BAIKAN

123 11 0
                                    

Happy reading all💐💐

Regha membuka matanya lebih dulu, dia tersenyum karena melihat Riana yang tidur tepat disampingnya.

" Maaf tapi hanya ini saja yang bisa aku lakukan sebagai upaya terakhirku untuk mengikatmu tetap berada di sisiku," mengecup kening Riana sebentar.

***
Riana membuka matanya perlahan, melihat sosok Regha yang masih tertidur sambil memeluk tubuhnya erat.

Riana menarik nafasnya dalam, kemudian segera masuk kedalam kamar mandi.

Disaat Riana sedang asik memilih pakaian untuk ia kenakan, sepasang tangan kekar memeluknya dari belakang. Siapa lagi jika bukan Regha.

" Apakah kau marah kepadaku lagi karena kejadian semalam," bisik Regha sambil menenggelamkan wajahnya di cekukan leher istrinya.

" Apa yang kau lakukan menjauhlah, aku harus pergi,"

" Pergi, kau ingin pergi kemana hah," dengan segera membalik tubuh Riana menghadapnya.

" Aku hanya akan bertemu dengan mama, hari ini juga Vivi akan kembali dari rumah paman dan bibik jadi aku harus menjemputnya," memberitahu Regha tujuannya.

" Kau tidak akan pergi meninggalkanku kan, kau tidak akan melakukan hal itu bukan," menatap mata Riana lagi.

" Selama kau masih mengikatku dalam hubungan kontrak itu, aku tidak akan bisa pergi kemanapun bukannya, itu perjanjian awalnya jadi aku harus tau diri juga bukan," melangkah masuk lagi kedalam kamar mandi meninggalkan Regha yang masih diam seribu bahasa.

" Apakah dia benar-benar ingin mengakhiri ini," gumam Regha pelan.

***
Riana berjalan berdampingan dengan mama mertuanya, mereka terlihat asik mengobrol hal ringan.

" Riana bagaimana jika kita beli semua ini untuk adikmu, dia akan tinggal bersama dengan mama dan papa saja agar tidak mengganggumu dan juga Regha,"

" Mah, Riana rasa kita harus menghentikan ini semua. Bagaimana jika Regha semakin tertekan nantinya," ucap Riana.

" Berikan sedikit lagi waktu sayang, buat dia menyesal hingga dia tidak akan berani melakukan hal bodoh tu lagi," masih sibuk memilih pakaian yang akan diberikan untuk Vivi.

" Tapi semua ini juga kesalahan orang tuan Riana mah, Regha hanya menyampaikan kebenaran dan memberikan apa yang memang pantas didapat oleh mereka," jelas Riana.

" Riana sayang, mama tau kamu pasti capek kan bersandiwara terus dan bersikap dingin kepada Regha. Tapi ini semua demi kebaikan anak itu juga, dia terlalu keras kepala dan mementingkan egonya sendiri jadi kita lihat sampai kapan dia bisa bertahan,"

Riana sebenarnya sudah memaafkan Regha sejak lama, dia salah karena menganggap Regha sangat kejam, tanpa mempertimbangkan bahwa keputusan yang diambil oleh Regha itu juga demi kebaikannya.

" Mah Vivi akan tinggal bersama dengan ayah dan ibu saja, mereka sudah menyesali segala perbuatan mereka. Jadi Riana rasa kini saatnya Vivi mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya,"

" Kamu yakin sayang, bagaimana jika mereka melakukan sesuatu lagi kepada Vivi nantinya, biar Vivi mama saja yang merawatnya,"

" Mah, Vivi selalu ingin mendapatkan perhatian dari kedua orang tuanya, jadi kita lihat saja dulu bagaimana ayah dan ibu menyesali semua perbuatan mereka,"

" Kamu memang gadis baik, jika mama jadi kamu belum tentu mama mau memaafkan mereka ataupun Regha yang sudah melakukan hal itu," mengusap kepala gadis yang belakangan ini sudah seperti putrinya sendiri.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang