SELLY DAN JENIE PART 1

57 3 0
                                    

Selly ingin kembali kekediaman Regha, tapi sebuah pesan dari asisten mengharuskannya memutar arah kerumah Utama. Itu artinya Selly harus pergi jauh lagi sekarang.

Asisten Sam menugaskan gadis untuk mengawasi setiap pergerakan yang dilakukan oleh Jenie, Dan soal mengurus Riana asisten Sam akan turun tangan langsung juga, lagi pula Regha masih mengurung Riana didalam kamarnya.

" Nak Selly, ada apa kau kemari," nenek Regha keluar bersama beberapa pelayan guna menyambut kedatangan Selly kesana.

" nyonya nenek bagaimana kabarmu," berkata dengan tutur kata sehalus mungkin.

" Aku sudah tua, jadi badanku sering sakit-sakitan sekarang," berjalan berdampingan dengan Selly.

" Nyonya nenek harus berumur panjang dan melihat cicit anda nanti," Yang dimaksudkan adalah anak dari Regha dan Riana.

" Tentu saja itu sudah pasti,"

Jenie yang mendengar percakapan itu, sangat kesal. Riana sedang hamil anak Regha, itu sangatlah mengusik dirinya saat ini.

" Aku tidak akan membiarkan anak itu lahir, lihat saja hanya aku yang akan memiliki adik tiri ku itu," Gumam Selly pelan, tidak ada seorangpun disekitarnya jadi dia aman untuk mengumpat.

Selly menemui mama Regha terlebih dahulu, wanita itu sibuk dengan kegiatannya didapur. Mengawasi persiapan makan malam.

"Nyonya besar, bagaimana kabar anda. Saya datang kesini menyampaikan salam dari tuan dan nona muda. Bahwa nona Riana sudah pulang dan baik-baik saja,"

Wanita berpenampilan elegan itu hanya tersenyum, ia sudah mendapatkan kabar jika Riana masuk rumah sakit dikarenakan meminum susu yang sudah kadaluarsa.Dan mendengar jika Riana dan janinnya baik-baik saja saat ini sudah bisa membuatnya kembali tenang.

" Beristirahatlah disini beberapa hari Selly, kau tampak sangat lelah sepertinya,"

Benar inilah tujuan Selly, alasan datang hanya untuk mengunjungin serta memberikan kabar jika Riana baik-baik saja hanya sebuah alasan agar ia bisa tinggal beberapa hari dan mengawasi pergerakan Jenie tanpa diketahui oleh siapapun disana apa lagi Jenie.

" Ibu apa yang kau lakukan didapur, sudah kubilang bukan untuk beristirahat," dan inilah si racun datang. Mencari perhatian dengan menyerang titik lemah setiap orang, sungguh sangat rendah sekali.

" Tidak masalah Jenie, kau bisa istirahat dikamarmu dan turunlah jika sudah waktunya makan malam nanti,"

Apakah wanita ini memang selalu diperlakukan spesial seperti ini, bukankah ia harusnya diberi pelajaranh sekarang. Lihat saja tatapan wajahnya yang menatap kearah Selly tidak suka.

Jika aku tidak diperintahkan untuk tidak bertindak gegabah mungkin aku sudah menghabisi wanita ini sekarang juga. Jerit Selly geram dalam hatinya.

***
Regha menatap dengan serius, perlahan ia menarik salah satu balok kecil penyangga permainan itu. Namun sayang tangannya yang jauh lebih besar menghancurkan menara itu seketika dan membuat permainan berakhir dengan kelelahannya.

" See, kau kalah lagi sayang, akui saja jika aku memang lebih hebat dari pada kau," Riana mengangkat main-main kedua alisnya, mengejek Regha yang sedang kesal karena sejak tadi tidak pernah berhasil.

Regha menyerah, kenapa ia harus ikut permainan bodoh dan tidak masuk akal ini. Akan lebih baik bermain dengan saham dari pada dengan tumpukan balok kayu kecil seperti ini.

