BULAN MADU PART 8

68 6 0
                                    

Riana duduk dipasir putih sambil melihat Regha dan asistennya tengah membahas sesuatu yang privasi. Pasalnya Riana dilarang mendekat apalagi mendengarkan pembicaraan kedua pria itu.

Setidaknya biarkan Riana pergi menikmati deburan ombak dipinggir pantai, sekedar untuk melepaskan rasa jenuh dan bosannya sekarang.

" Tuan muda sebaiknya anda kembali pada Nona muda sekarang, karena sepertinya moodnya benar-benar hancur. bulan madu kalian sudah beberapa hari dan semua yang direncanakan selalu saja kacau," jelas asisten Sam lagi.

Regha mengangguk setuju, bulan madu mereka memang tidak ada yang spesial sama sekali. Pasalnya semua yang direncanakan pasti kandas ditengah jalan.

" Ina," Riana mengangkat wajahnya dengan malas.

" Kau sudah selesai sayang," mencoba tetap tersenyum meski hatinya sedikit kesal.

" Besok kita akan pergi dari sini," duduk disamping Riana.

" Ohhh sudah selesai yah," menunduk kecewa.

" Aku memutuskan untuk memperpanjang bulan madu kita, tapi tidak untuk menghabiskan waktu dipulau ini saja. Aku akan membawamu berkeliling dunia," menyenderkan kepala Riana kebahunya, jika sedang romantis gini kan enak diliatnya bang Gha, Jan nyebelin kek biasanya dong.

" Tapi bukankah kau harus kembali bekerja,"

" Aku bos nya Ina, jadi terserah diriku saja,"

Riana mengangguk mengerti. Lalu memejamkan matanya, rasanya ingin tidur saja disaat hembusan angin menerpa wajahnya.

" Ina kau tidak ingin bermain air, aku mungkin akan memberikan pengecualian kali ini,"

Tidak ada jawaban dari wanitanya, dan semua sudah jika Riana tertidur dibahu Regha.

Tak terasa tiga jam sudah mereka tidak bergerak dari posisi itu, bahu Regha serasa mati rasa sekarang karena menopang kepala Riana. Pria itu bahkan tidak bergerak sedikitpun agar tidak menggangu istrinya.

" Ina kau sudah bangun," tanya Regha yang melihat Riana mengucek kedua matanya kasar.

" Apakah aku tertidur, maaf sayang aku tidak tahu kenapa aku bisa tertidur sekarang," menatap Regha yang kini melakukan peregangan otot.

" Otakmu kecil tapi kepalamu sangatlah berat, bahkan tanganku sampai mati rasa sekarang,"

cihhhh kenapa kau tidak membangunkanku saja tadi. Kenapa malah mengeluh sekarang dan malah menyalahkan ku.

" Tuan muda, nona Riana. Saya membawakan makan suang," asisten Sam bersama beberapa pelayan yang membawa nampan berisikan makanan menghampiri Riana dan Regha.

Regha hanya mengangguk lalu memberikan kode agar semuanya diletakkan saja lalu pergi lah yang jauh jangan mengganggu.

" Ina naiklah disini," perintah Regha yang menepuk pahanya untuk mendudukkan Riana dipangkuannya.

Riana sebenarnya ragu, pria ini tidak mungkin berbuat mesum disinikan.

" Aku tau kau berharap romantis-romantisan kan denganku jadi aku akan memberikanmu kehormatan untuk itu," menahan pinggang Riana agar tidak terjatuh dari pangkuannya.

Terimakasih atas kehormatan anda tuan, tapi lebih baik tidak dari pada aku malu sendiri nanti. Dalam hati menolak tapi tubuhnya kini sudah berada dipangkuan Regha.

" Kau lapar," ya iya lah Nanang Egha, udah tau masih aja nanya.

Regha mengambil rambut Riana, menyatukannya didalam genggaman lalu mulai mengikatnya dengan ikat rambut yang entah dia dapatkan dimana.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang