Regha membawa Riana paksa, menariknya kedalam kamar.
" Sayang kau kenapa sebenarnya. Acaranya bahkan belum selesai dan kau meninggalkan acara penting seperti itu," baru berani bicara, pasalnya didalam mobil tadi Regha masih tampak sangat kesal.
" Sudah kubilang jangan berani melirik pria lain disana bukan,"
****** kau Riana, kesalahan apa lagi yang kau buat disana tanpa kau sadari. Dasar mulut tidak tau diri, kenapa kau selalu membuatku terlibat kedalam masalah. Mengutuki kebodohannya.
" Sayang maafkan aku, dia adalah idolaku. Aku banyak terinspirasi oleh lagu-lagunya jadi tanpa sengaja aku memujinya tadi,"
" Berani sekali kau menyebutkan pria lain jika sedang berhadapan denganku hah,"
" Ti....tidak aku janji tidak akan mengulanginya lagi sungguh," mengangkat dua jarinya.
" Apa yang aku dapatkan sebagai kompensasi,"
" Aku akan menjadi gadis baik dan penurut," berucap dengan penuh semangat.
" Itu adalah kata yang kau ucapkan sebanyak 200 kali selama sebulan ini. Kau bahkan tidak meresapi makna sebenarnya dari kata-katamu itu," menjawab ketus.
" Sayang kau tau kan jika aku sangat bodoh, jadi apapun perintahmu aku akan berusaha semampuku," menggelantung manja di lengan Regha.
kenapa tingkahnya menjadi menggemaskan seperti ini, jika begini siapa yang akan tahan. Pekik Regha dalam hati.
" Berikan aku kompensasi yang sesuai dengan kemampuan terbatas serta otak minimmu itu," menunjuk kening Riana.
" Baiklah kau mau apa,"
" Sesuai perjanjian awal kita tadi pagi,"
" Perjanjian apa, rasanya aku tidak berjanji apapun,"
Belum sempat Riana menyelesaikan fikirannya Regha sudah membawanya kekasur.
Mati aku. Meneguk salivanya kasar.
***
Menghabiskan akhir pekan dengan bersantai adalah impian setiap orang, namun lain halnya dengan Riana, dia sejak pagi sudah disibukkan oleh para tamu yang datang tanpa diundang kerumahnya.
Keluarga besar Tanjung datang berkunjung mansion Tanjung milik Regha, mulai dari nenek hingga para keponakan Regha semuanya berkumpul disana.
Namun sepertinya Regha mendapatkan masalah karena tindakannya kemarin, Regha dan sang ayah masih berada di ruang kerja Regha tanpa ingin diganggu oleh apapun atau siapapun.
" Mama rasa kali ini Regha akan mendapatkan masalah lagi," berbisik kepada Riana yang senantiasa berfokus keruangan kerja Regha.
" Apakah masalah kemarin begitu besar, ini semua salahku. Jika mata dan mulut ini bisa dijaga dengan baik maka hal seperti itu tidak akan terjadi," Mengutuki dirinya sendiri.
" Ayah dan anak itu sangat susah di prediksi Riana, ketika sang ayah membuat masalah maka anaknya lah yang akan menyelesaikannya begitupun juga sebaliknya. Tapi kau tau mereka berdua itu termasuk orang yang kolot, terlalu percaya pada pendirian mereka dan sama-sama keras kepala," menepuk bahu Riana pelan.
" Tapi mah, masalah kemarin terjadi karenaku bukan. Jadi seharusnya aku lah yang bertanggung jawab,"
" Kau sudah bertanggung jawab sayang, mama yakin Si Regha itu sudah memberikan hukumannya semalam iya kan,"
" Ehh aku selalu penasaran, bagaimana seorang Regha menghabiskan malam pertamanya," timpal salah satu sepupu Regha.
Sungguh semua keluarga ini berisikan dengan orang mesum yang suka memaksakan kehendaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Sang Miliyader 1
RomantizmSinopsis:Istri Kecil Sang Miliyader 1 {TAMAT} --------------------------------------------------------- Menceritakan tentang sosok pria kaya raya yang menikahi seorang wanita dengan tujuan balas dendam. Riana Mahesa, seorang gadis yang harus menerim...