A/N: First of all, aku mau bilang kalau part ini mengandung unsur Anxiety, Autism, dan Panic Attack. Aku kasih warn, biar yang mudah ke triggered bisa get the hell out of here.
Aku pada dasarnya gak begitu tahu orang Autism kayak gimana, jadi anggap aja ini Autism versi aku.
I'm very sorry kalau mungkin caraku mendeskripsikan Autism salah, atau mungkin overdramatic, atau mungkin menghina mereka. No! I love them. Aku punya beberapa temen yang Autism, dan aku benar-benar menghargai mereka. Kakak aku juga pernah Autism but he's recover :). Walau aku berada dilingkungan dengan orang-orang yang Autism, tetap aja, aku gak ngerti seperti apa orang Autism itu, karena mereka beda-beda.
So yeah, enjoy...
~~~
"Tell me Parker, kenapa kau melakukan itu?" Tidak ada jawaban. Saat ini Peter sedang berada di ruang Kepala Sekolah dengan ayahnya, Tony Stark. Tony datang secepat mungkin setelah dirinya mendapat laporan bahwa Peter baru saja memukul seorang siswa disekolah sampai-sampai harus dibawa ke Rumah Sakit. Tony disana, juga ingin melindungi Peter agar dia tidak melakukan hal yang membuatnya semakin menjadi-jadi.
"Peter, it's okay. Tell him." Hanya itulah yang dapat dilakukan Tony agar Peter mau menjawab dan mengatakan semuanya pada Kepala Sekolahnya dan juga Guru Pendampingnya. Wajah Peter semakin masam melihat mereka seakan-akan ingin merobek wajah itu. "Mungkin Peter sedang tidak ingin diganggu." Jawab Tony sambil mengelus rambut anaknya itu.
"Tapi jelas ini perbuatan yang buruk. Kami paham kondisi Peter, tetapi jika ini terus terjadi anak-anak lain bisa dalam bahaya. Dia adalah ancaman." Ucap Kepala Sekolah. Wajah Tony mengeras mendengar itu. Tidak ada yang boleh mengatakan hal yang buruk mengenai anaknya ini.
"Peter bukanlah ancaman jika kalian bisa mengendalikan murid kalian. Mungkin saja anak-anak itu yang mengganggunya. Peter tidak akan pernah menyakiti seseorang jika tidak dipancing. Kalian juga begitu kan? Peter tetaplah manusia, jangan lupa itu." Omel Tony pada Kepala Sekolah itu, lalu meninggalkan mereka yang hanya bisa mematung. Peter ikut dengan Tony dan pulang lebih awal sebelum diijinkan. Well, he's Tony Stark.
Peter dituntun menuju mobilnya dan membukakan pintunya tepat disamping Tony. Disana sudah terdapat boneka berang-berang kesayangan Peter yang selalu Peter peluk saat berada di perjalanan menggunakan mobil. Peter memiliki trauma akan mobil. Dan satu-satunya cara untuk mengendalikan trauma itu adalah dengan memeluk boneka itu dan bermain dengannya, walau usianya sudah 15 tahun.
"So Peter, apa yang terjadi?" Pete tidak menaruh perhatiannya pada Tony. Tony paham lalu memutuskan untuk tidak bertanya lagi. Hanya, fokus pada jalanan.
Tony sesekali mengintip kearah Peter, melihat apa yang sedang putranya lakukan. Dia disana hanya duduk sambil memeluk boneka itu erat-erat. Sesekali ia menceritakan beberapa hal pada benda mati itu, membuat hati Tony merasa terkikis.
Harusnya Peter tidak seperti itu. Harusnya Peter tumbuh seperti anak-anak lain pada umumnya. Sayangnya itu semua terjadi karena ulah HYDRA. Dengan kejamnya dan tanpa hatinya, mereka menculik Peter yang baru berusia 4 tahun untuk menjadi salah satu percobaan mereka.
Apapun yang Tony dan yang lainnya lakukan tidak berhasil. Mereka selalu berakhir dengan Peter yang tidak ada ditangan mereka. Sudah bertahun-tahun mereka mencari Peter, tetapi tidak ada hasil yang meyakinkan. Tony bahkan sudah sangat frustasi dengan keadaan saat itu. Dia berpikir akan mengakhiri hidupnya jika dia tidak bertemu dengan Peter sesegera mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Fanfiction[BAHASA INDONESIA] (HIATUS) Kumpulan Avengers AU. - More of Peter Parker - STONY - and Irondad Story that will be forever. Semoga longlast sampai 2 tahun, dan semoga kalian suka tiap partnya. Jangan lupa untuk tetap setia dan tetap mau menunggu kela...