Baby Avengers

1.5K 100 15
                                    

A/N: Jujur aku mulai kekurangan ide untuk solo Peter Parker. Kalian bisa lihat dari penggunaan kalimat ku yang mulai singkat.

Jujur aja, sebenarnya cerita ku bagus gak sih? Dari pemilihan kalimat, atau yang lainnya? Aku ngerasa kurang soalnya.

Ini bukan cerita pertama ku sih, karena pada dasarnya ini 2nd account.

Apapun itu, semoga kalian selalu suka ceritaku tiap partnya. Karena aku rasanya gak ingin ini berakhir.

~~~

Hari ini Peter merasa sedang malas. Tidak ada pekerjaan rumah, liburan musim panas, tidak ada kejahatan belakangan ini, dan lain sebagainya. Dia hanya berbaring diatas tempat tidurnya sambil melihat langit-langit kamarnya. Matanya sedikit sayu-sayu mengantuk tetapi dia tidak ingin tidur. Dia hanya bosan, tidak kelelahan. Daripada terasa semakin masuk ke dalam rasa kantuknya, dia memilih untuk bertemu dengan para Avengers lainnya. Dia keluar dari kamarnya. Di dalam ekspetasinya, dia akan langsung melihat keramaian yang berhasil dibuat oleh paman atau bibinya, tetapi anehnya, tidak ada siapa-siapa di luar. Apa mereka ada misi mendadak? Peter langsung memeriksa beberapa ruangan yang mungkin mereka masuki, seperti medbay, ruang pelatihan Avengers, kamar mereka masing-masing, dan masih banyak ruangan lagi. Tetapi mereka tidak ada.

Saat dia sedang asik mencari, tiba-tiba elevator berbunyi. Ia pikir itu adalah para Avengers, tetapi yang ia lihat hanyalah Bucky yang baru saja memotong rambutnya. Ditambah lagi dengan hoodie hitamnya yang membuatnya terlihat goddamn hot.

"Wow, Paman Bucky? Itu kau? Kau terlihat menarik." Bucky hanya tersenyum lalu mengacak rambut Peter membuat Peter tertawa.

"Apa yang kau lakukan? Dimana yang lain?" Tanya Bucky. Peter hanya mengangkat bahunya pertanda tak tahu.

"Aku juga tidak tahu Paman Bucky. Daritadi aku hanya menghabiskan waktuku dikamar, dan saat aku keluar untuk mencari mereka, mereka sudah tidak ada." Jawab Peter yang hanya diberi anggukan paham oleh Bucky. Tiba-tiba saja, mereka mendengar suara ribut-ribut dari arah lab. Mereka langsung berlari dan masuk kedalam lab Tony. Untung saja Peter mengetahui kode labnya. Mengingat Peter juga sering menghabiskan waktunya di lab milik Tony Stark itu. Saat mereka sudah didalam, betapa terkejutnya mereka saat melihat bayi-bayi yang ada disana. Sekitar 7 bayi disana. Baiklah, ini berbahaya.

"Siapa bayi-bayi ini?" Tanya Peter panik.

"Entahlah, tapi kita harus membawanya keluar sebelum mereka terbunuh zat-zat kimia di sini." Ucapnya sambil membawa bayi-bayi itu ke kamar Peter yang setidaknya lebih aman. Jika dibawa ke ruang santai, mereka akan merangkak kemana-mana, dan itu akan merepotkan. Dengan kekuatannya, Peter bisa mengangkat 4 bayi itu di dirinya, sedangkan Bucky membawa 2.

"Siapa mereka JARVIS?" tanya Peter pada AI milik Tony Stark itu.

"Mr. Stark tidak sengaja membuat alat perubah wujud (fix, ngasal). Secara tidak sengaja mereka berubah menjadi bayi." Baiklah, sekarang Peter mengerti. Bayi dengan mata coklat keemasan dan rambut coklat sedikit blonde itu adalah ayahnya. Sedangkan bayi dengan warna rambut full blonde dengan mata biru kehijauan itu adalah papanya.  Bucky juga sepertinya mulai bisa membedakan mereka. Dan anehnya, sifat mereka tidak ada bedanya. Steve terlihat sedikit pendiam dengan Wanda, Tony selalu menepuk wajah yang lainnya, Natasha dan Clint saling mengganggu, Bruce hanya duduk diam seperti Steve dan Wanda, sedangkan Sam sangat manja pada Bucky.

"Lalu, bagaimana cara kita bisa mengembalikan mereka?" Tanya Peter pada JARVIS.

"Kalau kau bisa memperbaiki mesinnya, kau bisa mengembalikan mereka jadi manusia dewasa lagi." Jawab JARVIS.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang