Setelah menyuruh asistennya memanggil seorang dokter Regha kembali lagi kedekat Riana yang masih terlelap dalam tidurnya itu.
" Sayang apa kau baik-baik saja, kau tenang yah dokter akan segera datang kemari sebentar lagi. Apa jantungmu kambuh lagi, kenapa suhu tubuhmu panas seperti ini," panik Regha sambil memeriksa kondisi Riana, hingga tanpa ia sadari dirinya telah mengucapkan sebuah kata saklar.
Riana yang merasa terganggu bisa mendengar sayup-sayup suara Regha yang menyebutnya dengan kata sayang. Tapi karena merasa sangat lemas dia kembali lagi memejamkan matanya.
***
Setelah cukup lama menunggu akhirnya seorang dokter datang juga, saat sang dokter memeriksa Riana tampak sangat jelas diraut wajah Regha yang tampak khawatir dengan kondisi sang istri." Dokter dia baik-baik sajakan, bagaimana dengan kondisi jantungnya. Tidak ada yang bermasalah bukan," tanya Regha runtut karena begitu mengkhawatirkan Riana.
" Nona Riana baik-baik saja tuan Regha, dia hanya kelelahan dan butuh istirahat,"
" Tapi jantungnya," ucapannya terpotong.
Sang dokter tersenyum menanggapi Regha, dia paham betul jika tuan Regha Tanjung ini kini tengah khawatir dengan kondisi sang istri.
Setelah memberikan suntikan vitamin dan juga resep obat, dokter wanita itu segera pergi ditemani oleh Asisten Sam yang sejak tadi hanya memperhatikan dari sudut ruangan.
" Gadis bodoh, apakah kau sangat senang membuat orang lain khawatir seperti ini. Apakah hobimu adalah sakit dan membuatku menjadi takut hah," Gumam Regha sambil kembali menggenggam tangan Riana yang masih tidak sadarkan diri.
" Dengar mulai sekarang jangan pernah sakit lagi, ini adalah terakhir kalinya. Jika kau sampai melanggar maka aku pasti akan menghukummu hingga kau jera. Mengerti," menatap serius kearah Riana.
***
Sementara itu diluar kamar Asisten Sam dan juga dokter wanita itu hanya saling menatap satu sama lain.
" Aku harus mengatakan sesuatu yang penting kepadamu Sam, tapi jangan disini," berjalan lebih dulu lalu diikuti oleh asisten Sam dibelakangnya.
" Ada apa," tanya pria itu begitu mereka sudah tiba dilantai dasar.
" Dengar aku baik-baik, aku tidak mengatakannya kepada Tuan Regha tentang kondisi jantung nona Riana sebenarnya," menatap serius kearah pria itu.
" Maksudmu," masih belum mengerti.
" Aku takut jika prediksiku benar, kondisi jantung Riana semakin hari akan semakin lemah,"
" Tidak mungkin, sekarang kondisi nona lebih baik. Dia bahkan jarang sekali merasakan sakit,"
" Benar, tapi kita tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi kedepannya. Kau tau penyakit ini tidak bisa diremehkan begitu saja, jika kita lalai kita bisa saja melakukan kesalahan dan akan kehilangan nona Riana, ayahku yang menjadi dokter keluarga ini sejak lamapun sepertinya mulai panik dengan kondisi nona muda Tanjung," jelas dokter itu lagi.
" Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang, jika tuan Regha sampai tau masalah itu maka dia pasti akan sangat kacau dan aku takutnya dia akan melakukan sesuatu yang salah nantinya,"
" Maka dari itu kita tidak boleh membiarkan tuan mudamu itu sampai tau bagaimana kondisi Riana yang sebenarnya,"
" Tapi," agak ragu dengan keputusan ini.
" Ini demi kebaikan semua orang Sam, kita tau sendiri bagaimana kerasnya watak tuan Regha. Dan aku pastikan aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari solusi terbaik untuk penyakit nona Riana ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Sang Miliyader 1
RomanceSinopsis:Istri Kecil Sang Miliyader 1 {TAMAT} --------------------------------------------------------- Menceritakan tentang sosok pria kaya raya yang menikahi seorang wanita dengan tujuan balas dendam. Riana Mahesa, seorang gadis yang harus menerim...