bagaimanapun juga ini baru jam 7 pagi. Sam membiarkan Steve duduk di sofa nya dan memberinya sarapan pagi. Tidak banyak, hanya teh dan roti.

"Jadi... bagaimana mereka?" Sam menggaruk tengkuknya. Dia agak bingung bagaimana ia bisa menjelaskannya. Sebenarnya, tidak banyak yang ingin dia bilang kecuali menanyakan soal Wanda.

"They're good. Hanya... mabuk dan kelelahan. Mungkin butuh waktu agak lama untuk sadar." Steve mengangguk. Dia tahu bahwa Sam akan mengatakan sesuatu yang sensitif kepadanya. Jujur, ia tidak tahu itu apa. Tetapi dari tatapan dan gaya duduknya yang terlihat gelisah, Steve membiarkan keheningan menjebak mereka. Dia menunggu untuk Sam mengatakannya.

"Begini... kemarin Wanda mabuk dan... dia bilang sesuatu."

"Apa?"

"Dia menyukaimu. Dia bilang dia menyukaimu tetapi kau tidak menyukainya kembali. Masuk akal. Dia pernah bilang bahwa ia kabur dari pernikahan mu. Saat aku tanya, dia berbohong dan bilang bahwa dia tidak suka pernikahan karena dia tidak punya pacar." Steve mengangguk perlahan. Ya, dia pernah mendengar sesuatu seperti itu. Love confess. Tetapi dia tidak tahu siapa yang melakukannya. Semuanya samar-samar blur. Terlihat seperti ingatan masa lalu yang tidak begitu spesial tetapi cukup berharga.

"Aku tidak tahu mengenai hal itu sama sekali. Mungkin aku akan menanyakannya dan meluruskan semua hal ini kepadanya. Aku hanya... merasa bersalah soal itu." Sam menepuk punya Steve lembut. Ia tahu Steve adalah pria yang bertanggung jawab, dan mendengarnya mengatakan hal itu, rasanya seperti beban di dadanya terangkat. Dia selalu tahu bahwa Steve akan mengambil langkah yang benar. Dan dari pada berpura-pura tidak pernah mendengarnya, lebih baik membicarakannya.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang