Jealousy

675 19 1
                                    

《Random Ship》

A/N: Akhirnya update :) Maaf banget, semakin libur semakin sibuk. Aku sendiri pun gak tau. Anyway... cerita kali ini agak beda ya... sebenarnya agak diluar digunaan, pas aku udah selesai tulis langsung kayak 'rencana awal mah gak begini'. Tapi apa boleh buat ya, justru karena beda, aku ngerasa ini cukup bagus ya...

Enjoy...

~~~

Rasanya aneh. Jujur, menjadi sendiri dan tidak dicintai seperti ini bukanlah tujuan awalnya. Dia memang tidak terlalu desperate of love, tetapi itu yang ia rasakan sekarang. Ketika orang lain mulai mendapatkan cintanya sendiri, disinilah dia, Wanda- seorang diri. Dia ingin merasakan rasanya dicintai oleh orang yang ia cintai. Dia selalu mendengar cerita tentang pria gay yang mendadak menjadi straight atau bisexual karena seorang wanita. Atau mungkin pria bisexual yang memilih wanita karena wanita itu menarik perhatiannya. Tetapi lihatlah keadaannya sekarang. Bahkan bisexual!Steve dan Bucky tidak memihak padanya. Memang, Wanda tidak bisa menyalahkan mereka tetapi, tidak bisakah mereka melihat Wanda yang sangat mencintai mereka? Kenapa harus sesulit ini?

Kadang ia berusaha bersikap suportive; mencoba untuk menerima keadaan dan menemani mereka seperti layaknya mereka yang seharusnya. Tetapi ada masa juga di mana ia merasa kesepian dan kesal akan keadaannya. Dia akan berlari ke kamarnya dan menangis di sana sambil memikirkan skenario-skenario yang akan terjadi jika dia menikah dengan Steve atau mungkin Bucky. Walau itu salah, dia tetap tidak bisa mengendalikan pikirannya. Dia ingin hal itu menjadi kenyataan, mengingat betapa baiknya dirinya pada mereka. Tetapi apalah daya, keberuntungan tidak berpihak padanya. Wanda yang malang, harus menerima takdirnya untuk menyendiri sampai kapanpun itu. Bruce dengan Natasha, Steve dengan Tony, Sam dengan Bucky, Thor dengan Jane, dan... ah... jangan masukkan Loki. Wanda tidak mengenal orang itu terlalu dalam. Lagi pula, dia tidak perlu tahu siapa kekasih Loki. Atau mungkin dia Aromatic dan Asexual? Kita tidak akan tahu.

Yang jelas, Wanda tidak menyukai keadaannya sekarang. Dan hal itu membuatnya frustasi. Ketika ia tengah menyedihkan dirinya sendiri di kamar, dia benar-benar tidak tahu bahwa Bucky melihat semua itu. Dia melihat air mata yang jatuh perlahan dari pipi Wanda dan menetes- membasahi bantal. Bucky jadi merasa kasihan melihatnya. Sangat tidak seperti Wanda yang Bucky kenal. Wanda yang Bucky tahu adalah orang yang ceria, sarkastik, dan powerful. Dia tidak akan ambruk seperti ini dan menangis di atas tempat tidurnya sendiri. Hell, bahkan tidak ada orang yang tahu bahwa ia menangis. Hal itu membuat hati Bucky seakan-akan teremas. Seakan-akan bahwa semua ini adalah salahnya.

Maka dari itu, Bucky berinisiatif untuk mengatakan hal ini kepada para anggota Avengers. Memang, mereka terlihat seperti tidak berkualifikasi untuk menangani hal ini. Tetapi apa yang bisa Bucky lakukan? Duduk diam sambil menyimpan bahwa Wanda sedang bersedih? Hell To The No. Bucky akan melakukan apapun untuk membuat Wanda tersenyum lagi. Mungkin para Avengers bukan orang yang bisa dibilang 100% romantis dan hebat dalam hal seperti ini. Tetapi Avengers seharusnya menyelamatkan orang-orang kan? Maka seharusnya mereka bisa membantu Wanda.

"Princess cry."

"Who?" Tanya Steve sambil menyodorkan tubuhnya sedikit kedepan ketika ia merasa bahwa ia salah dengar. Tentu saja, tidak ada yang tahu siapa orang yang Bucky sebut 'princess' itu. Tiba-tiba Natasha memukul lengan Steve sedikit seakan-akan omongan Steve tadi salah.

"It's Sam." Jawab Natasha yang diberikan gelengan oleh Bucky.

"Bukan. Wanda. Kemarin, aku tidak sengaja melihatnya menangis di kamarnya. Maksudku, itu sangat tidak terlihat seperti dirinya. Wanda yang aku tahu sangat... ceria dan murah senyum. Ya, walau dia sarkastik dan sassy beberapa kali. Tetapi coba kalian bayangkan. 'Wanda', si 'Scarlett Witch' itu menangis! Damn. Tadi pagi, ketika dia keluar dari Avengers Compound, aku masuk ke kamarnya dan menggeledah kamarnya. Aku mencari sumber kesedihannya itu agar aku bisa membunuh orang yang membuatnya menangis-"

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang