There's Been No One Like Him Anywhere

553 19 1
                                    

《Random Ship》

A/N: Okay! I kinda a bit addicted with this one. Les Misèrables. Jadi tolong maafkan aku jika ini berbeda karena terinspirasi dari lagu ini. Dan aku benar-benar kecanduan dengar lagu ini. Well, I'm not completely blind Marvel fans yang gak melihat dunia luar dan film-film lain yang masih nyaman untuk di tonton diluar konteks Marvel. I enjoy many films. And goddamn hell, aku jadi ingin masuk dunia Teather.

But yeah, enjoy this whole level of cringe!

~~~

In my life
She has burst like the music of angels
The light of the sun

Selama hidupnya, ia tidak pernah merasa se-bahagia ini. Rasanya seperti hidupnya berputar drastis dan dirinya tidak mengerti kenapa. Semuanya mendadak berhenti ketika ia bertemu dengan wanita itu untuk pertama kalinya. Tetapi ia tak tahu kenapa. Wajahnya terngiang-ngiang di dalam pikirannya, membuat senyuman nya merekah indah bagai bunga mekar di musim semi. Keindahan yang dipancarkan di wajah wanita berambut kemerahan yang ia temui waktu itu benar-benar merubah hidupnya. Ia berharap dirinya bisa bertemu lagi dengan wanita itu. Sayangnya, takdir tidak begitu mengizinkan mereka. Hidupnya berlalu dengan kesepian dan rasa penasaran yang terus menghantui nya akan siapa wanita itu. Ia mengenalnya, ya, namanya, wajahnya, semuanya. Tetapi tidak ada lompatan yang jelas akan hubungan mereka kecuali rekan pada saat itu.

Mata biru bersurai hijau itu hanya menatap pada sketch book nya yang jelas-jelas tengah menggambar wajah wanita yang menghantui pikirannya selama ini. Senyumannya yang ia ingat, tatapan mematikannya, semua yang dimiliki wanita itu sangatlah sempurna. Sifatnya, sikapnya, sangatlah indah dan merupakan tipe dari pria itu. Apa wanita itu bahkan akan mengingatnya ketika mereka bertemu lagi? Tapi dimana dia?

And my life seems to stop
As if something is over
And something has scarcely begun.

Tanpa ia sadari, dari belakang, ia merasakan sebuah pelukan lembut. Tangan yang mengikari bahu nya sangatlah familiar baginya. Tangan yang biasa mengeluarkan cahaya merah khas nya dan bisa dibilang, milik teman dekatnya. Sahabatnya jika dibilang. Pria itu membalikkan tubuhnya dan menatap wanita yang sedang tersenyum itu di hadapannya. Sahabatnya Wanda. Rambut orange nya yang terurai panjang seperti biasa benar-benar terlihat cantik padanya. Mereka berteman dekat dan bertemu pada penyerangan terakhir di Sokovia. Setelah menyelamatkan hidupnya, Wanda sangatlah bersyukur bisa bertemu sahabatnya ini, Steve.

"What are you doing?" Tanya Wanda sambil menggerakkan tangannya pada pipi Steve. Steve hanya membalasnya dengan senyuman tersipu itu. Mereka sangat dekat, hingga mereka tidak memikirkan hubungan seperti apa yang mereka jalani. Mereka tak keberatan jika mereka harus berpelukan atau mungkin sampai mencium pipinya. Merek hanya menganggapnya sebagai hubungan persahabatan yang legal di negara mereka. Mata Wanda seketika bergerak pada meja kerja Steve. Ia bisa melihat sebuah sketch book yang biasa Steve pakai untuk menggambar. Di sana, tergambar wajah seorang wanita yang sering menghantui pikiran Steve. Cerita tengah malam yang biasa ia bicarakan kepada Wanda tanpa rasa bersalah sedikit pun. "Oh, dia. Kau sudah menemukannya?" Steve menggeleng sedih. Ia masih belum menemukan siapa wanita itu. Steve tidak bisa melakukan apapun selain memeluk Wanda erat dan membenamkan kepalanya pada bahu Wanda. "Huft... it's okay. Actually... aku ingin memberitahu mu sesuatu."

Eponine
You're the friend who has brought me here
Thanks to you

Steve mengangkat kepalanya, membuat mata biru nya menatap mata Wanda dengan lekat. Matanya membawa harapan yang Steve bayangkan akan Wanda katakan. Ia harap Wanda tidak bercanda karena ia tidak suka dipermainkan seperti ini disaat seperti ini.

EccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang