BULAN MADU PART 5

61 6 0
                                    

Happy Reading all 💐💐

" Tuan muda ada sesuatu yang terjadi," ucap asisten Sam panik.

Ini bukanlah rencana atau gurauan dari asisten Sam karena ikut kedalam rencana kejutan Riana namun karena memang ada sesuatu yang terjadi.

" Ada apa Sam, kenapa wajahmu tampak pucat begitu," mulai ikut panik juga, karena tidak biasanya wajah asistennya itu terlihat begitu sangat khawatir.

" Nona muda terjatuh dari tangga," nada suaranya begitu khawatir.

Mata Regha membulat seketika, jantungnya kali ini bukan berdetak cepat lagi tapi seakan tidak berdetak sama sekali. Bagaimana mungkin ini terjadi dia hanya meninggalkan Riana selama 4 jam dan gadis itu sudah mengalami masalah lagi.

" Sam kau jangan bercanda kepadaku," menggenggam kerah pria itu kuat dengan mata yang merah karena terbakar oleh amarah.

" Saya tidak tau tuan muda, akan saya pastikan keadaan nona muda sekarang," dia tidak tau kondisi Riana sekarang, tapi yang pasti kini kondisinya lah yang dalam bahaya karena berada didekat Regha yang penuh dengan amarah.

Setelahnya asisten Sam sibuk mondar-mandir sibuk dengan urusannya, ponselnya tidak berhenti berdering sepertinya sekarang bisa dikatakan sebagai kondisi gawat darurat.

Sementara itu Regha yang panik sedang berusaha menghubungi nomor Riana, tangannya mengepal keras berharap jika tidak terjadi sesuatu yang buruk pada istrinya itu.

" Halo sayang," jawab seseorang disebrang telfon.

" Hei gadis bodoh, sudah kubilang singkirkan lah kecerobohanmu itu saat aku tidak ada. Bagaimana bisa kau hanya kutinggal beberapa jam dan sudah terkena cedera, apa perlu aku merantaimu didalam kamar agar kau tidak bisa melakukan apapun hah," Regha benar-benar sangat kesal sekarang, berharap saja Riana tidak melakukan sesuatu yang membuat Regha malah akan semaki marah nantinya.

Riana menjauhkan telfon itu dari telinganya, suara Regha begitu melengiking seperti seorang penyanyi rock sepertinya kini pria itu telah beralih profesi menjadi musisi juga.

" Sayang kau tenang lah dulu yah, aku tidak apa. Kau pulang saja dulu sekarang," setelah tidak merasakan kerusushan di ponselnya Riana mendekatkan lagi ketelinganya dan mulai berbicara.

" Jangan banyak bicara apa lagi bergerak bahkan berfikir sekalipun, aku akan segera kesana sekarang,"

" Sayang tunggu apakah aku juga tidak boleh bernafas," berharap gurauannya akan menenangkan Regha dan mengatakan jika dirinya baik-baik saja hanya kakinya saja yang tidak baik-baik saja sekarang.

" Ina," tekan Regha pelan tapi lebih menyeramkan sungguh, tidak percaya silahkan rasakan sendiri.

Riana hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti dengan perintah Regha.

" Jawab Ina," kesal karena tidak mendapatkan jawaban dari Riana.

" Aku sudah mengangguk tadi sayang," jawabnya tanpa dosa.

Seketika hati Regha sedikit tenang, karena setidaknya Riana masih bisa bertingkah bodoh jadi tidak ada yang bermasalah kecuali otaknya yang sudah bermasalah dari sananya.

" Baiklah tunggu aku disana kau mengerti, jawab aku jangan hanya mengangguk,"

" Hehehe iya sayang," terkekeh pelan.

***
Mobil yang membawa Regha bahkan belum berhenti sepenuhnya namun pria itu sudah keburu loncat dan berlari kedalam villa besar dan mencari istrinya disana.

" Tuan muda hati-hati," teriak asistennya yang melihat aksi Regha berusan, apakah pria itu ingin menjadi korban kedua hari ini. Entah status keadaan macam apa nantinya jika Regha yang mengalami cedera, sedangkan Riana hanya terkelir sedikit saja sudah masuk kedalam zona merah dan danger emergency.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang