ANAK

134 8 0
                                        

Happy Reading all 💐💐

"Aku ingin seorang anak," Bisik Regha tepat ditelinga Riana.

Kenapa kau terus meminta seorang anak kepadaku, jika kau mencintai orang lain.

" Katakan kenapa hanya diam saja," bisiknya lagi, sambil memeluk Riana erat.

" Sayang aku rasa tidak untuk sekarang," jawab Riana ragu.

" Tapi kenapa, mama dan yang lain sudah pada menunggu hal itu bukan," Menatap serius kearah Riana.

Tentu saja karena kau tidak mencintaiku, aku tidak akan mau kau mengusirku setelah aku melahirkan anakmu nanti. Gumam Riana dalam hati.

" Ataukah kau tidak ingin mempunyai anak dariku," ucap Regha lagi dengan nada tidak suka.

" Tidak bukan itu, tapi aku," ucapannya terpotong karena Regha lebih dulu mengecup keningnya.

" Tidak usah takut, aku akan menyayangi anakku nanti,"
tersenyum penuh arti kepada istrinya.

Kau akan menyayanginya tapi kau tidak menyayangi ibunya. Kau akan menyingkirkan ku begitukah maksudmu itu. Menatap balik kearah Regha.

" Tidurlah, tidak usah difikirkan. Kita bisa membuatnya terus lain waktu," memeluk Riana erat.

" Kau sangat mesum sayang,"

Tidak ada jawaban dari Regha, sepertinya pria itu sudah terlelap dan jatuh kedalam mimpinya.

Riana hanya terdiam sambil terus menatap langit kamarnya. Mengingat semua sikap Regha selama ini, pria dingin dan menyebalkan namun disaat tertentu menjadi seekor kucing jinak.

Apa yang harus aku percayai sekarang, dirimu atau fakta yang ada. Mulai memejamkan matanya juga.

***
Regha bangun lebih dulu dan sedang asik memainkan hidung Riana.

" Bangunlah, apa kau ingin aku melakukannya pagi-pagi seperti ini," menarik hidung Riana cukup kuat.

Tarikan dihidungnya membuat Riana terpaksa tersadar dari mimpi indahnya.

" Ahh Sayang biarkan aku tidur sebentar lagi," melepas tangan Regha paksa.

" Cepat bangun, dan olahraga diluar. Tubuhmu itu semakin berkembang jika kau mengeram seperti seekor ayam betina seperti ini," menarik tangan Riana.

" Sayang aku akan olahraga mulai besok saja, sekarang aku sangat mengantuk,"

" Bangun cepat, atau," Belum sempat Regha menyelesaikan ucapannya Riana langsung membuka matanya dan duduk dipinggir kasur.

Padahal dia yang membuatku bergadang semalam, ancamannya itu sangatlah menyebalkan sekali. Gerutu Riana kesal sambil menatap kearah Regha.

" Apa kau melihatku begitu hah," memelototi Riana balik.

" Hehehe, tidak sayang, tunggu yah aku akan membasuh wajahku dulu sebentar," kembali seperti kucing jinak milik Regha.

" Tunggu,"

Apa lagi sekarang hah. Menatap Regha dengan senyuman terpaksanya.

" Aku lupa membuat label semalam, jadi kemari,"

" Sayang tidak perlu, lagi pula kita hanya akan berolahraga ditaman belakang bukan,"

" Sudah kubilang jangan banyak membantahkan,"

Riana hanya mendengus kesal, kemudian memasrahkan tubuhnya untuk Regha. Yang penting si manusia batu ini puas.

" Sudah bukan," lagi-lagi memperlihatkan senyum terpaksanya.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang