KEHILANGAN {TAMAT}

311 13 1
                                    

" Ina bangun, dokter si*lan itu bilang jika kau tidak bangun secepatnya maka kau akan dinyatakan koma. Bangun sayang, apakah kau tidak merindukanku, semua orang menunggumu sayang bangunlah kumohon padamu," Regha terus mengucapkan kata-kata itu sekarang, berharap sang istri segera membuka matanya.

Regha senantiasa berada didekat Riana, tidak pernah sedetik pun pria itu mengalihkan pandangannya dari sosok sang istri.

Apakah ini sebuah karma yang harus diterima Regha, kesalahan besar apa yang ia lakukan hingga harus merasakan semua ini. Dan Riana apa yang gadis itu lakukan hingga dirinya bisa menerima sakit seperti ini, dia hanyalah gadis yang selalu mengedepankan kebahagiaan orang lain dari pada kebahagiaannya sendiri. Bukankah sudah cukup Riana dan Regha berkorban saat ini. Untuk menebus semua dosa mereka dimasa lalu.

“Ina bangunlah aku mohon padamu, jangan tinggalkan aku sendiri kumohon sayang bangunlah,” Regha terus menangis sepanjang malamnya.

Kini hanyalah tinggal menunggu keajaiban, ketika seluruh usaha telah dikerahkan serta doa senantiasa selalu di panjatkan.

Semua bilang jika mungkin Riana tidak akan selamat, tubuhnya masih sulit beradaptasi dengan jantung barunya. Namun tekad dan kepercayaan Reghalah yang membuat semua kemustahilan itu menjadi kenyataan.

Riana membuka matanya setelah beberapa minggu lalu dinyatakan koma, jangan tanya bagaimana perasaan Regha saat ini. Bahkan dirinya ingin mengumumkan kabar gembira ini kepada seluruh dunia saat ini juga.

“Terimakasih sayang, terimakasih karena masih mau bersamaku,” mengecup kening Riana sekilas.

“Sayang apakah anak kita benar-benar sudah tidak ada, apakah aku benar-benar kehilangannya,” suaranya masih sangat lemah dan parau.

Dan rasa sakit lain harus Regha hadapi lagi saat ini, dunianya seakan runtuh seketika Riana menanyakan pasal anak mereka.

“Dia sudah bahagia sayang, kau sudah berjanji padaku bukan jika kau tidak akan pernah bersedih karena hal ini,” menampik semua kesedihannya guna membantu sang istri keluar dari kepedihan yang mereka rasakan saat ini.

Hanyalah seorang wanita yang tahu bagaimana rasa sakit kehilangan seorang anak. Dan Riana tau dengan pasti rasanya. Anak yang bahkan belum ia lahirkan ke dunia sudah harus meninggalkannya sekarang. Tidak ada yang bisa mendebat jalannya takdir seseorang, semuanya mengalir mengikuti arus waktu yang tak akan pernah bersedia untuk berhenti menunggu siapapun. Semua yang berlalu hanya bisa diingat dan dijadikan suatu pelajaran bukan untuk diulang kembali, sedangkan waktu sekarang adalah saatnya untuk berjuang keras menata masa depan.

Sakit tentu saja, tapi Riana harus bangkit karena ada seseorang yang akan senantiasa mendampingi dan melindunginya. Regha memang bukanlah pria yang sempurna, kesalahannya dimasa lalu harus di bayar dimasa sekarang. Tapi jangan pernah meragukan perasaan yang ia miliki untuk Riana saat ini. Entah bagimana kedepannya tapi bagi Riana sekarang cukup dengan melihat Regha tersenyum saja dunianya sudah kembali utuh lagi.

***

Dan disini Riana berada sekarang, di sebuah villa kecil yang hanya berisikan dirinya serta Regha. Setelah proses pemulihan yang cukup panjang akhirnya Regha memutuskan membawa Riana untuk sekedar menenangkan dirinya sebelum mereka kembali lagi.

Pria yang Kini sedang memeluk Riana dari belakang sudah banyak berubah, sikap dingin dan angkuhnya sudah berkurang drastis. Regha tidak lagi ragu untuk mengungkapkan cintanya kepada sang istri. Meski dia tetaplah Regha yang suka semaunya sendiri. Memang sikap manusia itu paling sulit diubah apa lagi jika itu adalah sebuah kebiasaan.