Riana tertawa sangat kencang saat melihat wajah Regha yang sudah menahan kesal.
Gadis itu bahkan tidak bisa berhenti tertawa hingga ia merasakan denyutan di jantungnya.

Oke ia memang sudah berlebihan dalam tertawa, jadi rasanya sangat sesak dan kekurangan pasokan oksigen. Riana seketika diam, namun dirinya tidak membiarkan Regha tau jika jantungnya terasa sakit lagi. Jika Regha sampai tau kalau ia berhenti untuk mengonsumsi obat itu demi keamanan anak mereka entah apa yang akan dilakukan oleh Regha nantinya.

" Ehhh sayang temanku akan mengadakan pernikahannya dalam jangka waktu dekat ini, dia mengundang kita untuk datang. Apa kau bisa menemaniku," Riana mulai membuka topik baru setelah dirinya bisa menenangkan diri lagi.

" Tidak kau tidak boleh kemanapun sekarang," jawab Regha santay.

" Tapi sayang, ini sudah sangat lama aku impikan. Aku ingin datang keacara pernikahan temanku, kami juga sudah berjanji dulunya,"

" Kalau begitu batalkan saja Ina, kirimkan saja hadiah mahal contohnya seperti tiket bulan madu mobil terserah kau saja tapi untuk datang kepesta pernikahan itu tidak boleh,"

" Sayang.....," Riana memanjangkan nada bicaranya, mencoba merayu suaminya itu.

" Ina jika suami bilang tidak tuh dipatuhi,"

" Tapikan aku ingin memamerkan suamiku pada semua orang," Apa ini, gadis ini benar-benar sangat tau apa yang harus ia lakukan untuk mengubah pendirian tetap dari seorang Regha.

" Baiklah kita pergi, tapi pastikan jangan membuat ulah, jangan makan apapun disana. Jangan bicara dengan banyak orang terutama dengan para teman priamu, jangan..," ucapan Regha terpotong.

" Siap boss, makasih sayang," menempel di baju Regha.

Bilang saja iya saat ini, nanti kedepannya Regha akan mencari alasan agar mereka tidak bisa pergi dan tidak mengharuskan Riana keluar dari rumah, jika mereka pergi sudah pasti banyak pandangan yang mengarah pada istrinya itu dan Regha tidak akan rela. Tapi bukankah itu terbalik seharusnya Rianalah yang khawatir karena Regha sudah pasti akan menjadi pusat perhatian kemanapun pria itu melangkahkan kaki, yah beginilah jika punya suami ganteng.

Riana tanpa sadar tertidur dilengan Regha saat menonton, Reghapun dengan penuh kehati-hatian memindahkan istrinya itu keranjang mereka dan memandang wajah tenang Riana sebentar.

" Ahhhhhh aku sangat tersiksa sekarang, sampai kapan aku harus menahannya. Tidak Regha kau harus menjadi Daddy yang baik harus tahan gak boleh lepas kendali," menepuk pipinya pelan, ingin sekali rasanya bermanja seperti dulu lagi tapi kan Rianansedang hamil anaknya juga.

****
Selly turun untuk mengambil air didapur, namun perhatiannya teralihkan dengan Jenie yang sedang menghubungi sesorang dengan cara yang mencerugikan yaitu dengan bersembunyi-sembunyi.

" Iya singkirkan saja anaknya, jika bisa habisi beserta ibunya itu. Tapi jangan sampai Regha tau hal ini mengerti, buat hal ini tidak bisa diketahui oleh siapapun jika perlu manipulasikan bukti bahwa istri Regha meninggal karena penyakit jantungnya itu,"

Selly membuka matanya lebar, apakah wanita ini kini berencana untuk membunuh nona Riana. Tapi bukankah asisten Sam mengatakan jika mereka tidak akan menyakiti Nona namun apa ini apakah nona Jenie menghianati partnernya sekarang.


















Jangan lupa vote&comment yaa

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang