Eccedentesiast

How do I Tell You (2)

"Hey everyone," Pemandangan yang familiar untuk nya dan semua orang. Kalian kenal dia? Yaps... dia Spider-Man. Pahlawan Queens yang sangat dihormati di lingkungan itu. Walau Spider-Man yang mereka lihat saat ini, lebih seperti orang lain. Kostumnya sedikit sobek dan banyak luka dan darah di sekitar tubuhnya. Kostumnya juga agak kotor akibat ledakan atau sesuatu.

"Hey Spider-Man! Akulah musuh mu!" Tantang seseorang yang berada di dalam kostum robot badak itu. Peter kemudian melakukan back flip dan mendarat tepat di hadapan robot itu. Dia memberikan postur sombongnya, dan menunggu badak liar itu untuk bergerak.

"Hey, setidaknya berikan etika mu dude. Hargailah Mr. Rogers yang sedang melangsungkan acara pernikahannya di dalam sana." Ucap Peter lewat pengeras suara yang diberikan polisi padanya. Polisi bahkan menyerahkan semuanya pada Peter.

"Untuk apa?! Itu bukan pernikahan ku!" Teriak pria itu.

"Okay, so it's kinda my bad. Huftt.... there's no place like home..." Peter pun membuang pengeras suara itu dalam maksud memberikannya kembali pada polisi itu. Dia pun membunyikan tulang lehernya dan bersiap untuk melawan robot itu. Hand, by hand. Robot badak itu atau yang dikenal sebagai Rhino, mulai mempersiapkan kuda-kudanya lalu berlari menuju arah dimana Spider-Man berada. Tentu saja, Spider-Man tidak akan tinggal diam. Dia mengambil salah satu tutup selokan yang dia tautkan dengan jaringnya, lalu menggunakannya sebagai senjata untuk melawan Rhino.

.
.
.

"Lihatlah, Man of Spider melawan robot badak itu sendiri. Apa kita perlu membantunya?" Tanya Thor yang ragu dan merasa bersalah jika hanya memerhatikan itu. Jika kalian bertanya kenapa Peter melawan robot itu sendirian, karena Peter tidak diundang oleh Steve. Alasannya, karena Steve belum begitu mengenal Peter. Apalagi, baginya Peter sangat mengganggu (walau Tony menolak hal itu).

"Tentu kita akan melakukannya. Itulah yang akan aku lakukan." Tony sudah siap dengan repulsornya dan sedang memanggil Iron-Suit nya. Thor siap dengan Mjolnir nya, dan Natasha siap dengan senjatanya. Sedangkan yang lainnya? Ya, mereka kurang persiapan. Tony mengenakan Iron-Suit nya yang sudah sampai, lalu mulai mendekatkan dirinya pada Rhino.

"Hang on kid, I'll be back up." Ucap Iron-Man yang sudah mulai terbang mendekat kearah  Rhino. Peter sudah terlihat sangat buruk. Sepertinya lukanya sudah banyak. Peter mulai menjauh dari Rhino dan masuk ke dalam gereja sebagai tamu gelap.

"Now back of DoRhino!" (You get that?) Ucap Tony dalam maksud mengejek. Seperti biasa.

"Pergilah Stark! There's no place to you." Rhino berkata dengan sinis. Well, Tony tidak begitu mendengarkannya. Hanya Tony yang boleh mengejek orang lain, sedangkan yang lain tidak. Tony langsung menembakkan repulsor nya kepada robot itu, tetapi dia terlalu kuat.

.
.
.

"Huft... sup' guys!" Itu kata-kata terakhirnya saat dia masuk ke dalam gereja dan akhirnya pingsan di depan pintu. Wanda yang berada tepat di depan Peter terkejut dan langsung menidurkannya ke salah satu kursi gereja dengan kekuatan Telekinesis-nya.

"Baiklah, aku rasa ini waktu yang tepat untuk Hulk Smash." Baiklah, Bruce akan berubah menjadi hijau sekarang. Dia berlari keluar dengan langkah yang sedikit tertatih-tatih dan dalam beberapa menit, dia berubah menjadi hijau, berotot, dan... sedikit menyeramkan.

"I liked to introduced you, with the Hulk." Ucap Iron-Man dengan sarkasnya, dan langsung memperkenal kan Rhino dengan tinju dari Hulk. Rhino terlempar jauh dan terpental menuju salah satu bangunan. Well, bukan Hulk namanya jika dia meninggalkan penjahat begitu saja. Dia pastikan penjahat itu sudah tidak berdaya. Jadi, dia datang menghampiri Rhino dan langsung membenturkannya pada jalanan (seperti yang Hulk lakukan pada Loki di 'The Avangers'. Got it?). Setelah dia merasa cukup melumpuhkan penjahat lemah berbentuk badak itu, dia mengakhirinya. Dia meninggalkan penjahat itu dalam keadaan Shock. Cukup mudah bagi polisi untuk membawanya jika seperti itu.