“ Sudah makan obatmu hem,” berbisik ditelinga Riana sambil sesekali meniupnya lembut.

“Nanti saja, aku masih malas untuk bergerak sekarang,” Menapik wajah Regha agar menjauh dari telinganya.

“ Ina tap apa kau yakin sudah tidak ingin disini, bukankah kau bilang kau suka berada disini,”

“Iya sayang, disini Memanglah sangat nyaman tapi aku merindukan rumah kita, juga keluarga kita yang disana pasti sudah menunggu kedatangan kita bukan. Masalah konsultasi rutin aku rasa bisa juga dilakukan disana,” Memejamkan matanya erat, seolah memutar kembali ingatannya tentang kejadian beberapa waktu lalu.

Riana benar-benar terpuruk awalnya, emosinya sulit dikendalikan terkadang ia akan tertawa lalu kemudian menangis lagi. Untunglah Regha dapat mengatasinya dengan baik, dengan berada disisi sang istri. Bukan hanya sampai disita saja, Riana terkadang harus menghadapi rasa sakit yang begitu kuat di dadanya dikarenakan adaptasi tubuhnya dengan jantung barunya itu. Riana juga harus bolak-balik ke rumah sakit untuk memeriksa keadaannya secara berkala. Meminum obat-Obatan yang tidak bisa dibilang sedikit. Bisa dibilang Riana mengalami masa-masa sang buruk, dimasa ia bisa merasakan sakit secara fisik serta mental.

Tapi kini gadis berparas cantik ini sudah jauh lebuh baik berkat sang pujaan hati yang selalu di sisinya. Riana menemukan kembali hidupnya bersama Regha juga dengan jantung barunya itu. Meski harus meninggalkan masa kelamnya yang tidak akan pernah bisa ia lupakan seumur hidupnya, dimana sosok lain dari seorang Regha terlihat, sosok pria dewasa yang lembut dan penuh kasih sayang.

“ Baiklah jika itu adalah keinginan dari nona Tanjung maka aku tidak bisa menolak, lagi pula asam terus mendesak agar kita cepat kembali,” kepalanya kembali lagi Ketempat sebelumnya di perpotongan leher Riana.

“ kau harus menaikkan gajinya sayang, mama bilang asisten Sam sangat kesulitan belakangan ini. Aku jadi takut jika pria menyebalkan nan dingin itu tidak mempunyai waktu untuk berkencan karena dia sangat mencintai pekerjaannya,” mengingat kembali wajah asisten asam yang terkadang dapat membuatnya mendidih seketika, pria itu benar-benar tidak bisa diajak bekerja sama, sama sekali. Karena prinsip hidupnya yang hanya akan setia kepada tuan mudanya saja.

“Kau berani membicarakan pria lain dihadapanku sekarang Ina, aku pasti akan memotong gaji sam karena sudah berani masuk ke dalam Fikiran istriku,” raut wajahnya langsung mengkerut seperti kakek tua yang kesal.

Kasihani lah asisten sam itu, pria itu sedang sibuk mengurus pekerjaan Regha disana. Tanpa ada minat sedikitpun untuk dibicarakan oleh sepasang insan yang dimabuk cinta ini. Dan kini dirinya harus menerima potongan gaji lagi, persetan dengan mulut Riana yang asal itu tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi.

Perlahan namun pasti Riana mengukir senyum saat melihat Regha dengan kesalnya mengambil ponselnya lalu menghubungi asistennya dengan raut wajah yang jangan ditanyakan lagi bagaimana modelnya.

“ Sayang jangan lakukan itu, apa kau tidak kasihan dengannya. Lagi pula dia hanya bisa mampir difikiranku bukan di hatiku yang sudah jelas hanya untukmu saja,” kedua alisnya naik turun secara bergantian.

Riana menemukan cara baru untuk menggoda Regha, pria itu akan dengan mudahnya luluh jika Riana melontarkan kata-kata manis. Bahkan pria itu biasanya akan bersemu merah karena memang kulitnya yang putih akan sangat sensitif sekali.

Pemotongan gaji asisten Sam dibatalkan namun membuat keturunan dimajukan jadwalnya dari yang harusnya malam hari menjadi siang hari di saat teriknya matahari menyinari bumi. Tidak kalah panasnya dengan dua orang yang menyalurkan kasih sayangnya satu sama lainnya .

















Selesai{TAMAT}
Next season?
*
Jangan lupa vote&comment yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang