TERBONGKAR

70 4 0
                                    

Happy reading all 💐💐

" Ina kapan dia akan keluar dari sana," mengecup perut datar istrinya.

" Masih sangat lama sayang, kau harus sabar yah," mengelus kepala Regha yang berada pangkuannya.

" Tapi aku ingin segera melihatnya, dan bermain dengannya,"

" Katakan kau ingin dia laki-laki atau perempuan,"

" Aku ingin anak laki-laki saja, karena aku tidak ingin mencintai wanita lain selain dirimu,"

" Emhh tapi aku inginnya anak perempuan sayang, lagi pula jika anak laki-laki apakah kau rela berbagi cintaku dengannya," menggoda Regha.

" Apakah tidak ada pilihan lain lagi, karna aku tidak mungkin membagimu dengan siapapun," memeluk Riana erat.

" Uhhhhh bayi besarku ini sangat manja sekali yah, " tertawa kecil.

***
Riana dibawa oleh Regha kerumah utama Tanjung, disana semua keluarga langsung mengerumuni Riana bak semut yang mendapatkan makanan manisnya.

" Wahhh lihat ini bumil kita, terlihat semakin berseri saja setiap harinya," salah seorang bibik Regha angkat bicara.

" Sudahlah kalian jangan mengganggu istriku lagi," Menarik Riana menjauh dari kerumunan wanita keluarga Tanjung.

" Kau ingin istirahat dulu Ina," mengusap kepala Riana.

Riana dengan cepat menggelengkan kepalanya, dia masih ingin mengobrol dengan semua orang. Karena kapan lagi Regha akan membawanya kemari.

" Aku masih ingin mengobrol dengan yang lain sayang, boleh yah," puppy ayes.

" Sepuluh menit saja lagi yah, kau harus istirahat. Setelah itu kita makan siang bersama,"

Riana mengangguk dengan cepat, lalu kembali lagi berkumpul bersama guna membicarakan topik yang entah hanya kaum wanita yang dapar mengerti.

Makan siang bersama seperti inilah yang paling Riana nantikan, disaat semua orang duduk disatu meja makan sambil menikmati hidangan mereka.

" Tunggu dulu, apakah makanan ini sudah diperiksa dengan sangat baik," tanya Regha menghentikan semua orang yang ingin menyantap makanannya.

" Tentu saja Regha, sudah hangat cerewet dan makan saja dengan diam," sang nenek kembali mencairkan suasana yang sempat hening tadi.

" Selly, periksa apakah semua makanan nona suda sesuai seperti biasanya," perintah Regha lagi.

Tolong semua mata kini mengarah kepada Riana, tatapan mereka semua mengisyaratkan kegelian mereka terhadap sikap Regha yang terbilang super berlebihan ini.

" Tuan muda saya sudah dapat memastikan jika semua makanan disini baik dikonsumsi oleh nona Riana," Setelah beberapa saat Selly kembali angkat bicara.

Setelah menyelesaikan makan siang, semua orang kembali kepada rutinitas mereka. Regha juga sudah menyeret Riana kedalam kamar guna menyuruh istrinya itu untuk istirahat lagi.

Namun baru beberapa saat Riana terlelap, Regha mendengar suara keributan dibawah.

Regha memperbaiki posisi Riana, kemudian turun kebawah untuk melihat apa yang terjadi.

" Ayah tolong lah aku, ibuku sudah tidak ada lagi sekarang," seorang wanita muda tampak menangis dilantai.

"Sayang jelaskan apa maksud dari wanita ini, siapa dia dan apa hubungannya denganmu," mama Regha terlihat sangat murka sekarang, kini dia sudah mulai meragukan karakter dari suaminya itu.

" Di..dia," ucapannya terpotong ketika mendengar suara serak basah khas Regha.

" Ada apa ini," Regha menatap kekacauan yang terjadi disana.

" Regha dimana Riana sebaiknya kau masuk saja sekarang," nenek Regha sangat tau jika masalah ini sangat sensitif dan Regha benar-benar sangat tidak cocok dengan hal ini.

" Mom kenapa kau menangis, dan pa siapa dia," menunjuk gadis muda yang masih sesegukan dilantai.

Regha menatap dingin dan penuh kecurigaan kepada papanya. Dan tentu saja siapa yang tahan melihat tatapan membunuh Regha itu.

" Katakan yang sebenarnya sebelum aku mencari tahu sendiri," nada bicaranya sudah tinggi.

