KETAKUTAN

196 19 0
                                    

Happy reading all 💐

Seperti seorang anak yang merasa nyaman dan tenang dalam dekapan ibunya, Regha kini juga sudah merasa lebih baik.

" kau ingin kutunjukkan sesuatu yang luar biasa," ucap Riana tiba-tiba ketika merasa jika kondisi Regha sudah lebih baik sekarang.

" Apa yang bisa dilakukan disaat disekeliling kita hanya ada kegelapan saja," masih memeluk Riana sangat erat.

" ternyata meski sedang ketakutan pun kau itu masih sangat menyebalkan yah,"

Riana menuntun Regha menuju kebalkon kamar mereka.

" Ayo masuk saja dan tunggu didalam, untuk apa kau membawaku kemari," ingin masuk lagi kedalam.

" Ehh tunggu sebentar, kemari dan lihatlah ini," menunjukkan langit malam yang dipenuhi oleh bintang.

Regha melihat takjub kearah pemandangan malam yang dia lihat sekarang.

" Kau lihat disaat kegelapanpun masih ada sebuah keindahan yang dapat kita lihat," lirih Riana.

Regha tidak pernah menyangka jika ternyata didalam sebuah kegelapan terdapat sebuah keindahan yang luar biasa, langit gelap yang bertabur dengan ribuan bintang, sinar rembulan yang redup namun dapat dengan jelas memperlihatkan wajah gadis yang ada didekatnya itu.

" Jadi kau takut gelap yah," ucap Riana lagi sambil terus memandangi bintang-bintang.

" Kenapa kau menganggap ku aneh lagi," ucapnya ketus.

Riana menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan perkataan Regha barusan.

" Tidak aneh sama sekali, karena aku juga memiliki sebuah ketakutan yang sama sepertimu. Aku takut jika berada didalam sebuah lift. Dan menurutku semua orang pasti memiliki sebuah ketakutan mereka tersendiri, dan ketakutan itu bisa disebabkan oleh suatu peristiwa yang kurang menyenangkan,"

" Kau takut menaiki lift," ucap Regha menatap Riana.

" Emhh tapi itu dulu, sekarang aku sudah merasa lebih baik, karena kau terus saja memaksaku untuk menggunakan benda itu," menjawab namun tidak menatap kearah lawan bicaranya.

Riana tidak menyadari jika Regha sekarang sedang terus menatapnya lekat.

" Tapi sekarang aku yakin jika trauma bisa disembuhkan, rasa takut pasti bisa dihilangkan. Dan aku yakin juga jika suatu hari nanti akan ada seseorang yang menarikmu keluar dari ketakutan itu, akan ada seseorang yang akan menarikmu dari dalam kegelapan," menatap Regha.

Sesaat Regha terpanah melihat wajah Riana. Wajah gadis itu disinari cahaya redup dari rembulan dan juga rambutnya diterbangkan oleh angin malam yang bertiup sepoi-sepoi.

Riana kembali menatap bintang-bintang itu, matanya seakan berbinar ketika melihat bintang dilangit malam itu.

" Kau tau aku sangat suka melihat langit malam, ada keindahan bercampur dengan ketenangan disana. Selain itu juga ada harapan yang tersimpan pada setiap bintang. Lihatlah bukankah sangat indah," menunjuk kesebuah bintang yang sangat terang.

" Emhh sangat indah," hanya fokus menatap wajah Riana.

" Ehh lihat bintang-bintang itu, bukanlah mereka berbentuk seperti seekor kucing kecil," kembali tersenyum.

Riana sama sekali tidak menyadari jika tatapan Regha sejak tadi hanya berfokus kepada dirinya saja.

Tidak lamapun listrik kembali menyala.

" Ehh sudah nyala, ayo kita masuk diluar sini sangatlah dingin," mengajak Regha masuk.

Regha baru menyadari jika ternyata Riana hanya memakai piayama tipis dan juga kakinya tidak beralas.
Itu sudah pasti sangatlah dingin, bahkan Riana terlihat sesekali menghentakkan kakinya perlahan untuk mengurangi rasa dingin.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang