LIBURAN PART 2

165 19 0
                                    

Liburan apanya jika seperti ini. Pasalnya Riana hanya menjadi obat nyamuk diantara dua orang kekasih itu.

Cihh ingin sekali kutebas kepala mereka berdua disini. Untuk apa membawaku kemari, apakah pria itu begitu senangnya menyiksaku seperti ini. Ucap Riana sambil mengaduk-aduk minuman dihadapannya.

Sementara itu Regha melihat kearah Riana yang sepertinya terlihat kesal itu.
Apakah aku berhasil, dia pasti cemburu bukan sekarang melihatku dekat dengan wanita lain. Tersenyum licik.

***
Malamnya mereka pergi kesebuah club' karena permintaan dari kekasih Regha itu.
" Sayang ayo kita pergi berdansa," menarik paksa Regha ketengah panggung.

Sebenarnya Regha tidak ingin tapi mengingat rencananya untuk mebuat Riana cemburu membuatnya terpaksa untuk berdansa dengan wanita itu.

Tatapan mata Regha terus mengarah kepada Riana yang kini sedang duduk dengan risih karena beberapa pria datang dan berusaha menggodanya.

" maaf tuan," merasah risih karena para lelaki itu berusaha menyentuh dirinya.

" Heii tidak usah jual mahal cantik, tidak usah takut kita bukan orang jahat kok," ucap seorang pria yang sudah termakan usia.

Melihat istrinya kini merasa tidak nyaman segera Regha menghampirinya, dan meninggalkan kekasihnya yang sedang berdansa dengan lihainya.

" Berani sekali kalian mendekati wanitaku, apa kalian ingin mati hah," ucap Regha dengan nada tinggi sambil menggebrak meja kasar.

" Hei tuan apa masalahmu hah, kami dulu yang melihatnya duduk sendiri disini," ucap salah satu pria tidak mau kalah.

" Dia adalah istriku, jadi pergilah kalian dari sini sekarang juga sebelum aku menghabisi kalian semua,"

" Ehh bukannya kau adalah tuan muda Regha Tanjung," mendengar nama Regha Tanjung disebut otomatis para pria brengsek itu segera melarikan diri tidak mau mencari masalah dengan orang seperti Regha.

" Kau tidak apa bukan," menutupi pakaian Riana yang memang sedikit mengekspos lekuk tubuhnya dengan jaket.

" Tidak apa, terimakasih," tersenyum kepada Regha.

Sementara itu tindakan yang dilakukan Regha barusan membuat seorang gadis lagi-lagi terbakar api kemurkaan.

Gadis itu benar-benar mengacaukan segalanya, lihat saja aku pasti akan memberikanmu pelajaran yang setimpal karena telah merusak waktuku dengan Regha. menatap Riana yang tengah tersenyum kepada Regha.

Tak terasa sudah pukul dua malam, dan mereka masih berada didalam club' yang semakin lama semakin ramai tersebut.

Saat Regha pergi ketoilet, itulah saat yang tepat untuk menjalankan rencana licik Casandra. Dia mencampurkan sesuatu kedalam minuman untuk Riana dan belum lagi minuman itu memiliki kandungan alkohol yang cukup tinggi.

" Hei cobalah ini, minuman ini sangatlah terkenal disini," memberikan minumannya kepada Riana.

" tidak terimakasih tapi aku tidak meminum alkohol," menolak dengan sopan.

" Ayolah, ini hanya minuman dengan kandungan alkohol yang rendah. Aku jamin kau pasti akan suka," mencoba membujuk Riana dengan rayuan mautnya.

Akhirnya karena merasa tidak enak jika terus menolak, Riana mulai meneguk minuman yang diberikan itu.

Minuman dengan aroma dan rasa yang kuat seakan membakar tenggorokannya.
Ohh rasanya sangat tidak enak, aku benar-benar tidak suka minuman ini. Ucapnya dalam hati tepat setelah ia selesai menguk satu gelas penuh minuman alkohol yang telah dicampur dengan bubuk perangsang.

Casandra tersenyum licik setelah melihat perubahan reaksi pada Riana, dan pergi begitu saja dari sana.

" Kenapa tubuhku terasa sangat aneh, sangat panas disini," memegang jantungnya yang seperti ingin meledak.

Tak lama setelah kepergian Casandra datanglah seorang pria asing yang menemui Riana.

" Heii apa kau yang namanya Riana, lumayan juga kau sangat cantik dan sexi," tersenyum kearah Riana.

"Siapa kau, pergilah kumohon," berusaha melawan sesuatu yang ingin keluar dari tubuhnya.

" Hei kenapa kau galak sekali, mari kita bersenang-senang untuk malam ini sayang," menarik paksa tubuh Riana kedalam sebuah ruangan pribadi.

" Tidak lepaskan aku, siapa kau," berusaha memberontak.

Namun karena tubuhnya yang benar-benar terasa lemah Riana tidak dapat melakukan apapun juga disaat pria asing itu mulai meraba tubuhnya. Hanya air matanya saja yang terus jatuh.

Tolong aku siapapun, Regha dimana kau tolong aku kumohon tolong aku. Jerit Riana didalam hati.

Tepat setelah pria itu merobek paksa baju Riana datanglah seorang pria yang langsung menghajar pria brengsek itu.

" Berani sekali kau menyentuh istriku, enyahlah kau dari muka bumi ini," terus menghujani pria itu dengan pukulannya.
Sementara itu perlahan Riana mulai kehilangan kesadarannya.

" Tuan muda biarkan saja orang ini, bawa saja nona Riana dari sini. Biarkan saya yang mengurus pria brengsek ini," ucap asisten Sam begitu menyadari jika kondisi Riana tidak baik-baik saja sekarang.

Dengan segera Regha menutupi tubuh istrinya dengan selimut tebal, dan membawanya pergi dari sana.

***

" Hikss Regha tolong aku," lirih Riana pelan.
Riana terus menyebut nama Regha, tubuhnya benar-benar lemas. Belum lagi pengaruh obat perangsang dan alkohol yang membuat tubuhnya seakan ingin meledak saja.

" Tenanglah aku disini, kau akan baik-baik saja bersamaku," mengelus kepala Riana yang kini tengah berbaring gelisah dipundaknya.

Regha meletakkan istrinya di ranjang hotel secara perlahan-lahan. Dan Regha mulai membuka satu persatu baju Riana yang kini sudah tidak berbentuk itu.

Regha meneguk salivanya kasar begitu melihat sesuatu yang tidak seharusnya ia lihat.

" Tidak Regha kau harus bisa menahannya, kau tidak boleh melakukan apapun kepadanya," berusaha mengendalikan dirinya dengan sekuat tenaga.

" Regha... tolong aku disini sangatlah panas," lirih Riana ketika merasakan sentuhan lembut dari jemari Regha yang membuatnya semakin tidak tahan lagi.

" Apa yang harus kulakukan, aku bingung sekarang," karenat tidak kuat Regha juga mulai meneteskan air mata karena melihat Riana yang terlihat begitu tersiksa itu.

" Regha... apa kau begitu membenciku," entah apa yang difikirkan Riana hingga dia bisa mengucapkan hal itu.

" Kau tidurlah aku akan mengambilkan air lemon untuk mengurangi mabukmu," ingin pergi namun ditahan oleh Riana.

" Apa salahku, kenapa kau melakukan ini semua. Apa aku melakukan kesalahan besar kepadamu hingga kau begitu membenciku," bangun duduk dan menatap Regha dengan mata yang mulai berair.

" Kau sedang mabuk jadi aku dapat memaklumi kelancanganmu ini," mengalihkan pandangannya kearah lain, karena takut semua pertahanannya selama ini akan runtuh begitu saja.

" Kau tidak ingin menjawabnya, maka baiklah aku akan mencari taunya sendiri," langsung mengecup bibir Regha.

Regha membalas ******* yang diberikan oleh Riana karena tak kuasa menahannya akhirnya malam itu runtuhlah pertahanan Regha.

***
Regha terus menatap Riana yang masih tertidur didalam dekapannya.

" Maafkan aku, aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi kepadaku, aku tidak tau perasaan macam apakah yang aku miliki untukmu, apakah itu masih perasaan kebencian yang sama ataukah sesuatu yang lain tapi satu hal yang pasti aku benar-benar nyaman berada didekatmu, dan aku tidak ingin ada yang merebutmu dariku," semakin mengeratkan pelukannya erat.

















Jangan lupa vote&comment yaa

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang