KESIALAN DAN RAHASIA

162 23 0
                                    

happy reading all 💐

" Auhhhh," memegang tangannya yang serasa ingin melepuh.

Regha ingin melihat tangan Riana namun gadis itu menepisnya.

" Biarku lihat," menarik tangan Riana.

" Ahh tidak usah," berdiri dan berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Regha.

Tanpa sengaja Riana tergelincir ketika berusaha melepaskan diri.

Dia hampir jatuh kedalam bak mandi berisikan air panas, untung saja dengan sigap Regha menangkapnya.

Namun karena tidak mampu menahan beban tubuh Riana, merekapun terjatuh kearah yang lain dengan posisi Regha menindih tubuh kecil Riana.

Mata mereka saling bersitatap satu sama lain. Seolah waktupun dihentikan seketika.

Mata Regha tidak bisa teralihkan dari pandangan gadis bermata rusa itu. Hingga Riana mengeluh kesakitan barulah waktu kembali berjalan lagi disekitar mereka.

" Auhhh pinggangku," keluh gadis itu.

Regha segera memperbaiki posisinya, dia menarik Riana untuk duduk didekat bak mandi itu.

" Kenapa aku sial sekali, sungguh inilah yang disebut dengan tripel kill," gumam Riana pelan sambil memegangi punggungnya.

Sementara itu Regha sedang berusaha sekuat tenaganya untuk tidak tertawa.

Riana menatap kesal kearah pria yang kini wajahnya merah karena menahan tawanya tersebut.

" Om jika ingin tertawa maka tertawa lah jangan menahannya seperti itu. Kau menjadi semakin jelek tau," mengatai Regha.

Regha langsung menatap Riana, tatapannya kali ini tidak mengisyaratkan dia akan tertawa.

" Dasar gadis kecil," menyentil kening Riana pelan kemudian segera berdiri.

Riana lagi-lagi meringis pelan, sebenarnya sentilan itu tidak terasa sakit sama sekali tapi gadis itu saja yang melebih-lebihkan nya.

Mata Riana terbelalak ketika melihat bukunya kini sudah terapung diatas air didalam bak mandi.

" Ahhh bagaimana sekarang," mengangkat buku yang kini sudah basah kuyup.

" Jadi selain mempelajari buku itu kau juga memandikannya," mengejek Riana.

" Yah benar aku bahkan memberinya makan roti, kau puas," ucap Riana kesal.

Gadis itu membuang air didalam bak mandi kemudian mengisinya lagi menggunakan air hangat.

" Baiklah sudah, aku akan pergi sekarang," ingin keluar.

" Mau kemana kau apa aku menyuruhmu keluar," menahan Riana.

" Lalu, tugasku sudah selesaikan. Ayolah om aku harus belajar aku memiliki ujian besok," keluh Riana.

" Gosok punggungku," ucap Regha santai.

" Apa," terkejut dengan perkataan pria itu.

" Sudah kubilang jangan membantah bukan," mulai membuka bajunya.

" Hei om apakah kau tidak malu," menutup wajahnya dengan tangan.

" Kenapa aku harus malu, cepatlah jika kau ingin belajar dengan tenang setelah ini," masuk kedalam bak mandi yang sudah berisikan air hangat dan sabun beraroma terapi.

Riana dengan terpaksa menuruti perintah pria yang satu itu. Dia mengambil sebuah kain bersih kemudian menggosok punggung Regha tanpa melihatnya.

" Hei lakukan dengan benar, apa kau ingin aku mengurungmu didalam sini," ucap Regha karena merasa sakit.

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang