I Will Protect Him. No Matter What

1K 46 4
                                    

《Capapa》

A/N: Okay, aku lagi obsessed sama Capapa karena aku lagi suka sama serial 'Defending Jacob'. Maybe you know.

Sayangnya... aku gak tahu nontonnya dimana :( ada novelnya di online store, tapi... gimana ya :(( enakan ngikutin acaranya gak sih? Apalagi final serial 1 nya sangat *POOF*. Dan lagi, aku lagi baca novel 'The Wishper Man' yang ada father-son relationship nya yang super cute. So that's why I love Capapa for now.

So enjoy!

~~~

"Steve..." Steve berjalan mendekati wanita yang saat ini tengah terkapar diatas ranjang Rumah Sakit tak berdaya. Rambut blonde kecokelatannya terlihat sangat cantik baginya. Apalagi mata cokelatnya yang sangat cantik. Sayangnya, mata itu sudah tidak menunjukkan sinar kehidupan lagi. Terlihat sayu, dan sangat lemah. Steve memegang tangan wanita itu dengan lembut, Sharon Carter. Istrinya.

"Ada apa?" Suaranya sangat gentle dan penuh dengan keputusasaan. Ia tak bisa melihat orang yang ia cintai terluka seperti ini. Sharon terlihat sangat lemah dan sudah siap untuk menyerah.

"Tolong jaga Peter, Steve. He needs you." Air matanya tak bisa terbendung lagi. Steve menangis sambil terus memegangi tangan Sharon dengan erat. Ia mengecup perlahan lalu menggelengkan kepalanya.

"Dia juga membutuhkan mu. Please don't go. Kita akan membesarkannya bersama." Sharon tersenyum dengan lembutnya lalu mengusapkan tangan lemahnya pada kedua pipi Steve.

"I can't. Kau adalah ayah yang baik. He need someone like you to grow up with." Rasanya seperti kemarin mereka menyambut kelahiran Peter kedunia ini. Tak disangka, waktu berjalan terlalu cepat hingga membawa petaka bagi mereka. Peter hanyalah seorang anak berumur 3 tahun, dan dia harus mengalami banyak hal diumurnya. Ibunya meninggalkannya dan kini, ia harus bertahan antara hidup atau mati.

Sharon Carter telah dicuci otaknya oleh HYDRA, mengubahnya menjadi orang yang jahat. Salah satu kelemahan Steve adalah: ia tak bisa melawannya. Steve tidak bisa menyakiti orang yang ia sayangi. Walau mungkin otaknya adalah HYDRA, tetapi tubuhnya tetap Sharon. Para Avengers pun melawan pasukan HYDRA itu, dengan atau tanpa Steve. Sayangnya, pasukan HYDRA + Sharon terlalu kuat. Apalagi tanpa bantuan Steve. Mereka sudah merencanakannya dengan matang hingga mereka jamin, mereka sulit dikalahkan.

Tepat pada saat itulah, Sharon mengambil salah satu kelemahan Steve dan para Avengers lainnya, yaitu... Peter-Rogers. Putra satu-satunya dari Steve dan Sharon. Dengan wajah yang bingung, Peter berada di dalam satu mobil yang sama dengan ibunya. Sharon menyetir sedangkan Peter duduk di kursi penumpang di sebelah Sharon.

"Ibu, kita akan pergi kemana?" Tanya Peter dengan suara melengking khas anak-anaknya. Tak ada jawaban. Hanya ada tatapan dingin dari Sharon yang terus menatap jalanan. Dia terus mengendarai mobil di jalanan sepi itu dengan semakin cepat. Peter agak ngeri melihatnya. Ia merasa sudah banyam bangunan dan pohon yang mereka lewati. "Ibu.." Peter kembali memanggilnya dengan penuh ketakutan pada suaranya yang lirih dan lemah. Sharon masih tidak membalas dan semakin mengencangkan laju kendaraannya.

"Hail HYDRA." Sesuatu yang terdengar lebih seperti bisikan bagi Peter. Ia tidak bisa mendengar apa yang ibunya katakan.

"Apa itu tadi?" Tanya nya yang sama sekali tidak bisa mendengar dengan jelas ucapan ibunya.

"HAIL HYDRA!" Teriak Sharon dengan kencang lalu sengaja membelokkan mobilnya kearah salah satu bangunan lama yang sudah tidak ditempati. Mobil mereka berada dalam keadaan hancur serta darah yang menyeruak disekitar mereka. Dan setelah itu, yang Peter ingat hanyalah kegelapan. Tak ada lagi.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang