happy reading all 💐💐
" Sudah kenyang kan," tanya Regha sambil memberikan minum kepada Riana.
" Sayang apa kau tidak makan juga," sadar jika sejak tadi Regha hanya sibuk menyuapinya.
" Melihatmu makan seperti itu sudah menghilangkan rasa laparku," tertawa geli.
Maksud Regha itu melihat Riana makan dia sudah bisa merasa kenyang atau malah dia merasa hilang nafsu makan ketika melihat Riana makan, entahlah hanya Regha yang tau.
" Kau makanlah juga aku sudah kenyang,"
Regha menggelengkan kepalanya, dirinya benar-benar sangat senang melihat Riana makan dengan sangat lahap. Bahkan jika bisa Regha selalu ingin melihat istrinya itu makan seperti ini, pipinya yang menggembung dan bibirnya yang bergerak-gerak membuat Regha tambah gemas. Bahkan Regha tidak perduli jika terlalu banyak makan wanitanya itu akan bertambah gemuk, dia pasti akan terlihat lebih menggemaskan lagi jika gemuk.
" Sayang ada apa," Riana menatap Regha yang entah ada angin apa malah tersenyum sendiri.
" Tidak ayo kita kekamar dan melanjutkan kegiatan yang tadi saat kau sudah kenyang," menarik tangan Riana.
Regha lagi-lagi tidak memperdulikan tatapan para pelayan disana yang ikut tersenyum sendiri juga begitu melihat interaksi antara kedua orang itu.
" Sayang sepertinya aku terlalu banyak makan, perutku rasanya sakit sekali," mencari alasan agar Regha tidak menyerangnya.
Namun Al hasil Riana justru mendapatkan tatapan kesal dan tajam Regha.
" Tunggu sebentar lagi yah, biarkan perutku mencerna makanan dengan baik," memegang perutnya yang memang terasa sedikit sakit.
" Ina kau tau, jika makanan bisa dicerna keseluruh tubuh dengan baik jika kita melakukan olahraga dan berkeringat,"
" Benarkah, kalau begitu haruskah aku keluar dan mencari udara segar sambil mencerna makanan ini," tersenyum penuh arti.
" Tidak perlu keluar, didalam kamar kau juga bisa melakukan olahraga. Bahkan tanpa perlu bergerak," bersmirk khas seorang Regha.
" Sayang kenapa yang ada difikiranmu itu hanyalah tentang hal itu saja," kesal Riana karena suaminya ini tergolong orang tidak sabar dan mesum tentunya.
" Dan kau tau bagaiamana tidak nyamannya diriku menahannya hemm," meremas pelan dagu Riana.
Riana meneguk salivanya kasar, ohhh Tuhan bagaimana bisa Riana lupa akan tujuan pasangan berbulan madu. Bisa-bisanya dia menyetujui rencana bulan madu yang akan membuat Regha semakin gencarnya melakukan hal itu.
" Ready sayang," bisik Regha.
Huaaaaaa aku tidak mau... Jerit Riana dalam hati tentunya.
***
Riana membuka matanya, rasanya masih sangat lelah sekarang. Dia masih ingin menikmati tidurnya namun Regha sepertinya tidak mengizinkannya. Pria ini bermain gila semalaman tidak membiarkan Riana beristirahat bahkan hanya untuk sekedar menarik nafas saja." Kau sudah bangun," Senyum mesum Regha sudah terukir diwajahnya begitu mendapati Riana membuka matanya.
" Sayang aku masih mengantuk," menggeliat kecil.
" Baiklah tidurlah lagi, aku masih ingin melanjutkannya,". dasar pria mesum tidak tau waktu.
Riana bangun dipagi hari dengan badan yang remuk, benar-benar Regha tidak kenal ampun.
Dengan pelan Riana bergerak turun dari kasur, takut membangunkan singa yang sedang tertidur itu.
Regha sepertinya kelelahan, entah dia tidur pukul berapa semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Sang Miliyader 1
RomanceSinopsis:Istri Kecil Sang Miliyader 1 {TAMAT} --------------------------------------------------------- Menceritakan tentang sosok pria kaya raya yang menikahi seorang wanita dengan tujuan balas dendam. Riana Mahesa, seorang gadis yang harus menerim...