" Dia adalah anak pertamaku. Yah dia adalah putriku, aku berselingkuh disaat kau tidak bisa memberikanku keturunan dulu, disaat kau belum bisa hamil kakak Regha," pengakuan yang begitu menggetarkan hati setiap orang.

Regha hampir saja melayangkan pukulannya kepada papanya itu tapi dengan cepat asisten Sam menahannya.

Terlihat wanita yang selalu tersenyum itu kini terdiam, kerutan diwajahnya menghilang bersamaan dengan hilangnya lekukan senyum di bibirnya.

" Sam sebaiknya kau bawa Regha dan Riana kembali sekarang, ini sudah sore tidak baik bagi Riana nantinya," entah apa yang ada difikirkannya saat ini, bisa-bisanya disaat dirinya mendapatkan fakta sebesar ini dirinya tidak mengeluarkan air mata sedikitpun apakah hatinya itu terbuat dari batu.

" Mom aku tidak akan pergi sebelum masalah ini selesai, dan pa Regha kecewa sama papa. Dan kau aku tidak perduli siapa dirimu tapi ku ingatkan satu hal padamu jangan pernah kau coba-coba mengusik keluargaku," netranya kini bergantian menatap papa dan juga gadis yang terdiam itu.

Wanita ini, benar dugaanku dia bukanlah wanita biasa. Asisten Sam menyadari jika gadis ini adalah gadis yang sama yang selama beberapa waktu belakangan ini ia coba cari tahu identitasnya.

Jenie Tanjung putri pertama dari tuan besar Tanjung, merupakan hasil dari perselingkuhannya dengan seorang wanita penyanyi top pada masanya. Itu lah yang dapat asisten simpulkan sekarang.

" Regha apa salahku aku hanya menunduk hakku sebagai putri dari ayah. Aku hanya ingin menjadi bagian dari keluarga ini, aku menyayangi kalian semua sungguh,"

" Aku akan membunuhmu sekarang juga," Regha ingin mendekat kegadis itu tapi lagi-lagi asisten Sam menahannya. Mungkin Regha masih tidak mengingat sosok Jenie wanita yang bertabrakan dengannya dan mengatakan tentang istrinya beberapa hari yang lalu.

" Bangunlah nak, tidak baik kau bersedih seperti ini. Kau akan tinggal disini mulai sekarang. pelayan akan menunjukkan dimana kamarmu,"

Semua orang tentu saja terkejut dengan sikap mama Regha itu, apakah wanita ini sudah kehilangan akal sehatnya sehingga menjadi buta akan cinta dan kasih sayangnya terhadap suaminya.

" Sayang tolong maafkan aku, kau bisa menghukummu sekarang. Tapi jangan pernah begini kumohon marahi aku pukul aku tapi jangan lukai hatiku dengan sikapmu yang seperti ini," inilah kemarahan yang sesungguhnya bahkan air mata pun sudah tidak dapat menggambarkan betapa marah dan kecewanya wanita itu sekarang.

" Maaf atas keributan ini, ibu ayo aku akan mengantarmu kekamar sekarang kau harus menim obat bukan. Dan Regha pulanglah nak, kasian Riana dia harus beristirahat sekarang,"

Regha meremat jari-jarinya sendiri, mengepalkan kedua tangannya erat berusaha memendam amarahnya dalam-dalam sekarang.

" Tuan muda ada yang ingin saya bicarakan sekarang, sebaiknya kita kembali saja dulu," Regha mengangguk paham dan segera kembali ke kamarnya.

***
Satu langkah lebih maju, aku sudah memulai langkah keduaku sekarang. Menjadi bagian dari keluarga Tanjung memanfaatkan keluguan dari nyonya besarnya dan perlahan aku akan menguasai seorang Regha Tanjung juga. Tersenyum dengan penuh kemenangan, dirinya tidak dirinya ingin menciptakan badai tapi dirinya tidak sadar jika badai yang jauh lebih besar akan menghampirinya sekarang. Mengusik ketenangan dari seorang Regha maka lihat saja apa yang akan terjadi nantinya.

***
" Ina sayang bangunlah kita harus pulang sekarang," bisik Regha pelan ditelinga istrinya.

" Emhh sayang katanya kita akan menginap disini,"

" lain kali saja yah, sekarang kita harus pulang dulu," Regha berusaha bersikap senatural mungkin seolah tidak ada yang terjadi saat ini.

















Jangan lupa vote&comment yaa

Istri Kecil Sang Miliyader 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang