SISI LAIN SEORANG REGHA

171 13 0
                                    

Happy reading all 🌼

Perlahan Regha membuka matanya, aroma sedap yang memenuhi rongga hidungnya telah menyadarkan dirinya dari alam mimpinya.

Ketika Regha membuka matanya dia tidak dapat melihat seorang gadis yang biasanya tertidur disampingnya.

" Kemana gadis kecil itu pergi, sepagi ini," gumam Regha sebelum ia masuk kedalam kamar mandi.

***
Sementara itu Riana sedang asik memotong sayuran, sambil terus tersenyum mendengarkan celotehan mertuanya dipagi hari.

Mereka terlihat begitu akrab, mungkin karena Riana tipe gadis yang mudah bergaul dan juga sang mertua yang memang pada dasarnya sangat baik dan ramah.

" Wahh ternyata selain cantik Riana juga bisa memasak yah," ucap mama Regha.

" Hahaha tidak kok ma, Riana cuma bisa dikit aja kalau masak.

Ya iyalah Riana bisa masak orang dirumah orang tuanya dulu dialah yang harus melakukan segalanya mulai dari pekerjaan rumah hingga memasak.

Setelah menyelesaikan masakannya, Riana dan juga mama mertuanya itu segera menghidangkan masakan mereka di atas meja makan.

Riana tidak menyangka jika wanita dari keluarga terpandang seperti mama Regha ini juga senang memasak sendiri ketimbang mengandalkan para pelayannya.

" Riana panggil Regha, mama akan memanggil papa dulu," sedikit berteriak.

Riana hanya mengangguk kemudian segera naik keatas kelantai kamarnya dan juga Regha.

" Om apa kau," ucapannya terpotong begitu melihat Regha hanya menggunakan handuk untuk menutupi pinggangnya.

" Ahhh om cepat tutupi kenapa kau tidak memakai bajumu hah," menutup matanya dengan kedua tangannya.

" Memangnya kenapa, lagi pula kau sudah pernah melihat semuanya juga bukan," ucapnya frontal.

Riana yang kesal dengan ucapan Regha itu langsung melemparnya dengan bantal.

Bughhh... bantal itu tepat mengenai wajah Regha.

" Hei gadis kecil kau semakin berani yah kepadaku," ucap Regha yang melempar balik bantal itu kearah Riana.

" Dasar om om mesum, cepat pakai bajumu dan turun kebawah. Mama sudah menyiapkan makanan," Tidak memperdulikan ocehan Regha kemudian segera turun kebawah, meninggalkan Regha yang masih menatapnya kesal.

Riana terus saja memegangi wajahnya yang memerah, lagi-lagi jantungnya berdetak tidak normal.

" Ohh kumohon tenanglah," berbicara sendiri didalam lift.

Setelah menghabiskan waktu sarapan bersama, Riana yang memang sudah harus pergi ke sekolahnya itu dengan tergesa-gesa mengambil tas ranselnya.

" Kau mau kemana hah," Regha menarik ransel Riana Hingga membuat gadis itu tidak bisa bergerak.

" Om aku sudah sangat terlambat, lepaskan aku," gerutu Riana kesal.

" Apakah kau ingin mama dan papa melihatmu mengenakan seragam sekolah ini," ucap Regha.

" Ahh benar juga, apakah mereka tidak tahu jika aku masih sekolah," mulai berfikir keras.

" Aku juga tidak tahu, informan orang tuaku tidak bisa diremehkan. Tapi sebaiknya kau pergi bersama denganku saja, dan tutupi seragammu menggunakan jaket ini," melempar sebuah jaket besar miliknya kepada Riana.

" Ahh om, kau menyebalkan," oceh Riana ketika Regha merangkulnya erat.

Bagaikan sebuah karung beras yang diseret, Riana yang memang bertubuh mungil itu terus berusaha menyamakan langkah kaki kecilnya dengan Regha.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang