Unexpected Angel

946 67 10
                                    

《Irondad》

A/N: I'm sorry for doing this again.

~~~

Seorang alcoholic dan pekerja keras. Siapa lagi kalau bukan Tony Stark? Orang dengan hidup glamour yang merasa tak perlu edukasi etika sekalipun. Dia bersikap sesuka hatinya, tak memikirkan perasaan orang lain. Jika mereka tak nyaman? Itu urusan belakang. Yang terpenting, bisnis senjatanya bisa sukses.

Ya, dia adalah owner dari Stark Industries. Perusahaan senjata yang sangat terkenal di seluruh America. Ya, hampir dunia. Banyak peperangan yang melibatkan senjatanya. Misilnya, tembakannya, pesawat tempurnya, semua ia kembangkan seorang diri untuk mendukung peperangan yang sedang berlangsung. Dia bahkan tak ambil pusing mengenai kehidupan orang lain. Dia sendiri tidak pusing dengan kesehatannya, apalagi dengan hidup orang yang bahkan tidak ia kenal? Semua itu biasa bagi Tony Stark.

Semua hari selalu sama. Ia bangun pagi, meminun kopinya, lalu kembali bekerja. Rapat, rapat, rapat. Ya, itu-itu saja. Lalu dia pulang malam untuk minum sekaligus bekerja. Terkadang ia terlalu mabuk hingga tanpa ia sadari, ia sudah mendapatkan dirinya terbaring di lantai. Bisa dibilang, kehidupannya kacau dan tak tertata. Tetapi jika dilihat dari segi karir, ya dia sukses! Dia menjadi orang yang berhasil dan menjalani karirnya dengan baik.

Tetapi rasanya tetaplah ada hal yang mengganjal dalam hidup Tony. Kurang suatu hal yang tidak ia sadari tidak ia miliki dalam hidupnya. Apa dia punya barang yang tidak sempat ia beli? Atau... ciptaan baru yang belum sempat ia buat? Akhh... jika dipikirkan, kepalanya semakin sakit dan berputar-putar. Tony menyenderkan dirinya pada kursi kerjanya sambil memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

"Mmm... excuse me Mister." Tony tak menghiraukan suara itu. Rasanya seperti tak pernah ia dengar sebelumnya. Tapi untuk apa ia peduli? Ia masih sibuk memejamkan matanya yang tak ingin memandang orang didepannya saat ini. "Mmm... Mr. Stark? Apa aku bisa bicara sebentar?" Sesuatu di dalam dirinya berpikir bahwa suara itu nyata. Ia membuka matanya dan memfokuskan pandangannya sedikit hingga akhirnya, bola matanya berhasil menangkap seorang laki-laki- um... remaja, yang sedang berdiri di hadapannya. Tubuhnya tidak begitu tinggi untuk seorang remaja laki-laki. Rambutnya berwarna hazel bertipe curly yang terlihat menggemaskan. Jika ditebak, anak itu seperti berumur sekitar 14 tahun. Kenapa dia ada disini?

"Ada yang bisa aku bantu?" Tony menaikkan satu alisnya. Anak itu hanya tersenyum dengan mata yang berbinar-binar bangga. Dia langsung mengangguk semangat dengan senyuman ceria yang masih terpampang diwajahnya.

"Aku ingin melamar bekerja. Jika kau tidak keberatan." Tony memiringkan kepalanya, tidak percaya dengan apa yang anak ini katakan. Seorang anak 14 tahun ingin mendaftar kerja? Ya, terdengar seperti lelucon. Tetapi disana, Peter hanya tersenyum tulus masih dengan binar dimatanya. Bagaimana Tony bisa mematahkan semua itu?

"Begini kid, kami memang butuh lowongan Internship. Tapi kau... 14 tahun?"

"15 sir." Ralat Peter. Tony hanya mengangguk seolah-olah tebakannya benar. Hanya beda 1 tahun tidak akan merubah banyak hal kan?

"Ya, 15. Kau tahu, kami tidak menaruh kepercayaan pada orang dibawah 20 tahun." Senyuman anak itu mendadak hilang digantikan dengan ekspresi datar yang terlihat dingin. Mendadak, Tony agak bergidik melihat perubahan ekspresi anak itu yang begitu cepat dan ketara. Seperti... ada yang salah.

"Tapi Mr. Stark, aku benar-benar berharap bisa bekerja disini. Ini adalah impianku sejak lama. Aku berjanji aku akan bertanggung jawab. Lagipula, aku tidak sebodoh itu jika aku harus mengakuinya." Tony tidak ingin memercayainya. Tetapi kata-katanya juga tidak meragukan. Lagipula, apa salahnya menerima anak dibawah umur untuk bekerja di tempat itu jika dia sudah berjanji?

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang