MENGANTUK

117 12 0
                                    

Happy Reading all, like dan juga komen yah.

Riana menghabiskan makan malamnya dengan cepat, tidak boleh tertinggal dari Regha. Karena jika tertinggal maka dia tidak akan bisa melanjutkan makannya lagi dan harus mengikuti semua perintah suaminya ini.

" Makanlah perlahan, tidak akan ada yang merebutnya darimu," merapikan rambut Riana yang sedikit menghalangi.

" Apa kau tidak merasa terganggu dengan rambutmu ini,"

Riana menatap Regha malas.

Ini semua karena dirimu yang tidak mengizinkanku untuk mengikat rambutku lagi tau. Regha memang sudah memberikan perintah tegas jika Riana tidak boleh mengucincir rambutnya lagi terutama dihadapan orang lain selain dirinya tentunya.

" Aku sudah terbiasa om," kembali menikmati makanannya.

Regha hanya menggelengkan kepalanya, dengan terus memegang rambut Riana, agar tidak mengganggu gadisnya lagi saat makan.

" Sayang kenapa kau tidak makan saja, sudah tidak apa," merasa risih karena Regha terus saja memegang rambutnya sambil memberikan tatapan penuh dengan isyarat.

" Suapi aku," lagi-lagi perintah menyuapi itu lagi.

Riana makan sambil menyuapi bayi besar super menyebalkan disampingnya itu, tidak bukan hanya bagi besar super menyebalkan tapi bayi besar terkutuk yang terus menempel kepada Riana.

Kadang Riana berfikir kemana semua gadis yang dulu selalu menempel kepada Regha, apakah mereka semua sudah dicampakkan karena pria ini sudah bosan. Entahlah Riana hanya bisa terus diam sembari mengikuti alur yang telah ditentukan oleh Regha.

" Sayang jangan disini yah, banyak pelayan disini," merasa risih karena sejak tadi Regha terus menempel kepadanya.

" Kum," teriak Regha yang otomatis membuat semua orang disana terkejut.

" Iya tuan muda ada apa," dengan nafas terengah-engah mungkin karena berlari.

"Perintahkan semua pelayan untuk memberhentikan pekerjaan mereka, dan jangan biarkan ada seorangpun yang masuk kedalam rumah utama malam ini," perintah Regha yang otomatis membuat jantung Riana berpacu dua kali lipat lebih cepat.

Setelah semua pelayan telah kembali kerumah belakang, Regha memulai lagi aksinya.

Apa lagi yang orang ini akan lakukan sekarang, siapapun tolong aku. Jerit Riana saat Regha sudah mulai menguasai tubuhnya.

***
Malam yang panjang sekaligus menyebalkan itu akhirnya berakhir, semalaman penuh Regha memaksa Riana untuk bermain dengannya. ( eittsss dilarang berfikiran negatif dulu yah).

Regha mengajak Riana bermain catur semalaman, tidak mau dikalahkan dengan seorang gadis.

FLASHBACK:

" Bagaimana mungkin aku bisa kalah sampai tiga kali berturut-turut seperti ini," masih tidak terima.

" Ayolah sayang, aku sudah sangat mengantuk sekarang. Kita tidur saja yah," terus menguap.

" Tidak, kali ini pasti aku akan menang," masih dengan ambisi menangnya.

Kau bermain dengan orang yang salah tuan muda, aku bahkan sudah sering memenangkan pertandingan seperti ini dulu. Aku memang selalu mati kutu dihadapan dirimu itu tapi kali ini kau sungguh tidak akan menang melawanku dalam permainan catur.

Kalah, kalah dan terus saja kalah. Riana bahkan dengan mata setengah terbukanya saja bisa memenangkan pertandingan itu.

" Sudah cukup aku menyerah," tidak dapat lagi menahan kantuknya.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang