A Promise That Can't Be Fulfilled

1K 49 6
                                    

《SupFam》

A/N: ASLI DEMI GAMBAR DIATAS SAMPAI MUTAR OTAK MIKIRIN IDE NYA.

INI JADI STONY YA!

Karena aku pikir... Suit nya Steve, lucu bangeeett... <3. Asli, kenapa gak kepikiran Captain America Suit lengan pendek?! Aku namakan: Stealth Suit 2.0.

Asli, karena maksa sama gambar, cerita ini gak akan panjang okay? Sederhana banget konsepnya. Jadi kita santai dulu di sini.

~~~

Tony saat ini sedang duduk di meja kerja di lab nya. Di tonton-Nya video lama dari ayahnya yang sedang memperkenalkan project baru miliknya. Ya, ayahnya Howard Stark. Tony tidak merindukannya, atau apapun itu. Tetapi... yeah, why not? Ia ingin menontonnya lagi, maka ia tonton lagi.

"And it always be. My greatest creation, is you." Rasanya aneh baginya untuk mendengar hal itu lagi. Ia selalu ingat apa yang ayah nya lakukan padanya. Howard, ayahnya, selalu memukulinya. Mengatakan bahwa tindakannya selalu salah, dan selalu memarahi Tony akan segala hal. Bagaimana bisa, 'the greatest creation is you'? Video itu sudah mati beberapa menit yang lalu, dan Tony masih tidak terpikir untuk mengganti gulungannya dengan yang lain. Ia masih disana, memikirkan apa perkataan ayahnya benar.

Tepat disaat kebingungan melanda dirinya, seseorang datang ke dalam lab nya. Dia tidak butuh waktu lama untuk menyadari bahwa Steve sudah pasti datang untuk 'menjemputnya'. Steve datang dengan Stealth Suit 2.0 yang masih melekat di tubuhnya (<3) beserta Shield andalannya. Dari belakang, ia mengelus pipi Tony lembut, menyadari kegusaran suami nya itu.

"What happend babe?" Tanya nya yang dijawab sebuah senyuman tipis dari Tony. Steve sadar bahwa sesuatu yang salah benar-benar terjadi hingga akhirnya ia memutuskan untuk berjalan ke depan Tony dan membungkuk dihadapannya. "Don't want to talk?" Tony menatap Ocean Eyes milik Steve yang gosh... manis sekali. Rasanya seperti melihat anjing Golden Retriever yang sedang memohon meminta makan.

"I'm okay. Tidak apa jangan khawatir." Balasnya sambil mengelus lembut pipi Steve. Steve menekankan tangan Tony ke pipinya, membuat Steve merasa sangat nyaman di dalam dekapannya.

"Mmm... kau tahu, ibuku, Sarah Rogers pernah bilang 'kalau kita mendapat masalah dari satu tempat, jangan pernah membawa masalah itu ke tempat lain'. Itu sebabnya ibu selalu memberhentikan ku di depan pintu jika ia melihat aku pulang dalam keadaan menangis." Steve tertawa sedikit sembari menceritakannya. Tony juga tersenyum mendengarnya. Steve punya nada bicara yang sangat menenangkan, dan itulah salah satu kekuatan terbesar Captain America. "Jadi... jika kau mendapat masalah disini, jangan membawanya ketempat lain. Ceritakan pada ku. Supaya aku tidak mati penasaran." Baiklah, Tony tertawa dengan yang satu itu. Tony pun menarik nafasnya dalam lalu menghembuskannya agak kasar.

"Aku mau kau lihat apa yang aku punya." Tony pun mencoba mencari sesuatu di sebuah kotak yang ada disampingnya. Isinya berbagai macam kertas, dan juga beberapa gulungan rekaman video. Steve bahkan bingung melihat apa yang Tony cari, sampai akhirnya ia melihat Tony mengeluarkan sesuatu dari kotak itu. Hatinya menangis melihatnya. "Look, who is this?" Tony mengeluarkan sebuah Captain America plush yang terlihat sangat manis. Faktanya, boneka itu merupakan boneka masa kecil nya Tony. Ya, ayahnya yang memberikannya. Ayah nya selalu terobsesi dengan Steve, hingga akhirnya, ia selalu memberikan banyak hal yang berbau Captain America.

"Kau masih menyimpannya?" Tanya Steve. Tony mengangguk ditambah beberapa gelengan. Ya, Tony Stark banget.

"I love you since I was a kid. Tidak juga, Howard selalu memberikan banyak hal yang berbau Captain America padaku. Benda seperti ini tidaklah asing. Aku punya banyak. Aku membaca komik tentang dirimu. Aku mengoleksi poster mu. Yeah, I'm your... biggest fan." Terus terang Tony pada Steve. Steve tertawa gemas mendengarnya. Ternyata, sang Tony Stark yang sombong ini, bisa menjadi sangat manis dengan Steve.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang